Light 36

4.5K 508 14
                                    

Ada sesuatu yang salah pada Terence akhir-akhir ini. Semuanya terjadi ketika Terence mendengar Key membelanya saat para pelayan menuduhnya sudah membunuh orang tua Alcides. Key yang dengan berani membantah semua tuduhan palsu itu terus muncul di pikiran Terence. Sudah seperti arwah gentayangan yang mati secara mengenaskan dan tidak wajar.

Awalnya, Terence masih bisa menghilangkan bayangan Key yang terus muncul dengan cara menyibukkan diri. Tapi, ketika Terence lagi-lagi secara tidak sengaja menangkap sosok Key yang bersemangat saat mendapatkan tugas pertamanya, bayangan Key jadi kembali muncul. Bahkan, lebih sering dari sebelumnya. Sosok Key yang melompat seperti jamur mini itu terus muncul dimana pun mata Terence melihat. Bahkan, di wajah para ksatria dan pelayan yang dia temui.

Itu sangat mengganggu Terence.

Semuanya jadi semakin parah ketika Terence melihat bagaimana Key dengan berani mengatai para petinggi kekaisaran secara terang-terangan. Bukan hanya wajah Key. Bahkan, suaranya juga sampai muncul di otak Terence.

"Aku bisa gila!" seru Terence setelah menggebrak meja kerjanya.

Alat tulis dan tumpukan dokumen di atas meja itu sampai ikut melompat karena kaget. Manusia yang selalu tenang dan melakukan pekerjaannya dalam diam ini tiba-tiba saja bertingkah seperti pejabat yang ketahuan korupsi. Marah dan kesal.

Terence menghela napas panjang. Dia menyandarkan punggungnya pada kursi. Mata peraknya menatap langit-langit ruang kerjanya yang begitu tinggi. Tangan Terence mengusap rambut merah mudanya dengan frustasi.

Terence berdiri. Dia bangkit dari kursinya. Kakinya melangkah menuju balkon.

"Sialan! Kenapa bocah itu ada dimana-mana?!" seru Terence kesal ketika melihat Key yang sedang minum teh bersama nona bangsawan lain.

Kaki jenjang Terence kembali melangkah. Kali ini kembali masuk ke dalam ruang kerja setelah satu detik menginjak balkon. Terence kembali duduk di kursinya. Matanya ia paksa untuk fokus menatap dokumen yang entah kenapa tiba-tiba saja memunculkan gambar Key.

"Sialan! Apa bocah itu melakukan sesuatu padaku? Tidak biasanya aku seperti ini!"

Terence mengusap kepalanya. Memberikan sihir konsentrasi untuk dirinya sendiri. Padahal, Terence tidak pernah menggunakan sihir konsentrasi sebelumnya. Tapi, lihatlah dia sekarang! Harus memakai sihir yang dia pikir tidak berguna agar bisa berkonsentrasi dan tidak memikirkan bocah berusia 19 tahun itu.

"Ini jauh lebih baik." lirih Terence lega.

Dia akhirnya bisa kembali fokus pada pekerjaannya. Selama tidak ada yang menyebut nama dari orang yang membuat Terence menggunakan sihir ini, Terence akan baik-baik sa_

Tok! Tok! Tok!

Terdengar suara ketukan pintu ruang kerja Terence.

"Masuk!" kata Terence.

Orang yang akan masuk ke dalam ruang kerjanya jelas bukan bocah itu. Karena, bocah berambut terang itu tidak pernah mengetuk pintu. Dia akan langsung membuka kedua pintu ruang kerja Terence seperti ksatria yang membuka sarang penjahat.

Elven melangkah masuk ke dalam ruang kerja Terence.

"Yang Mulia Ratu memiliki jadwal di luar istana dua hari lagi, Yang Mulia. Beliau harus menemani anak-anak di luar kekaisaran untuk melakukan pameran seni." kata Elven.

Sialan! Kenapa Elven menyebut nama bocah bodoh itu seenaknya?! Sihir konsentrasi Terence jadi menghilang. Argh! Wajah bocah jamur itu muncul lagi.

Terence menjawab dengan pandangan mata yang fokus pada dokumen di depannya, "Kerahkan pasukan ksatria bayang untuk mengawasinya diam-diam dan laporkan semuanya padaku."

The Light Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang