Light 29

4.9K 555 4
                                    

"Jadi, kekasih yang kau maksud adalah manusia ini?" tanya Key sembari menunjuk Elven dengan mata yang fokus menatap Crisantimum.

Elven balas menatap Key datar. Sementara, Crisantimum tertawa renyah.

"Hahaha, aku tahu apa yang kau pikirkan, Vivi. Bayi kelinciku ini memang wajahnya seperti papan kayu." Crisantimum menarik pipi Elven dengan kedua tangannya, "Tapi, lihatlah dia saat sedang tersenyum. Manis, bukan?" tanyanya.

Key buru-buru meletakkan kedua tangannya di bibir. Menahan agar makaron isi lemon yang dia makan di pagi hari sebagai camilan tidak dimuntahkan kembali oleh lambunhnya.

Tawa Crisantimum semakin kencang ketika dia melihat reaksi Key. Orang-orang yang pertama kali mendengar kalau Crisantimum menjalin hubunga dengan Elven memang selalu memberikan reaksi berupa terkejut dan tidak percaya. Bahkan, sahabat baiknya alias Terence pun sama tidak percayanya seperti Key. Tapi, orang yang terang-terangan menunjukkan keterkejutannya adalah Key. Menarik sekali! Crisantimum jadi semakin ingin mengenal Key. Bukankah punya teman yang tidak bisa menyembunyikan perasaannya itu sangat bagus? Karena mereka tidak akan bisa membohongi kita. Yah, walau terkadang bisa jadi sifatnya itu membuat kita sebal, sih.

"Hahahaha, bukankah kau juga harus terkejut dengan dirimu sendiri?" tanya Crisantimum dengan senyum lebar.

Key memasang wajah bingung. Apa maksud perkataan Crisantimum? Kenapa Key harus terkejut pada dirinya sendiri? Memangnya diri Key melakukan apa?

Crisantimum mendesah pelan. Sepertinya gadis di depannya ini tipikal wanita yang tidak peka. Kasihan sekali Terence kalau dia harus memberi kode saat ingin melakukan hal itu. Karena dia hanya akan mendapatkan Key yang memasang wajah polos dan kemudian berakhir dengan sama-sama tidur.

"Terence! Dia juga dingin dan berwajah papan seperti Elven. Bukankah artinya kau juga punya selera pria yang sama denganku?"

Key menatap Terence yang memasang wajah datar dan dingin. Ekspresi Key langsung ikut berubah jadi datar. Crisantimum benar juga. Elven dan Terence kan terlihat seperti saudara beda orang tua saat memasang wajah menyebalkan mereka. Secara tidak langsung, selera Key dan Crisantimum dalam memilih pasangan adalah sama. Sama-sama menyukai pria berwajah datar dan menyebalkan. Tapi bedanya, Crisantimum memilih Elven karena cinta. Sementara, Key memilih Terence karena pria sialan ini memberinya dua pilihan. Mati. Atau mendapatkan uang dengan jadi istri palsunya. Kalau begitu, selera pria Crisantimum dan Key jadi berbeda, dong!

Grep! Key menarik tangan kiri Terence ke dalam pelukannya. Elven dan Crisantimum tersentak kaget. Begitu juga dengan Terence. Bocah mata duitan ini selalu saja bersikap di luar nalar manusia. Terence benar-benar tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan saat ini.

"Wajah Terence memang menyebalkan. Tapi, dia sangat manis dalam bersikap padaku!" kata Key sembari menatap Crisantimum serius.

Crisantimum dan Elven saling tatap. Elven lantas menatap Terence dengan datar. Sementara, Crisantimum tertawa kencang. Lebih kencang daripada saat dia menertawakan reaksi Key soal hubungannya dengan Elven tadi.

"Pria itu bahkan tidak pernah menunjukkan ketertarikannya pada wanita sampai seisi kekaisaran mengiranya menyukai sesama jenis. Jadi, bagaimana mungkin dia bisa bersikap manis pada seorang wanita." kata Crisantimum dengan tawa kencang. Dia kemudian mengusap matanya yang berair. Perut Crisantimum terasa begitu kaku karena terlalu lama tertawa.

Wajah Key merah. Dia hampir saja menangis. Key lupa dengan fakta itu. Key hanya tidak mau Crisantimum salah paham mengira Key memilih Terence karena dia menyukainya. Mau bagaimana pun, ini hanyalah pernikahan kontrak. Dan, Key harap semua orang yang ada di dekat Terence mengetahui hal itu agar mereka tidak perlu menanyakan kenapa Terence dan Key berpisah suatu hari nanti.

Pat!

Terence menepuk kepala Key dengan tangan kirinya yang masih tersisa. Crisantimum dan Elven seketika terkejut dengan sikap Terence. Begitu juga dengan Key sendiri. Key mendongak. Menatap Terence yang juga menatapnya.

Kenapa pria ini tiba-tiba bersikap manis? Apa dia kerasukan iblis karena sedari tadi diam saja?

Terence menatap Crisantimum, "Jangan menggoda istriku, Crisan! Karena bocah ini mudah sekali dihasut." katanya.

Key yang semula senang karena kalimat pertama yang diucapkan Terence langsung berubah kesal setelah mendengar kalimat terakhir yang diucapkan pria itu. Key tersenyum. Dia kemudian diam-diam mencubit tangan kanan Terence yang masih ada dalam pelukan kedua tangannya.

"Hei, itu sakit!" kata Terence kesal.

"Apa kau memang harus menghina istrimu sendiri di depan orang lain?"

"Kau kan memang mudah dihasut! Aku hanya mengatakan kenyataan saja!"

"Kenyataanmu itu sama sekali tidak didasari dengan fakta tahu!"

"Ada banyak fakta yang bisa menjadi dasar kalau kau memang mudah dihasut!"

Terence dan Key saling melempar tatapan kesal. Sama sekali tidak peduli dengan kehadiran pasangan lain di dekat mereka. Crisantimum dan Elven saling tatap. Kemudian, tersenyum.

Sepertinya ucapan Key tentang Terence benar. Pria yang wajahnya lebih datar dan dingin dari Elven itu memang bersikap manis pada istrinya. Buktinya saja, Terence bisa sampai berdebat dengan seseorang hanya karena hal kecil seperti itu. Ini adalah pertama kalinya Elven dan Crisantimum melihat Terence melakukan hal kekanakan seperti itu. Bahkan, saat masih anak-anak pun, Terence tidak pernah berdebat dengan temannya dengan alasan remeh seperti mempertanyakan lebih dulu mana antara ayam dan telur.

"Haha, kalian berdua sangat cocok. Aku harap kalian bisa terus hidup bahagia bersama." kata Crisantimum.

Wajah Key dan Terence yang semula terlihat kesal berubah jadi canggung. Mereka berdua masih saling tatap. Key menatap manik mata Terence yang terlihat seperti permata. Begitu juga dengan Terence. Keduanya kemudian langsung membuang wajah setelah beberapa saat saling tatap.

Crisantimum menatap pemandangan itu dengan hati yang hangat. Dia sebenarnya tahu kalau hubungan pernikahan kedua manusia itu hanyalah sebatas pernikahan di atas kontrak. Darimana Crisantimum tahu soal hal itu? Tentu saja Crisantimum tahu semua tentang Terence. Mereka kan sudah bersama sejak masih kecil.

Terence yang tidak pernah tertarik pada wanita tidak mungkin langsung melamar wanita yang dia temui selama 1 jam dengan alasan jatuh cinta pandangan pertama. Apalagi, gadis yang Terence nikahi adalah putri dari mantan koruptor yang mengambil banyak sekali uang kekaisaran. Terence juga sudah pernah bersumpah kalau dia tidak akan menikahi putri dari para penjahat yang merugikan kekaisaran. Jadi, sudah jelas kalau pernikahan Terence dan Key tidak didasari oleh cinta. Mungkin, ada hal lain yang akhirnya membuat Terence mengingkari sumpah yang dia buat.

Ah, mungkin hal itu ada hubungannya dengan Alcides. Karena Terence memang akan melakukan apapun untuk keponakannya itu.

Meski hubungan Key dan Terence hanyalah sebatas pernikahan kontrak, Crisantimum berharap kalau suatu hari nanti pernikahan keduanya jadi didasari oleh cinta. Sebab, Terence terlihat begitu berbeda sekarang.

Dia...

Terlihat seperti menjadi dirinya sendiri.

"Bagaimana kalau kita minum teh bersama, Vivi?" tanya Crisantimum sembari tersenyum manis.

The Light Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang