Light 61

3.2K 332 3
                                    

Vivi terus berlari. Dia tidak lagi melangkahkan kakinya di arah yang lurus. Vivi berkelok. Sebisa mungkin berusaha mengalihkan entah siapapun yang sedang mengejarnya itu.

Ini benar-benar menakutkan. Key takut sekali. Tapi, tidak ada yang bisa dia lakukan selain kabur dan berharap seseorang akan secara ajaib menyelamatkan dirinya. Itu memang sangat mustahil. Tapi, Key harap keajaiban itu benar-benar terjadi.

"Siapa sebenarnya yang mengejarku? Kenapa dia melakukan itu? Perasaan aku tidak melakukan apapun." pekik Key dalam hatinya.

Key terus berlari. Memaksakan kakinya yang terasa nyeri karena tertusuk duri kecil di atas tanah. Mengabaikan rasa lelah dan lapar yang dirasakan tubuhnya.

Pilihan Key hanya ada dua.

Mati di tangan siapapun itu yang sedang menejarnya. Atau,  mati karena kelelahan setelah berjuang untuk tetap hidup. Dan, Key memilih pilihan kedua. Setidaknya Key tidak akan menyesal jika dia memang akan mati. Karena dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk tetap hidup. Hanya saja seperinya takdir buruk berkata lain.

Ah, benar. Takdir buruk.

Bagaimana jika orang yang sedang mengejar Key saat ini adalah korban dari kekuatan Keyshanka yang ada dalam tubuh Key? Itu mungkin saja terjadi, kan? Karena dalam hidup yang fana ini, kemungkinan apapun bisa saja terjadi.

Yang jadi pertanyaannya adalah...

Siapa? Siapa yang jadi korban dari kekuatan Keyshanka selain Terence dan keluarganya? Perasaan harusnya tidak ada, deh.

Langkah kaki Key terhenti. Tubuhnya berputar secara perlahan. JIka ingin tahu, maka hanya ada satu cara saja.

Menghadapi entah siapapun itu.

"Vivi... Ini ibu, sayang. Apa Vivi tidak rindu dengan ibu?"

Suara itu lagi.

Berbeda dengan sebelumnya. Vivi tidak lagi lari kali ini.

Benar. Jika memiliki sebuah masalah, kita harus menghadapinya. Bukan malah lari dengan dalih berjuang untuk tetap hidup,

Ini adalah medan perang. Dan seorang prajurit bertempur di sana. Bukan lari dan bersembunyi.

"Aku tahu jika kau tidak bisa mendekatiku  kecuali jika kau membalas ucapanmu. Sekarang, aku sudah melakukanannya. Jadi, tunjukkan wujudmu!"teriak Key lantang.

"Kau gadis yang sangat pemberani. tapi, kenapa kau terus berlari dan baru menjawabku sekarang?" tanya suara yang terdengar serak seperti kakek tua itu.

Kepala Key mendangak. Menatap tanpa henti pepohonan aneh di sekitarnya. Sosok itu masih belum menampakkan wujudnya. Tapi, Key tahu jika dia sudah sangat dekat dengan Key. Key bisa merasakannya. Angin yang tiba-tiba berhembus ini terasa tidak wajar. Seperti gerakan seseorang yang sedang melayang-layang.

Sosok manusia dengan tangan seperti kaki singa, dua kepala ular yang bercabang dan taring yang tajam, kaki serigala, dan ekor seperti harimau muncul di depan Key secara tiba-tiba. Key berteriak kaget. Gadis itu dengan refleks mundur. Key terjatuh karena kakinya menginjak batu dengan ukuran sebesar bola tenis.

"Makhluk apa kau sebenarnya?" tanya Key dengan pupil matanya yang bergetar menatap sosok makhluk aneh di hadapannya.

Perasaan Key campur aduk saat ini. Dia merasa takut, bingung, cemas dan penasaran. Tapi, tentu saja perasaan yang mendominasi saat ini adalah takut.

Perasaan Key tidak pernah membuat sosok menyerakan seperti ini dalam ceritanya. Ah, atau mungkin makhluk ini memang sudah ada tanpa harus Key tulis dalam novelnya? Toh, bukankah dunia ini memang sudah ada. Yang sebenarnya Key tulis pun adalah takdir Terence dan keluarganya. Bukan dunia dengan kehidupan baru yang hanya muncul ketika Key menulisnya di dalam novel.

The Light Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang