Key menatap Terence yang dengan tidak tahu dirinya balas menatap Key dingin. Menikah dengan pria paling terhormat dan kaya di negara ini jelas akan menjamin kehidupan Key selama dia berada di tubuh Vivianne. Hutang Baron dan Baroness Mevusa juga pasti akan bisa langsung dilunasi karena Terence jelas punya banyak harta. Masalahnya, Key tidak tahu kapan jiwa asli Vivianne akan kembali ke tubuhnya. Jika hal itu benar-benar terjadi setelah Key menikah dengan Terence, bisa-bisa Vivianne yang asli malah benar-benar mati karena terkena serangan jantung. Atau, minimal terserang stroke secara tiba-tiba. Kalaupun Key memang ditakdirkan untuk terus hidup dalam tubuh Vivianne, dia juga tetap tidak akan sudi menikah dengan Terence. Karena Key tidak mau terlibat dalam kehidupan tokoh-tokoh dalam ceritanya.
Cerita ini kan masih belum selesai. Antagonisnya saja masih abu-abu. Jadi, Key tidak mau membuat dirinya berada dalam masalah hanya karena dia terbawa duniawi. Lagipula, selain kaisar, masih ada banyak pria lajang yang bisa membuat hidup Key lebih terjamin. Wajah Vivianne kan cantik. Jadi, pasti ada banyak pria yang mau menikahinya.
"Kenapa saya harus menikahi anda?" tanya Key dengan tatapan yang masih sama datarnya.
"Karena Alci kelihatan menyukaimu. Kalau boleh jujur, keponakanku itu adalah anak yang pemalu dan takut pada orang asing. Melihat Alci berani mengajakmu bicara duluan, kelihatannya kau adalah orang asing yang jadi pengecualian." terang Terence panjang lebar.
Key mematung sejenak. Ini adalah pertama kalinya dia mendengar Terence bicara sepanjang itu. Apa dia sedang bermimpi?
"Dan.... sebenarnya Alci takut padaku. Aku butuh seseorang yang bisa jadi jembatan untuk menghubungkanku dengan Alci. Dan, kelihatannya kau adalah orang yang tepat." kata Terence lagi.
Key menatapnya. Setelah didengar lagi, dari tadi Terence hanya membicarakan soal Alcides saja. Pria ini ternyata bisa jadi sangat cerewet kalau membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan keponakannya, ya. Hahahaha....
"Jika anda butuh jembatan, anda seharusnya pergi ke tukang kayu. Bukan saya!" kata Key ketus.
Masa bodo dengan dua pilihan yang diberikan Terence jika Key menolak ajakannya untuk menikah. Toh, dari awal Key memang sudah mati. Key akan dengan lantang menjawab jika dia memilih guillotine. Walaupun, kepalanya akan benar-benar terpisah dari badan, setidaknya kematian kedua Key tidak akan membuatnya merasa terlalu sakit.
"Apa otakmu mengalami cedera ketika status sosial ayahmu diturunkan?" tanya Terence dengan wajah yang masih tetap dingin.
Key menatap Terence bingung. Status sosial diturunkan? Apa Baron Mevusa aslinya bukanlah seorang Baron? Lantas, status sosial apa yang awalnya dimiliki oleh ayah Vivianne? Dan, apa yang membuat status sosialnya diturunkan?
Key sebenarnya ingin menanyakan semua pertanyaan yang berseliweran di kepalanya pada Terence. Tapi, itu hanya akan membuat Terence menyadari kalau Vivianne yang ada di hadapannya bukanlah Vivianne yang asli.
Tidak apa! Key akan mencari tahu nanti.
"Karena saya baik-baik saja, makanya saya menolak lamaran anda!" Key berkata serius, "Jika anda ingin jadi lebih dekat dengan Putra Mahkota, berusahalah sendiri! Jangan bergantung pada orang lain! Karena tidak semua orang bisa dijadikan tempat untuk bergantung. Termasuk saya!"
Terence sama sekali tidak peduli dengan ucapan Key yang terdengar begitu serius itu. Dia malah dengan santainya berkata, "Kalau begitu, biar aku buat kepalamu bergantung dengan tali!"
Key mengepalkan kedua tangannya. Dia mati-matian menahan amarah dan rasa ingin memukul wajah Terence. Key tahu kalau Terence adalah seorang paman yang akan melakukan apapun untuk keponakannya. Bahkan jika itu berarti dia harus memaksa seorang gadis untuk menikah dengannya dan mengancam akan memenggal kepalanya jika ia menolak. Ini sih sudah benar-benar keterlaluan.
Apa tidak ada yang bisa Key jadikan alasan untuk menolak?
Sudah bertunangan? Tapi, akan jadi masalah besar jika pria berkepala baja di depannya ini meminta Key untuk memanggil tunangannya. Suka sesama jenis? Ini sih sama saja seperti menghancurkan martabat keluarga. Apa tidak ada undang-undang atau...
Ah, benar! Undang-undang!
"Apa anda tahu Yqng Mulia Kaisar? Menurut undang-undang kekaisaran nomor 23 tentang pernikahan, keluarga kekaisaran tidak bisa memaksa seseorang untuk menikah dengan siapapun termasuk dengan keluarga kekaisaran itu sendiri. Jadi, saya ti_"
"Aku tinggal merubahnya!" kata Terence tegas dengan wajah menyebalkannya.
Key tersenyum dengan kedua tangan yang mengepal. Sungguh! Rasanya Key benar-benar ingin memukul wajah Terence. Meskipun dia akan dihukum mati nantinya, setidaknya Key sudah memukul kepala Terence. Sayangnya, tangan Vivianne tidak akan bisa meraih wajah Terence. Karena tinggi gadis ini hanya sampai dada Terence saja. Hahahahaha....
"Pokoknya saya tidak mau menikah dengan anda!" kata Key tegas sembari menyilangkan kedua tangannya sebagai tanda penolakan paling jelas.
"Aku tidak butuh persetujuanmu" kata Terence tak kalah tegas.
"Apa orang tua anda tahu kelakukan putra mereka?"
"Aku yatim piatu." jawab Terence dengan wajah datarnya.
Key menepuk jidatnya. Dia lupa kalau orang tua Terence sudah tewas sejak Terence masih berusia 6 tahun. Ibunya adalah seorang rakyat biasa. Ayahnya yang jatuh cinta pada ibu Terence tidak peduli dengan ucapan orang-orang yang menentang cinta mereka. Keduanya bertemu saat ayah Terence tengah berlibur di laut. Ayah Terence yang melihat seorang gadis muda tengah menari dengan gemulai di depan orang-orang jatuh cinta pada pandangan pertama. Mereka kemudian menikah. Ayah Terence yang sibuk dengan pekerjaannya sebagai kaisar tidak bisa menaruh banyak perhatian pada istrinya. Karena Kekaisaran Heroic tengah menghadapi krisis saat itu. Ibu Terence yang tidak mau membebani suaminya menelan sendiri hinaan yang ia terima. Hal itu membuat mentalnya terganggu. Apalagi ketika dia tidak bisa menari dan melihat laut lagi.
Ibu Terence memutuskan untuk bunuh diri dengan menceburkan dirinya ke laut tepat ketika mereka berlibur ke kampung halamannya. Dia melompat dari tebing dan langsung turun k elaut. Ayah Terence yang melihat kematian istrinya tepat di depan matanya sendiri menjadi terganggu mentalnya. Dia mengurung dirinya di dalam kamar dan menyalahkan dirinya sendiri. Sampai akhir hayatnya, dia terus meminta maaf pada sang istri yang sudah lama pergi.
Sejak saat itu, Terence dan kakak perempuannya tinggal seorang diri. Terence menjadi trauma akan laut.
Key menghela nafas. Bagaimana mungkin dia melupakan kisah orang tua Terence.
"Apapun yang terjadi, saya tidak akan sudi menikah dengan ada. Mau anda memenggal kepala saya atau menggantungnya pun saya tetap ti_"
"Aku akan membayar hutang keluargamu!"
Key menatap Terence. Darimana pria sialan ini tahu soal hutang Baron Mevusa? Apa dia menyelidiki Vivianne terlebih dahulu sebelum datang kemari?
"Itu adalah tawaran yang menarik. Tapi, saya tetap ti_"
"Pernikahannya hanya akan bertahan sampai aku jadi akrab dengan Alcides."
"Saya adalah wanita yang teguh pada pendirian!' kata Key tegas.
"Kau akan diberi rumah besar di ibukota dan 100 koin emas setiap hari sampai kita bercerai!"
"Haruskah saya memanggil anda sayang mulai sekarang?"
Terence menatap Key yang tersenyum senang dengan datar. Bukankah baru beberapa detik lalu gadis di depannya ini menolak ajakannya untuk menikah mentah-mentah? Kenapa cepat sekali berubahnya?
Key tersenyum. Dia akan berhati-hati agar tidak menarik perhatian antagonis. Toh, yang Key lakukan kan hanya jadi istri kontrak Terence saja. Jadi, antagonis yang masih menjadi sebuah misteri itu jelas tidak akan tertarik padanya, kan?
Hidup nyaman tanpa ancaman dari orang jahat memang sangat menyenangkan. Tapi, hidup sebagai orang kaya dengan harta tanpa batas adalah serpihan surga. Meski Key harus bertahan hidup dalam neraka terlebih dahulu agar bisa menikmati serpihan surga yang dia temukan , tidak masalah. Itu tidak akan mengubah fakta kalau Key akan jadi orang kaya yang hidup nyaman.
Hidup ini akan jadi sangat indah jika kita punya banyak uang. Itulah prinsip yang Key percaya sedari dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light Princess✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Putri Cahaya, begitulah mereka memanggil Key. Key mati karena terbentur dinding ketika mengejar kucingnya yang bertengkar. Parahnya, Key bukan pergi ke alam baka. Melainkan, masuk ke tubuh putri baron miskin dalam nove...