Light 42

4.9K 542 23
                                    

"Apa anda baik-baik saja, Yang Mulia?"

"Kami benar-benar mengkhawatirkan anda."

Hana dan Sui langsung berlari menghampiri Key yang turun dari kereta kuda. Padahal, Key tidak diculik sampai berbulan-bulan. Hanya 2 jam saja. Tapi, kenapa mereka sampai sekhawatir ini? Key kan jadi merasa senang karena akhirnya dia tahu bagaimana rasanya ketika ada orang yang khawatir padanya setelah sekian lama.

"Aku baik-baik saja. Terima kasih banyak karena sudah mengkhawatirkanku." kata Key sembari memeluk pundak Hana dan Sui.

Kedua pelayan pribadi Key itu mengusap air mata mereka.

"Syukurlah anda kembali dengan selamat." kata Hana penuh haru.

"Itu karena Tuan Leo menyelamatkanku." Key menatap Terence yang masih dalam penyamarannya, "Terima kasih banyak, Tuan Leo."

"Sudah menjadi tugas saya untuk menjaga anda, Yang Mulia Ratu." katanya sembari tersenyum lebar.

"Silakan beristirahat, Tuan Leo! Anda pasti merasa lelah karena misi penyelamatan itu."

Terence mengangguk. Dia kemudian melangkah pergi. Key menyeringai tipis. Menatap punggung Terence yang semakin menjauh.

Key tahu jika Leo yang dia lihat saat ini adalah Terence yang sedang menggunakan sihir penyamaran. Darimana Key tahu? Jangan lupakan fakta kalau Key adalah penulis dari dunia fantasi ini. Key tahu jika Terence menggunakan sihirnya. Kuda yang Key kendarai untuk kembali ke tempat pameran seni memang terlihat seperti kuda yang asli jika dilihat dari segi penampilannya. Tapi, ada satu hal yang Terence lewatkan. Bulu kuda itu, terasa seperti mengalir. Itu menandakan jika dia dibuat dari sihir. Dan, benda yang terasa mengalir itu adalah mana.

Leo yang asli tidak memiliki sihir di dalam tubuhnya. Jadi, bukankah aneh jika orang yang tidak memiliki kekuatan sihir tiba-tiba bisa membuat kuda sihir? Lebih aneh lagi, Leo bisa menemukan Key dengan mudah. Seolah, dia bisa melacak keberadaan Key.

Leo memang ksatria yang sangat hebat. Tapi, tidak sehebat itu sampai bisa melacak kereta kuda yang melaju lebih dulu darinya. Setidaknya, Leo butuh waktu 3 jam untuk bisa melacak keberaan Key. Jadi, apalagi yang membuat Leo bisa melakukan hal yang tidak bisa dia lakukan selain dengan sihir?

Key tidak tahu kenapa Terence harus berpura-pura menjadi Leo dan mengekor di belakang Key. Yang jelas, Terence sepertinya mencurigai Key. Entah curiga atas hal apa. Lalu, dia juga seperti memakai sihir penyamaran tingkat tinggi. Itu terbukti dengan sifatnya yang sama dengan Leo.

"Dokkaebi yang aneh." kata Key dalam hatinya dengan pandangan mata yang masih tertuju pada punggung Terence.

"Kak Vivi!" seru seseorang yang Key kenal.

Key menoleh. Matanya membulat ketika melihat Alcides berlari dengan air mata yang menetes deras di wajahnya. Alcides langsung memeluk kedua kaki Key. Dia menangis sejadi-jadinya. Apalagi ketika Key balas memeluknya.

Alcides benar-benar takut. Dia takut Key tidak akan kembali ke istana ini. Andaikan hal buruk itu terjadi, rasanya Alcides tidak akan bisa hidup di istana ini lagi. Alcides sangat menyayangi penyelamatnya ini. Karena Alcides bisa merasakan perasaan Key yang begitu tulus padanya. Terence memang tulus. Tapi, pamannya itu terlalu menyeramkan untuk bisa didekati. Alcides juga lebih suka dengan Key.

"Kak Vivi baik-baik saja, Alci." kata Key. Berusaha menghibur Alcides. Atau, setidaknya membuat bocah ini berhenti menangis.

Terlalu banyak mengeluarkan air mata akan membuat mata Alcides bengkak nantinya. Kepala kecilnya ini juga akan pusing.

Alcides melepaskan pelukannya. Key bersimpuh di depan Alcides. Tangan Key mengusap air mata yang mengalir di pipi Alcides. Meski sudah diusap, cairan itu terus saja keluar. Apa kantong air mata anak kecil punya banyak persediaan air mata? Kenapa ini tidak mau berhenti mengalir?

The Light Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang