Lusyifher berteriak dengan begitu kencang. Sangat kencang hingga rasanya Key bisa merasakan gelombang suara iblis sialan itu menyapu wajahnya. Untung saja hanya gelombang suara dan bukannya bau mulutnya.
"Sialan! Tidak akan aku biarkan kau melepaskan kekuatanmu itu!"
Key meletakkan kedua tangannya di atas tanah. Dia berusaha fokus. Mencari titik kekuatan Keyshanka dalam tubuhnya. Titik itu bukan berada di jantung, hati ataupun ginjal. Jadi, ada di mana? Key tidak bisa menemukannya. Key juga tidak bisa fokus karena iblis sialan yang melayang di atas tanah itu berisik sekali. Lebih berisik dibandingkan pejabat saat melakukan kampanye.
"Diam sialan! Biarkan aku fokus dengan diriku! Kau berisik sekali!" teriak Key tidak kalah kencang. Walau begitu, tentu saja tidak ada gelombang suara yang muncul seperti saat Lusyifher berteriak.
"Berani sekali kau membentakku!"
Lusyifher melempar tatapan tajam pada Key. Gadis itu tak acuh. Dia punya hal yang jauh lebih penting dibandingkan menghadapi iblis tempramen dan labil seperti anak remaja.
Key terus berusaha untuk mencari titik kekuatan Keyshanka dalam dirinya. Kekuatan dewi pada dasarnya mengatur segala takdir manusia. Jadi, seharusnya titik kekuatan itu ada di dalam organ tubuh yang mengatur sesuatu. Jika tidak ada di jantung yang mengatur peredaran darah, apa mungkin ada di otak yang mengatur segalanya?
Key memejamkan matanya ketika tiba-tiba saja tubuhnya kembali terpelanting dan menghantam dahan pohon raksasa. Key mengaduh kesakitan. Sialan! Padahal dia baru saja mengetahui di mana titik kekuatan Keyshanka meski belum memeriksanya.
"Tidak bisakah kau diam dan membiarkanku melakukan hal yang seharusnya aku lakukan?! Aku bukan Keyshanka sialan itu! Dewi bangsat itu sedang ada di Kehampaan sekarang! Harus berapa kali aku katakan ini padamu! Apa kau tuli? Aku yakin kau harusnya sudah menyadari itu ketika melihatku terluka karena terhantam dahan pohon!" teriak Key kesal.
Seluruh tubuhnya terasa sangat sakit. Tapi, Key tidak mungkin menyerah begitu saja. Apalagi ketika lawannya sudah jadi lebih kuat seperti ini. Lengah sedikit saja dan Key akan jadi mayat dalam hitungan detik.
Ah, harusnya Key sudah mati sejak tubuhnya menghantam dahan pohon pertama kali tadi. Tapi, kenapa Key masih hidup, ya? Dia memang mengalami beberapa luka baik di luar maupun di dalam. Namun, luka itu tidak membuat Key mati. Aneh sekali. Apa mungkin kekuatan Keyshanka membuat fisiknya jadi lebih kuat? Kalau memang benar demikian, Key tidak tahu harus bersyukur atau tetap menyumpahi Keyshanka. Haha...
"Aku tidak peduli kau adalah Keyshanka atau bukan. Yang jelas, aku akan tetap membunuhmu karena kau sangat menyebalkan." Lusyifher terbang mendekati Key yang terduduk di atas tanah.
Key mendangak. Menatap tajam iblis yang kini mengincar Key dan bukannya Keyshanka. Bukankah ini termasuk pelanggaran kontrak? Vivianne menjalin kontrak ini untuk membunuh Keyshanka. Tapi, iblis yang dia kontrak justru berniat membunuh Key. Keyshanka dan Key jelas orang yang berbeda. Key hanya memiliki kekuatan Keyshanka saja.
Lusyifher bisa saja tidak percaya dengan ucapan Key. Tapi, dia sudah melihat banyak hal yang seharusnya bisa jadi bukti jika ucapan Key memang benar adanya.
Dia bukan Keyshanka.
"Hei! Itu termasuk ke dalam pelanggaran kontrak tahu! Kau tahu apa yang terjadi jika iblis melanggar kontraknya, kan?" tanya Key kesal.
Key hanya sedang mengulur waktu. Key akhirnya mengetahui jika titik kekuatan Keyshanka memang berada di otaknya. Key mengetahui hal itu ketika dia sedang melayang sebelum terhantam dahan pohon. Itu waktu yang sangat singkat. Tapi, cukup bagi Key untuk menemukan apa yang dia cari. Dan sekarang, Key sedang mengalirkan kekuatannya ke setiap hewan dan tanaman yang ada di bumi melalui kakinya. Jadi, Key harus mengalihkan perhatian Lusyifher agar dia tidak mengetahui hal ini.
"Kenapa itu disebut melanggar kontrak? Kau kan masih memiliki kekuatan dewi sialan itu di dalam dirimu. Jadi, pada dasarnya aku masih menyerang Keyshanka." balas Lusyifher dengan seringai lebar yang membuat wajahnya nampak begitu menyeramkan.
Key benci mengakui hal ini. Tapi, ucapan Lusyifher benar. Dia tidak melanggar kontrak. Karena Vivianne meminta iblis serigala sialan ini untuk membunuh Keyshanka. Dan, karena kekuatan dewi sialan itu ada di dalam diri Key, maka Key akan dianggap sebagai Keyshanka.
Pada dasarnya kan dewa dan manusia sama. Hanya kekuatannya saja yang membedakan mereka. Dan, manusia yang memiliki kekuatan dewi di dalam dirinya bisa dianggap sebagai dewi.
Sialan! Key benci dengan dewi.
Jika Key ingin agar kontrak Lusyifher dan Vivianne terputus, dia harus menjadi manusia sepenuhnya. Dengan begitu, Lusyifher tidak akan bisa membunuh Key. Yah, iblis ini masih bisa melakukannya. Tapi, dia juga akan ikut mati dengan Key. Karena iblis yang melanggar kontrak akan mati.
Bukankah itu terdengar seperti sebuah berita baik?
Lusyifher menggerakkan tangannya. Key kembali terpelanting. Kali ini mendarat di tanah. Tentu saja terseret beberapa meter sebelum akhirnya berhenti karena menabrak dahan pohon. Haha... sepertinya dahan pohon di hutan ini sangat membenci Key. Buktinya mereka ingin sekali dihantam oleh Key agar Key merasa kesakitan.
"Ah, aku merasakan kekuatanmu melemah. Apa mungkin kau sudah melepaskan kekuatan dewi kegelapan itu?" tanya Lusyifher yang terbang mendekati Key.
Key mencoba berdiri meski dengan kaki yang gemetar. Gadis itu mengusap darah yang mengalir di sudut bibirnya. Key tersenyum. Dia punya kesempatan untuk menang. Key yakin kalau Luysifher tidak akan sebodoh itu. Iblis ini pasti tidak akan rela mati untuk kedua kalinya hanya untuk membunuh manusia yang baru pertama kali dia temui.
Mungkin.
Pokoknya kecil kemungkinan Key mati karena ulah Lusyifher. Semoga saja begitu. Karena Lusyifher adalah iblis yang terlahir dari rasa dendam. Dan, perasaan satu itu tidak mudah hilang. Justru akan semakin besar seiring berjalannya waktu.
"Bagaima menurutmu? Apa kekuatan dewi di dalam diriku benar-benar melemah?" balas Key dengan senyum manis di wajahnya.
Lusyifher mengangkat tangannya, "Dasar tidak berguna!", Berniat melemparkan Key sekali lagi ketika seorang gadis berusia 19 tahun tiba-tiba saja muncul di hadapan Key.
Gadis yang Key kenal. Gadis dengan rambut pirang dan mata hijau muda yang terlihat seperti dedaunan muda.
Vivianne Pink Mevusa.
Key yakin kalau gadis di hadapannya ini adalah Vivianne yang asli. Tapi, apa yang dia lakukan di sini? Memangnya orang yang sudah menjalin kontrak dengan iblis bisa keluar dari dunia iblis?Bukankah seharusnya gadis ini menjadi budak di dunia iblis?
Aneh sekali.
"Hentikan, Lusyifher." Vivianne membalik badannya dan menatap Lusyifher dengan dingin, "Aku menjalin kontrak denganmu agar kau membunuh Keyshanka. Bukan korbannya yang lain." kata Vivianne.
Key tersentak kaget ketika mendengar ucapan Vivianne. Itu memang terdengar jahat. Tapi, bukankah juga terdengar seperti Vivianne sedang membela Key?
Key jadi penasaran.
Seandainya Vivianne tidak menjadi korban dari kekuatan Keyshanka, akan seperti apa kehidupannya? Dan yang paling penting, Vivianne akan tumbuh menjadi gadis yang seperti apa? Apakah dia akan jadi gadis yang manis? Atau, tetap menjadi jahat?
Tapi, sayangnya Key tidak akan mengetahui jawabannya.
Karena gadis di depannya ini sudah mati. Lihat saja tubuhnya yang transparan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light Princess✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Putri Cahaya, begitulah mereka memanggil Key. Key mati karena terbentur dinding ketika mengejar kucingnya yang bertengkar. Parahnya, Key bukan pergi ke alam baka. Melainkan, masuk ke tubuh putri baron miskin dalam nove...