Light 27

4.7K 504 5
                                    

Key menatap pria di depannya datar. Pria bernama Elven ini terlihat sangat menyebalkan meski yang dia lakukan hanyalah duduk dan diam.

"Jadi, Yang Mulia Ratu..." Elven angkat bicara. Memecah keheningan antara dirinya dan Key.

Tidak! Tidak ada hubungan apapun antara Key dengan ksatria pribadi suaminya ini. Kalian masih ingat dengan ucapan Terence yang meminta Key untuk mempelajari pekerjaannya sebagai ratu, bukan? Nah, orang yang akan mengajari Key adalah Elven dan Leo. Karena Leo masih sibuk, jadi Elven yang maju lebih dulu dalam mengajari Key.

Kalian juga tahu sendiri kan bagaimana sifat dan sikap Elven pada Key. Ksatria pribadi ini bahkan sudah mengatai Key di pertemuan pertama mereka. Padahal, kesan pertama seseorang itu adalah hal yang sangat penting. Makanya, Key jadi tidak bisa menyukai Elven meskipun dia sudah berusaha keras. Apalagi, wajahnya yang sedari tadi terlihat datar seolah terpaksa mengajari Key. Walau memang Elven terpaksa melakukan perintah Terence, setidaknya jangan terlalu menunjukkan keterpaksaannya, dong!

"Apa yang anda ketahui dari Kekaisaran Heroic?" tanya Elven dengan wajah datarnya yang terlihat begitu menyebalkan di mata Key.

Sepertinya pelajaran pertama kali ini adalah sejarah. Kalau hanya sebatas sejarah kekaisaran sih Key juga tahu. Dia kan adalah orang yang menulis sejarah kekaisaran ini.

"Kekaisaran Heroic adalah kekaisaran pertama yang ada di Benua Atlanta. Kaisar pertamanya adalah Heroic Black yang merupakan penyihir menara. Dari sanalah nama kekaisaran berasal. Karena didirikan oleh seorang penyihir, para pangeran dan putri kekaisaran jadi memiliki bakat sihir. Namun, ada juga yang tidak memilikinya karena ratu pertama adalah manusia biasa. Mendiang kakak ipar adalah contohnya. Dalam beberapa kasus yang langka, ada satu keturunan Kaisar Heroic yang memiliki kekuatan sihir berlebih sehingga harus disegel. Suami saya adalah contohnya." kata Key menjelaskan.

Rasanya sedikit aneh ketika menyebut mendiang kakak perempuan Terence dengan sebutan 'kakak ipar'. Tapi, lebih aneh lagi ketika menyebut Terence sebagai suaminya. Jujur saja. Key masih belum bisa menerima pernikahan kontrak ini. Kalau menerima uang kompensasi perceraian sih dia siap kapan saja.

"Anda cukup pintar untuk seseorang yang tidak pernah belajar." kata Elven dengan wajah datar yang sedikit terlihat bingung.

Key hanya bisa menyembunyikan kemarahannya dengan senyuman ketika mendengar ucapan Elven. Key tidak tahu apakah ucapan Elven adalah pujian ata hinaan. Yang jelas, rasanya Key merasa terhina. Vivianne yang hidup dengan mengandalkan harta orang tuanya memang tidak mungkin belajar. Tapi, bukan berarti dia tidak tahu bagaimana kekaisaran tempat dia tinggal ini dibentuk, kan?

Bayi yang baru bisa bicara saja langsung akan mengetahui sejarah kekaisaran karena syarat masuk ke istana adalah dengan menjelaskan sejarah kekaisaran. Jadi, Vivianne yang bodoh dan pemalas ini jelas bisa menjelaskan sejarah kekaisaran dengan baik karena dia sering keluar masuk istana untuk menyerahkan laporan keuangan ayahnya.

"Terima kasih banyak atas pujianmu, Elven!" kata Key dengan senyum manis yang justru membuat wajahnya terlihat menyeramkan.

"Pertanyaan selanjutnya, apa anda tahu letak geografis Kekaisaran Heroic dan keuntungannya?" tanya Elven lagi.

Dibandingkan belajar, Key justru merasa kalau dia sedang diinterogasi. Bukankah seharusnya Elven menjelaskan materinya terlebih dahulu baru memberikan pertanyaan? Kalau begini sih mana bisa disebut belajar.

Key menghela napas. Vivianne mungkin tidak tahu soal hal ini. Kalau letak geografis toko mewah sih baru dia tahu. Untunya Key yang menuliskan betapa beruntungnya Kekaisaran Heroic _karena memiliki letak yang strategis_ tahu akan hal itu. Kalau Key tidak tahu, Elven pasti akan menertawakannya, kan? Pria ini kan benci sekali dengan Key. Apalagi ketika dia tahu kalau tuannya yang tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada wanita tiba-tiba saja menikahi Key.

"Kekaisaran Heroic berada di tengah benua sehingga menjadi jalan masuk dan keluar bagi kekaisaran lain. Hal ini sangat menguntungkan terutama pada sektor ekonomi karena orang-orang harus membayar untuk melewati kekaisaran. Di pintu keluar dan masuk juga ada beberapa toko untuk para pendatang. Makanan, minuman, adat, dan budaya Kekaisaran Heroic merupakan gabungan dari budaya barat dan timur. Sehingga banyak turis yang datang untuk melihat keunikannya. Lalu_"

"Itu sudah cukup." kata Elven sembari mengangkat tangan kanannya.

Key menatap Elven kesal. Bukankah memotong ucapan seseorang itu sangat tidak sopan? Terlebih, Key sekarang adalah orang yang harus dihormati oleh Elven. Dan, orang yang meminta Key bicara juga adalah pria menyebalkan ini.

Tapi, kalau Key protes pun tidak akan ada yang berubah. Mau bagaimana pun, Key akan bercerai dengan Terence dan kembali jadi seorang putri baron. Dengan kekayaan yang melimpah tentunya. Hahaha....

Benar! Saat ini apa yang dipikirkan orang-orang terhadap Key bukanlah hal yang penting. Key harus fokus pada tujuannya untuk menjadi pengangguran kaya.

"Selanjutnya, hubungan apa yang Kekaisaran Heroic miliki dengan negara lain?"

Ini pertanyaan yang cukup sulit. Kecuali untuk para bangsawan yang terlibat langsung dalam hubungan yang ada. Karena, para bangsawan biasanya tidak peduli dengan hubungan kekaisaran dengan suatu negara. Asalkan mereka bisa menikmati hasilnya, mereka tidak akan peduli.

Key sebenarnya juga tidak tahu soal hal ini. Karena dia belum menuliskannya secara langsung. Tapi, kalau sekadar berencana sih pasti sudah. Key tidak tahu apakah rencana yang belum dia tulis itu akan berjalan lancar. Tapi, tidak ada salahnya mencoba, kan?

"Kekaisaran Heroic menjual hasil bumi kepada Kekaisaran Magrove yang terletak di pegunungan es utara. Sebagai gantinya, Kekaisaran Magrove memberikan tanaman bunga es abadi yang digunakan Kekaisaran Heroic dalam membuat minuman dingin. Lalu_"

"Sudah, cukup!" kata Elven.

Key kembali menatapnya kesal. Key baru sadar kalau Elven sama sekali tidak menaruh perhatian padanya. Mata pria berwajah menyebalkan itu terus saja menatap pemandangan di luar jendela. Menatap taman ruang belajar yang terhubung dengan taman utama istana.

Apa yang Elven lihat? Apa dia sedang punya janji dengan seseorang? Karena bocah ini terlihat seperti risau.

Senyum Elven tiba-tiba mengembang. Key menatapnya bingung sekaligus kaget.

Key baru tahu kalau pria yang wajahnya selalu terlihat seperti papan kayu ini ternyata bisa tersenyum. Sebenarnya, apa atau siapa yang membuat Elven bisa mengangkat bibirnya seperti itu?

Kepala Key mendongak. Ikut menatap ke luar.

Seorang gadis dengan rambut panjang berwarna merah muda dan manik mata senada dengan rambutnya terlihat berjalan di taman. Dia terlihat begitu cantik meski dilihat dari kejauhan.

Siapa gadis itu? Key tidak ingat kalau dia pernah merencanakan membuat tokoh perempuan dengan ciri fisik seperti itu. Apa gadis itu yang membuat Elven tersenyum? Tapi, siapa dia? Apa saudara Elven? Atau, mungkin malah pacarnya? Aduh! Itu sih sangat mustahil!

Bagaimana mungkin pria berwajah datar ini bisa punya pacar.

Ah, pria itu...

Terence.

Kenapa dia terlihat begitu akrab dengan gadis merah muda itu? Sebenarnya, siapa gadis itu?

The Light Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang