Crisantimum berkata prihatin sembari menepuk bahu Terence, "Kau benar-benar tidak punya harapan, Terence. Bahkan alam pun tidak mengijinkanmu mendekati Vivianne."
Terence yang sedang menatap buku dengan judul 'Cara mendekati gadis untuk pemula' menyisir rambutnya frustasi dengan tangan. Terence sudah mencoba semua cara yang ada di buku ini tanpa melewatkan apapun. Tapi, semuanya gagal.
Makan malam romantis? Langit malam yang tiba-tiba damai berubah mendung dan menurunkan hujan. Bunga mawar sebagai tanda cinta? Ada laba-laba beracun yang dianggap sudah punah muncul di bunga itu dan membuat Key jadi trauma dengan bunga mawar. Kencan bersama di ibukota? Tanah di ibukota tiba-tiba retak semalam sebelum Terence mengajak Key kencan. Perlu waktu 3 bulan untuk memperbaiki retakan tanah yang memotong jalan itu. Piknik romantis di taman? Ada serangan lebah yang muncul secara mendadak sehingga membuat taman harus ditutup sampai para lebah selesai mengumpulkan madu.
Argh! Sialan! Sebenarnya apa yang salah?!
Kenapa tiba-tiba saja terjadi banyak bencana ketika Terence berniat mendekati Key?! Apa hanya Crisantimum dan Elven saja yang mendukung Terence untuk mendekati Key?! Menyebalkan!
Apa yang akan terjadi jika Terence berniat menyatakan perasaannya pada Key? Kiamat? Atau, bumi terbelah jadi dua?!
"Bagaimana dengan naik perahu di danau? Kalian berdua bisa makan malam bersama di sana. Jangan lupa meletakkan kilau cahaya di permukaan danau agar suasanya jadi romantis. Pakai kunang-kunang juga bisa. Bagaimana menurutmu?"
Terence yang semula menundukkan kepalanya kini mendangak. Ide Crisantimum bagus juga. Tapi, bagaimana jika terjadi bencana lain seperti sebelumnya? Ah, mungkin itu hanya kebetulan saja. Memangnya bencana apa yang bisa terjadi di sebuah danau kecil dalam istana kekaisaran? Bagus! Rencana kali ini pasti berha_
"Yang Mulia Kaisar! Seluruh danau di istana kekaisaran tiba-tiba saja meluap!" teriak Leo yang terlihat tergesa-gesa.
Terence tersenyum manis.
Sialan! Sebenarnya, kenapa semua ini terjadi padanya?!
Sementara Terence jadi semakin frustasi dengan rencananya untuk memberikan suasana yang romantis untuk Key, gadis yang sedang pria itu pikirkan sedang sibuk memetik buah berry di hutan istana. Terence sudah menghilangkan bunga mawar yang ada di istana kekaisaran. Jadi, Key akan baik-baik saja sekarang. Laba-laba yang Key tiba-tiba melompat di hidung Key ketika gadis itu menerima bunga mawar pemberian Terence benar-benar menakutkan. Padahal, katanya laba-laba yang hanya tinggal di bunga mawar itu sudah punah. Tapi, entah kenapa dia tiba-tiba muncul lagi.
"Apa Alci suka buah berry emas?" tanya Key ketika melihat buah berbentuk balok dengan warna emas memenuhi kulit buahnya.
Buah berry emas memang terlihat seperti emas batangan. Selain itu, rasanya juga manis dengan sedikit asam. Sangat menyegarkan jika dimakan saat siang hari.
"Kalau Alci tidak mau, tidak masalah. Karena aku adalah pemakan segala, kecuali uang rakyat."
Key mengangkat buah berbentuk balok itu dengan senyum di wajahnya. Key memang paling suka memetik buah seperti ini. Karena Key jadi merasa seperti seorang pemeran utama di suatu negeri dongeng.
Key meletakkan buah berry emas ke dalam keranjang yang dia bawa. Langkah kaki Key ringan menyusuri jalan setapak yang ada di dalam hutan.
"Bagaimana dengan berry berwarna ungu dan merah muda ini? Aku baru pertama kali melihatnya."
Mata Key menatap buah berry yang mirip dengan raspberry di kehidupan pertama Livi. Bentuknya memang mirip. Tapi, warnanya berheda. Jika raspberry memiliki warna merah muda yang cantik seperti rambut Terence dan Alcides, maka buah berry ini memiliki dua warna. Ungu dan merah muda. Sangat cantik. Juga mencurigakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light Princess✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Putri Cahaya, begitulah mereka memanggil Key. Key mati karena terbentur dinding ketika mengejar kucingnya yang bertengkar. Parahnya, Key bukan pergi ke alam baka. Melainkan, masuk ke tubuh putri baron miskin dalam nove...