Light 8

7.1K 779 19
                                    

Berhasil!

Key akhirnya berhasil mendapatkan uang. Menjadi seorang 'Putri Cahaya' gadungan ternyata ada manfaatnya juga. Key memberi tahu para penduduk desa tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Seperti bisnis apa yang akan sukses, jalan mana yang harus mereka ambil untuk mengirim hasil panen dan masih banyak lagi. Beberapa pertanyaan memang tidak bisa dijawab dengan berpatok pada rencana alur yang Key buat. Tapi, dia tetap bisa menjawab dengan mengandalkan kecerdasannya. Seperti saat seorang gadis meminta saran tentang pria mana yang harus dia nikahi. Antara pria yang dipilihkan orang tuanya. Atau, pria yang dia cintai. Key meminta Canna untuk menyelidiki dua pria itu secara diam-diam. Dan hasilnya, pria yang gadis itu cintai berselingkuh dengan wanita lain. Sementara, pria yang dipilih oleh orang tuanya justru terus memuji wanita itu tanpa henti.

Dibandingkan hidup dengan pria yang kita cintai, bukankah lebih baik hidup dengan pria yang mencintai kita? Pilihan orang tua tidak selamanya buruk, bukan? Mereka terkadang tahu apa yang terbaik untuk anak-anaknya. Meski terkadang memaksa.

Berkat peran Key sebagai 'Putri Cahaya' yang mengetahui masa depan dan masa lalu seseorang, dia jadi bisa mengumpulkan banyak uang dalam waktu 12 hari. Yah, meski jumlah uang yang dia kumpulkan dengan susah payah itu baru bisa membayar sepertiga dari hutang Baron dan Baroness Mevusa. Setidaknya, dia sudah berusaha. Toh, masih ada waktu 18 hari lagi sampai para rentenir sialan itu kembali datang. Key bisa bekerja lebih keras agar dia bisa mendapatkan uang yang lebih banyak lagi. Kalau seandainya Vivianne yang asli kembali, setidaknya dia tidak menambahkan terlalu banyak hutang untuk kedua orang tuanya.

Key memang tidak yakin apakah rentenir bajingan itu akan memberinya lebih banyak tambahan waktu setelah mendapatkan perlakuan buruk dari Key. Yang jelas, Key akan tetap berusaha. Dia tidak akan melewatkan kesempatan apapun untuk mendapatkan uang selama dia tidak perlu menghilangkan harga dirinya.

"Vivi, kapan Vivi akan mengirim surat untuk Pangeran Ke... Maksudnya Yang Mulia Kaisar?" tanya Baroness Mevusa.

Key yang duduk di depan wanita itu mendangak. Menatap wanita yang sudah ia anggap sebagai ibunya itu. Key meletakkan cangkir tehnya. Key dan Baroness Mevusa sedang minum teh bersama di pinggir hutan. Itu adalah kegiatan yang biasa Vivianne dan ibunya lakukan setiap dua minggu sekali. Dan, sekarang adalah waktunya.

"Biaya untuk mengirim surat terlalu mahal, ibu. Uang yang kita tabung bisa langsung habis hanya untuk mengirim surat." kata Key.

"Meski begitu, bukankah membantu Putra Mahkota jauh lebih penting?"

Key mendesah. Alasan kenapa dia tidak mengirim surat untuk Terence bukan hanya karena biayanya yang sangat mahal. Tapi, juga karena Terence akan menemukan keponakannya ini dalam waktu 2 minggu alias 2 hari lagi. Biaya untuk mengurus Alcides selama 2 minggu jauh lebih murah dibandingkan mengirim surat ke istana kekaisaran. Kalaupun Key bisa mengirim surat ke istana, surat itu akan diperiksa selama beberapa hari. Mengingat ada banyak orang yang mengirim surat dengan menjadikan penemuan Alcides dan orang tuanya. Yang ada, Key harus merawat Alcides lebih lama lagi. Bisa-bisa, bocah ini jadi bagian dari keluarga Baron Mevusa.

"Kekuatan Vivi mengatakan kalau Yang Mulia Kaisar akan menemukan Putra Mahkota dua hari lagi." kata Key sembari menyesap cangkir tehnya.

Apa?! Key tidak berbohong kan soal hal ini? Kalau sesuai dengan secuil naskah yang baru Key tulis, Terence memang akan menemukan Alcides 2 minggu setelah bocah ini dinyatakan hilang.

Ah, ada alasan lain kenapa Key enggan mengirim surat untuk Terence. Alasannya tentu saja agar Key tidak perlu ikut campur dalam cerita ini. Dia benar-benar tidak mau terlibat dengan semua masalah yang ada. Daripada bertahan hidup di tengah kegilaan para antagonis, lebih baik Key menikmati hidup sebagai putri semata wayang dari Baron dan Baroness Mevusa saja. Dia bisa bercocok tanam di hutan atau membuat toko bunga. Itu jelas jauh lebih menyenangkan daripada terlibat dalam cerita. Dan yang lebih penting, aman untuk kesehatan jantung dan mentalnya.

Baroness Mevusa menatap Key. Ikut menyesap cangkir tehnya. Kalau putrinya yang seorang 'Putri Cahaya' paling terkenal di desa ini sudah berkata begitu, maka tidak ada lagi yang bisa dia katakan.

"Dalam penglihatan Vivi, bagaimana kehidupan Vivi? Apa Vivi bahagia? Apa ayah dan ibu masih hidup dan melihat kebahagiaan Vivi?" tanya Baroness Mevusa tiba-tiba.

Key menatapnya. Untuk pertanyaan yang satu ini, dia sama sekali tidak tahu harus menjawab apa. Karena baik Baron maupun Baroness Mevusa sama sekali tidak hadir dalam ceritanya. Jadi, Key tidak tahu apa jawabannya.

"Vivi tidak tahu bagaimana kehidupan Vivi di masa depan. Yang jelas, kehidupan Vivi di masa ini sangat bahagia. Karena ayah dan ibu ada di samping Vivi." kata Key sembari tersenyum.

Jujur saja, Key sedikit merasa bersalah pada wanita baik di depannya ini karena berpura-pura jadi putri kesayangannya. Tapi, mau bagaimana lagi. Jiwa Key kan terjebak dalam tubuh Vivianne. Kalau bisa memilih sih, Key lebih baik bertemu kedua orang tuanya saja daripada berada di sini.

Baroness Mevusa tersenyum. Dia menggenggam tangan Key yang balas tersenyum setelah termenung sejenak.

"Terima kasih!" kata Baroness Mevusa.

Key melebarkan senyumannya. Keduanya kembali minum teh sembari bercengkrama. Membicarakan banyak hal. Mulai dari keaktifan Alcides, gosip panas yang beredar di desa, rumor tentang Terence dan masih banyak lagi. Key yang sudah lama tidak bicara dengan seseorang yang seusia ibunya benar-benar merasa senang. Kalau terus begini, bisa-bisa Key jadi keterusan dan menganggap jika Baron dan Baroness Mevusa adalah orang tuanya.

"Nona Muda! A-a-ada tamu yang ingin menemui anda!" kata Canna dengan tubuh yang gemetar. Keringat dingin sebesar biji jagung memenuhi wajah cantik dengan kulit pucatnya.

Key menatap Canna bingung. Apa yang sedang terjadi? Siapa tamu yang ingin menemui Key? Apakah pelanggan yang ingin diramal? Tapi, perasaan selama ini tidak pernah ada pelanggan yang datang langsung ke rumah. Dan, kenapa juga Canna kelihatan seperti habis melihat iblis?

Memangnya, di dunia ini ada iblis yang pergi untuk meramal masa de_

"Dimana Alci?!" tanya seorang pria berambut merah muda dengan mata perak. Tingginya sekitar 180 cm. Tubuhnya yang ditutupi oleh pakaian mahal terlihat tegap. Dadanya bidang dengan perut yang jelas dipenuhi otot.

Key membatu.

Ciri fisik pria ini...

Sama persis seperti bagaimana Key menggambarkan paman Alcides alias pangeran kedua kekaisaran.

Si pria berhati dingin yang tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan perasaannya sampai membuat keponakannya salah paham.

Terence Royal Heroic.

Apa yang pria sialan ini lakukan di rumah Baron Mevusa?! Bukankah dia seharusnya tiba di sini 2 hari lagi?! Kenapa alurnya tiba-tiba berubah?!

"Ya-ya-yang Mulia Kaisar?!" seru Baroness Mevusa kaget.

Ini jelas tidak sesuai dengan ramalan putrinya.


The Light Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang