"Apa maksud perkataanmu?! Kau bukan Vivianne?" tanya Terence yang masih terkejut dengan apa yang baru saja istrinya ini katakan.
Key tersenyum. Dia menjawab dengan wajah polosnya, "Saya adalah penulis di dunia lain. Dan, dunia ini adalah buatan saya. Nama saya yang asli adalah Keyra. Saya mati ketika mengejar kucing saja. Dan begitu terbangun, saya sudah berada di sini."
Deg!
Jantung Terence berdegup kencang ketika mendengar penjelasan Key. Penulis di dunia lain? Dunia yang diciptakan olehnya? Kalau begitu, kematian orang tua Terence dan Alcides...
Apa semuanya sudah ditulis oleh gadis bernama Key ini?
Key yang duduk di atas kursi memeluk lututnya. Dia memasang wajah sedih. Dagunya menyandar di atas lututnya.
"Saya juga yatim piatu seperti anda. Orang tua saya meninggal karena menyelamatkan orang-orang dalam kecelakaan kapal laut. Saya hidup dengan mengasuh anak-anak tetangga saya dan menulis. Walau begitu, tidak ada yang membeli buku yang saya tulis selain diri saya sendiri."
Key berhenti sejenak. Terence mendengarkan cerita Key dengan saksama.
"Saya tidak tahu mengapa. Tapi, saya hanya bisa menulis cerita dengan akhir yang menyedihkan." Key menatap Terence. Tersenyum sekali lagi setelah memasang wajah sedih, "Karena itu, Yang Mulia Kaisar. Saya harap anda tidak menyukai saya. Karena seperti yang anda tahu, saya adalah penyebab mengapa anda dan Putra Mahkota menjadi yatim piatu. Walau begitu, saya harap anda tidak terlalu membenci saya. Karena saya sama sekali tidak tahu jika dunia yang saya tulis di atas kertas ternyata benar-benar jadi nyata."
Terence diam. Dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Gadis yang dia suka adalah penyebab mengapa dia dan Alcides kehilangan orang tua?
Sekarang, semuanya menjadi jelas.
Alasan mengapa Vivianne yang dikenal sombong, boros dan suka berfoya-foya menjadi baik dalam semalam adalah karena tubuhnya sudah diisi oleh jiwa yang lain. Kalau yang ada dalam tubuh Vivianne bukanlah jiwa Vivianne sendiri, lantas kemana perginya jiwa Vivianne yang asli? Kalau begitu, selama ini Terence menyukai gadis bernama Key dan bukannya Vivianne?
Ah, Crisantimum pernah bilang jika warna jiwa Vivianne unik, kan? Apa ini alasannya?
"Kau sendiri... bagaimana perasaanmu jika aku menyukaimu?" tanya Terence.
Dia tidak bisa menanyakan hal ini ketika Key sadar karena terlalu gugup. Dan, sekarang adalah waktu yang tepat. Karena Key akan tetap mengingat semua yang dia lakukan setelah terbebas dari pengaruh Poisberry. Termasuk kejujuran yang dia ungkapkan.
Key menatap Terence. Dia mengangkat tubuhnya. Kedua tangannya berada di atas lutut. Bibir Key terangkat.
"Saya akan sangat senang. Bukankah sebuah kehormatan bisa disukai oleh seorang kaisar? Kebetulan sekali saya belum pernah tahu rasanya disukai oleh seseorang seumur hidup saya." Senyum di wajah Key menghilang, "Tapi, seperti yang saya katakan. Saya adalah penyebab mengapa anda dan Putra Mahkota hidup dengan penuh penderitaan. Jadi, tolong jangan menyukai saya." kata Key sedih.
Terence diam cukup lama. Begitu juga dengan Key. Mereka berdua membiarkan keheningan memeluk mereka. Keduanya larut dalam pikiran mereka masing.
Terence bingung. Haruskah dia menyukai Key yang sudah membuatnya dan Alcides jadi anak yatim piatu? Tapi, bukan salah Key juga jika dunia yang dia tulis di atas kertas menjadi nyata. Semua penulis juga pasti tidak akan menduganya. Meski begitu... Terence tetap merasa kecewa.
"Saya harap... anda dan saya bisa mengakhiri hubungan ini dengan baik." kata Key tulus.
Terence menoleh. Dia menatap Key. Wajahnya mengernyit. Sedih.
Terence memang tidak tahu bagaimana perasaannya saat ini. Tapi, ada satu hal yang pasti.
Dia...
Tidak mau mengakhiri hubungan ini dengan Key.
"Aduh! Kenapa anda memasang wajah sedih seperti itu?" tanya Key dengan senyum canggung di wajahnya.
Tangan Key terjulur. Dia menyentuh pipi Terence. Berusaha menghibur pria yang sebenarnya 3 tahun lebih tua darinya itu. Terence langsung menggenggam tangan Key yang menyentuh pipinya. Kepala Terence menunduk.
"Jangan pergi!" kata Terence tegas.
"Walau anda berkata seperti itu, saya tetap harus pergi, Yang Mulia. Karena ini bukanlah tempat saya seharusnya berada." Key berkata dengan begitu lembut.
"Tidak! Kau sudah membuat semua orang yang aku sayang pergi. Jadi, kali ini kau harus bertanggung jawab." Terence mendangak. Dia menatap Key dengan manik matanya yang berkaca-kaca, "Aku menyukaimu, Key." katanya.
Jantung Key berdetak kencang. Dia merasa seperti pernah mendengar kalimat ini sebelumnya.
Keyshanka.
Keyshanka Ruth Fortune.
Dewi Kegelapan.
Itu adalah Key di masa lalu. Tidak! Lebih tepatnya, seseorang yang memberikan kekuatan ini pada Key.
Benar! Key mengingat semuanya!
Keyshanka memberikan kekuatannya pada seorang gadis muda berusia 18 tahun bernama Keyanza. Akibatnya, gadis muda itu selalu memberikan kesialan pada orang-orang di sekitarnya. Karena memang itulah tugas Dewi Kegelapan.
Memberikan nasib dan sifat buruk pada manusia.
Alasan Key hanya bisa menulis cerita dengan akhir yang buruk. Alasan Key membuat Terence dan Alcides terus kehilangan orang yang dia sayang adalah...
Karena Key merupakan reinkarnasi Keyanza. Dan, Terence sendiri adalah reinkarnasi Terenfe, pria yang disukai Keyanza.
Dan, alasan mengapa Keyshanka menyerahkan kekuatannya pada Keyanza adalah...
Karena kekuatannya membuat pria yang dia suka terus mengalami nasib buruk. Sama seperti yang Terence alami. Juga Keyanza.
Terence terus mengalami nasib buruk karena Key ditakdirkan menyikainya.
Key mengingat semuanya sekarang.
"Saya... saya..."
"Ada apa, Key?" tanya Terence panik ketika melihat Key yang tidak seperti biasanya.
Bruk!
Key terjatuh di atas sofa. Kelopak matanya perlahan terpejam. Hal terakhir yang Key dengar sebelum matanya sepenuhnya terpejam adalah suara Terence yang memanggil namanya. Pria itu menangis.
Ketika Key membuka matanya, seorang gadis berusia 18 tahun dengan rambut dan mata berwarna hitam legam muncul.
Dia adalah Keyshanka.
Dewi Kegelapan yang jatuh cinta pada manusia.
Dewa dan Dewi sebenarnya sama sekali tidak peduli dengan makhluk yang mereka atur kehidupannya itu, Keyshanka memiliki hati yang begitu mudah merasa iba. Mereka justru berusaha keras untuk membuat manusia saling membunuh hingga mereka punah. Bahkan, Dewa Cahaya alias Faltor yang bertugas memberikan sifat dan nasib baik untuk manusia benar-benar ingin memusnahkan manusia. Berbeda dengan Keyshanka yang justru merasa iba terhadap manusia. Dia selalu ingin manusia terus hidup di atas bumi dengan rukun.
Sayangnya, hal itu tidak pernah bisa terjadi.
Karena manusia bukanlah makhluk yang akan bisa hidup rukun dengan sesamanya. Bahkan, keluarga yang diikat oleh darah pun bisa saling membunuh demi harta.
"Apa kau bahagia tinggal dalam Kehampaan setelah melempar tugasmu pada manusia yang katanya kau kasihani?" tanya Key dengan tatapan dingin pada Keyshanka.
Kehampaan adalah tempat para dewa dan dewi dihukum setelah melakukan kejahatan berat seperti jatuh cinta pada manusia, mengubah takdir manusia, dan... melempar tanggung jawabnya pada manusia.
Dan, Keyshanka melakukan tiga kejahatan besar sekaligus.
Key menatap Keyshanka semakin dingin.
Dia sekarang tahu kenapa Kekaisaran Heroic diciptakan oleh letusan gunung merapi. Itu semua memang ulah Keyshanka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light Princess✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Putri Cahaya, begitulah mereka memanggil Key. Key mati karena terbentur dinding ketika mengejar kucingnya yang bertengkar. Parahnya, Key bukan pergi ke alam baka. Melainkan, masuk ke tubuh putri baron miskin dalam nove...