Light 33

4.7K 550 34
                                    

Key berjalan dengan semangat menuju mansion Alcides. Sore ini, mereka punya janji untuk minum teh bersama. Janji itu baru bisa mereka lakukan setelah Alcides akhirnya mendapatkan cuti sehari untuk belajar. Tentu saja Key sangat bersemangat. Sudah beberapa minggu sejak Key berada di istana sebagai ratu. Tapi, dia masih belum sempat bertemu dengan Alcides. Karena bocah itu sibuk sekali. Berbeda dengan Key yang hanya bermain dan makan saja setiap harinya.

Yah, Terence masih belum mempercayakan pekerjaan sebagai ratu pada Key. Entah dengan alasan apa. Sepertinya, dia takut kalau Key akan mengacaukan kekaisaran ini.

Key sih tidak peduli. Dia justru senang karena tidak perlu bekerja dan bermalas-malasan setiap hari.

Saat itu, Key masih belum menyadari jika para pelayan membicarakan hal buruk tentangnya. Mereka mengatakan jika Key adalah ratu yang paling tidak berguna sepanjang sejarah kekaisaran. Mereka juga mengatakan jika Key menggunakan sihir gelap berupa ramuan cinta agar bisa menikah dengan Terence.

Yah, sebenarnya kalaupun Key mengetahuinya, hal itu sama sekali tidak akan merubah apapun. Key tidak akan jadi sakit hati apalagi sampai depresi. Karena Key adalah tipe orang yang sama sekali tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan tentangnya. Selama hal itu tidak benar.

Bagi Key, manusia bodoh yang bicara buruk tentangnya hanya iri karena tidak bisa jadi seperti Key. Bukankah manusia memang selalu begitu? Membenci orang lain yang mendapatkan apa yang mereka mau.

Lihat saja para idol korea. Ada yang mengatakan jika si J adalah penari yang malas. Tapi, orang yang berkomentar seperti itu justru menghabiskan seluruh waktunya dengan bermain ponsel seharian di atas kasur dalam kamar yang seperti tempat sampah.

Si E hanya tenar karena wajahnya tampan tapi tidak punya bakat. Hah! Tidakkah mereka pernah berkaca? Wajah mereka bahkan lebih abstrak dari lukisan abstrak. Tapi, beraninya memberi komentar seperti itu pada pria tampan. Setidaknya, Si E punya wajah yang bisa menghasilkan uang. Sementara, orang-orang yang membencinya justru menghabiskan uang untuk memperbaiki wajah mereka.

Aduh! Kenapa malah sampai membicarakan idol?

Yah, pokoknya manusia adalah makhluk yang selalu iri dengan pencapaian orang lain. Jadi, sebaiknya kalian tidak pernah mendengarkan kalimat yang keluar dari bibir mereka. Karena itu adalah sebuah kesia-siaan.

"Kak Vivi! Akhirnya Alci bisa bertemu Kak Vivi lagi!" seru Alcides semangat ketika melihat Livi berjalan di lorong kamarnya. Dia segera memeluk Key. Walau, hanya bagian kaki saja yang bisa dia peluk karena perbedaan tinggi badan mereka.

Bocah yang baru saja kehilangan kedua orang tuanya sekaligus itu terlihat sedikit lebih bersemangat sekarang. Syukurlah! Key senang karena Alcides sudah tidak lagi sedih. Para pelayan dan orang-orang kekaisaran pasti memperlakukan Alcides dengan sangat baik. Makanya Alcides bisa sembuh dari traumanya secepat ini.

Yah, Alcides memang masih memanggil Key dengan sebutan 'kakak' dan bukannya 'bibi' meski Key sudah menikah dengan pamannya. Tapi, tidak masalah. Seiring berjalannya waktu, Alcides pasti akan mengubah panggilannya pada Key, kan?

"Kak Vivi juga senang karena bisa bertemu Alci lagi setelah sekian lama." Key balas memeluk Alcides dengan meletakkan kedua tangannya di punggung Alcides.

Alcides melepaskan pelukannya. Begitu juga dengan Key. Mereka berdua lantas berjalan bersama sambil bergandengan tangan.

"Apa belajar sangat menyenangkan, Alci?"

"Iya! Alci belajar pedang dan sejarah kekaisaran. Apa Kak Vivi tahu jika Kekaisaran Heroic didirikan oleh Dewi Kegelapan?"

Dewi Kegelapan? Entah kenapa, Key merasa tidak asing dengan nama itu. Apa dia pernah berniat membuat tokoh dengan nama Dewi Kegelapan? Perasaan tidak pernah. Lantas, kenapa dia merasa tidak asing dengan nama yang tidak pernah dia dengar itu?

The Light Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang