Key akhirnya bangun setelah 30 menit tidak sadarkan diri. Key menatap sekitar. Dia berada di dalam kereta dengan tangan dan kaki yang diikat. Tubuhnya rebah di atas papan kayu yang jadi lantai kereta barang ini. Dan, melihat bagaimana kereta ini bergerak ke kanan dan kiri juga punggungnya yang terasa sangat sakit, Key tahu jika kereta sialan ini bergerak masuk ke dalam jalanan di hutan. Karena semua jalan yang ada di kekaisaran tidak seburuk ini. Terence kan sangat memperhatikan infrastruktur kekaisarannya.
Sialan! Bukankah adegan penculikan ini biasanya hanya dialami oleh pemeran utama wanita untuk selanjutnya diselamatkan oleh pemeran utama pria. Dan, hubungan mereka jadi lebih dekat. Karena pemeran utama pria yang dingin jadi sadar jika ketika pemeran utama wanita diculik, dia merasa sangat khawatir dan kehilangan.
Key kan hanya pemeran figuran tidak penting yang muncul bahkan sebelum ceritanya dimulai. Jadi, kenapa dia bisa mengalami hal yang diciptakan bukan untuknya ini?!
Sialan! Kenapa hidup Key terus sial baik di kehidupan pertama maupun kedua. Argh! Menyebalkan sekali!
Karena Key bukan pemeran utama wanita, jadi jelas tidak akan ada pemeran utama pria yang menyelamatkannya. Dengan kata lain, Key bisa mati jika dia hanya diam tanpa berusaha menyelamatkan diri. Masalahnya sekarang adalah bagaimana cara Key bisa menyelamatkan diri dengan anggota gerak yang diikat? Key jelas tidak bisa berjalan dengan menggerakkan otot perut seperti cacing. Dia juga tidak bisa berjalan dengan leluasa karena kakinya diikat. Kalau Key berjalan dengan cara melompat, dia bisa mati karena ditangkap terlebih dahulu oleh para bajingan itu.
Vivianne yang manja dan selalu bertingkah seperti putri raja jelas tidak memiliki kemampuan untuk menyerang orang lain. Artinya, Key akan tetap mati meski dia berusaha melepaskan diri. Haha...
Tidak! Key tidak boleh berpikiran negatif meskipun memang begitu kenyataannya. Key harus jadi lebih berani. Dia tidak akan menunggu pangeran datang untuk menyelamatkannya. Karena hal itu tidak akan pernah terjadi.
Key akan jadi putri yang menyelamatkan dirinya sendiri. Karena itu, mari berusaha keras untuk mencari jalan keluar.
"Di tempat ini ada begitu banyak kotak. Pasti ada benda di dalamnya yang bisa aku gunakan, bukan?" tanya Key dalam hatinya.
Key duduk dengan perlahan. Sebisa mungkin tidak menimbulkan suara yang bisa membuat orang-orang di luar kereta kuda mendengarnya.
Key membuka kotak pertama dengan menggigit gagangnya. Key dengan bersusah payah mengangkat tutup kotak itu. Wajah Key langsung berubah kesal ketika melihat isi kotak pertama yang dia buka.
"Isinya hamya sampah. Kenapa para bajingan itu tidak masuk ke dalam kotak ini juga?!" tanya Key kesal.
Key kembali menutup kotak itu dengan giginya. Jika kotaknya dibiarkan terbuka, pasti akan menimbulkan suara ketika kereta kuda ini melewati jalanan yang lebih berbatu. Key membuka kotak yang lain. Isinya juga tidak terlalu penting. Hanya pakaian kotor yang baunya melebihi bubur basi.
"Sialan! Kenapa mereka membawa benda yang tidak berguna seperti ini?! Aku jadi kesulitan melarikan diri."
Key terus membuka satu-persatu kotak yang ada. Untunglah penculikan ini terjadi padanya. Pasti akan lebih menakutkan jika Alcides yang diculik. Bocah itu memang memiliki kekuatan sihir seperti Terence. Tapi, kekuatan itu baru akan muncul ketika usia Alcides menginjak 10 tahun. Artinya, masih 4 tahun lagi sampai kekuatannya muncul.
Bicara soal Alcides, bocah itu pasti sudah memberitahu Leo jika Key diculik, kan? Key tidak tahu apakah Leo akan datang menyelamatkannya atau membiarkannya. Karena Terence juga pasti tidak keberatan jika ksatrianya tidak menyelamatkan istri yang bisa dia ceraikan kapan saja ini.
Key tersenyum. Kotak terakhir yang dia buka berisi senjata tajam. Bagus. Sekarang, bagaimana cara Key mengambil senjata ini? Kalau dengan giginya, yang ada mulut Key malah robek.
Key memutar badannya. Dengan badan yang sedikit condong ke belakang, Key berusaha mengambil salah satu pisau yang ada di bagian paling atas. Tangan Key dengan hati-hati mengambil pisau itu. Jika Key melakukan kesalahan, tangannya pasti akan terpotong jadi dua.
"Berhasil!" seru Key senang.
Setelah berhasil memegang gagang pisau itu dengan kedua tangannya, Key mulai menggosok ujung pisau itu di tali tambang yang mengikatnya. Dengan keringat yang mengalir di wajahnya, Key akhirnya bisa memutus tali tambang itu dalam waktu 15 menit. Key langsung mengiris tali yang mengikat kedua kakinya.
"Aku bebas!" seru Key senang.
Key membuka pintu kereta kuda yang tidak dikunci. Para bajingan itu sepertinya meremehkan Key. Mereka pasti tidak akan mengira kalau gadis cantik yang mereka tangkap akan bisa melarikan diri tanpa bantuan pangeran tampan.
Mata Key menatap jalanan berbatu di depannya. Kereta kuda ini melaju dengan kecepatan pelan. Tapi, tentu saja akan tetap terasa sakit jika Key melompat. Meski begitu, Key tidak punya pilihan lain. Daripada mati di tangan bajingan itu, lebih baik Key mati karena terbentur batu. Toh, kepalanya memang sudah pernah terbentur. Jadi, terbentur sekali lagi bukanlah masalah besar.
Bruk!
Key terjatuh ketika melompat dari kereta kuda. Lutut dan telapak tangannya berdarah. Meski begitu, Key bangkit dan langsung berlari. Sebelum para bajingan itu menyadari jika tawanan mereka menghilang.
"Apa kau dengar sesuatu?"
Kaki Key melangkah dengan cepat menuju hutan. Key sama sekali tidak peduli dengan ranting yang menyabet pipi dan merobek pakaiannya. Bagi Key, yang paling penting sekarang adalah melarikan diri.
"Sial! Gadis itu kabur!"
"Cepat tangkap dia! Harganya akan sangat mahal jika dijual!"
"Semua ini salahmu karena tidak mengunci pintunya dengan benar!"
"Dia pasti lewat sana. Masih ada bekasnya."
Key memacu kakinya dengan lebih cepat. Para bajingan itu sudah menyadari jika Key hilang. Jadi, Key tidak boleh sampai ketahuan karena dia jelas akan mati jika ditemukan.
"Sialan! Aku sudah tidak bisa berlari lagi!" seru Key dengan napas yang tak beraturan.
Keringat membanjiri tubuh Key. Luka di lututnya mengalirkan darah segar yang membuat merah gaun tipis yang Key kenakan.
Key bersembunyi di balik dahan pohon besar. Sekarang, Key hanya bisa berharap pria bajingan itu tidak menemukannya.
Deg!
Key meluruskan tangannya. Dia dengan sigap mengerahkan pisau di depan orang yang ada di depannya. Untung saja Key memutuskan untuk membawa pisau itu tadi. Key tidak tahu apa dia bisa menggunakan pisau ini dengan tubuh gemulai Vivianne. Tapi, tidak ada salahnya untuk mencoba.
"Yang Mulia? Ini saya... Leo..." kata orang di depan Key.
Key membuka matanya. Key seketika langsung menangis.
"Yang Mulia, tenanglah! Sekarang sudah tidak apa-apa. Anda akan baik-baik saja." kata Leo yang sebenarnya adalah Terence yang sedang menyamar.
Key mengangguk. Dia benar-benar takut. Key takut dia akan mati dan menjalani kehidupan ketiganya. Tapi, Key lebih takut dijual ke pria hidung belang dan dijadikan seperti boneka. Key benar-benar takut.
Tapi, syukurlah dia masih selamat. Terima kasih banyak pada Terence... Ah, maksud Key adalah Leo.
"Terima kasih banyak karena sudah menyelamatkan saya, Tuan Leo!" kata Key di sela tangisnya.
Terence tersentak. Benar. Dia masih menggunakan wujud Leo. Apa dia harus mengatakan yang sebenarnya pada Key? Tidak!
Itu ide buruk.
Sudahlah! Tidak usah terlalu dipikirkan. Sekarang, yang penting Key sudah kembali ke pelukannya.
"Mari kita pulang, Yang Mulia."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light Princess✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Putri Cahaya, begitulah mereka memanggil Key. Key mati karena terbentur dinding ketika mengejar kucingnya yang bertengkar. Parahnya, Key bukan pergi ke alam baka. Melainkan, masuk ke tubuh putri baron miskin dalam nove...