Key menatap Lusyifher. Iblis sialan ini terus saja bicara soal hal yang tidak Key mengerti.
Pelaku dan korban? Apa maksudnya itu?
Apa mungkin Vivianne adalah korban dan pelakunya adalah Keyshanka? Tapi, korban dan pelaku dalam hal apa? Perasaan korban Keyshanka hanya Key, deh. Tapi, kenapa Vivianne sampai menjual jiwanya pada iblis? Dan, kelihatannya iblis satu ini menjadikan Key sebagai targetnya.
"Aku tidak tahu kenapa kau memanggilku Keyshanka. Tapi, kau harus tahu kalau aku bukanlah Keyshanka." terang Key santai. Dia sama sekali tidak takut dengan iblis yang melayang di depannya ini. Dibandingkan iblis, Key justru lebih takut kehilangan Terence.
"Benarkah? Kalau begitu, kenapa kau memiliki kekuatan Keyshanka? Kau tidak akan bisa menyangkal karena aku bisa merasakan kekuatan besar yang terkubur jauh dalam dirimu." tanya Lusyifher.
Dia sudah merasakan ada yang salah dengan tubuh kontraktornya ini. Tubuh yang harusnya diisi oleh Lusyifher, justru entah kenapa malah diisi oleh jiwa lain. Lebih parah lagi, jiwa itu memiliki kekuatan Dewi Kegelapan di dalamnya. Lusyifher jadi semakin yakin dengan apa yang dia rasakan setelah memperhatikan Key dari jauh.
Key duduk di atas tanah. Kakinya lelah karena berlari seharian. Rasanya kaki ini akan patah jika Key harus berlari lebih lama lagi.
"Hei! Jawab dulu pertanyaanku!" tegas Lusyifher sebal.
Ini adalah pertama kalinya seorang manusia tidak menaruh hormat dan malah bertindak seenaknya di depan Lusyifher. Dan, itu terasa sangat menyebalkan. Sangat menyebalkan sampai rasanya Lusyifher ingin memukul kepala Key sampai pecah saat ini juga.
Manusia di depannya ini benar-benar menyebalkan,
"Biarkan aku istirahat dulu kambing sialan! Aku lelah setelah kau kejar!" balas Key tidak kalah tegas.
Apa iblis ini lupa kalau stamina manusia dan iblis itu berbeda? Jika manusia hanya sanggup berlari 1 jam tanpa henti dengan kecepatan yang konstan. Maka, iblis bisa berlari 8 jam tanpa merasa lelah sedikit pun.
"Itu semua kan salahmu.Siapa yang menyuruhmu berlari?" tanya Lusyifher tanpa rasa bersalah sedikit pun di wajahnya. Dia justru terlihat sedang menantang Key agar gadis ini marah.
"Memangnya kau tidak akan berlari jika ada makhluk asing tak kau kenal yag memanggilmu?!" Key menatap Lusyifher sebal.
Key tahu jika para iblis memang terkenal dengan sifatnya yang sombong dan tidak mau disalahkan meski dia terbukti salah. Tapi, Key baru tahu kalau iblis ternyata juga sangat menyebalkan.
"Tidak. Aku tidak selemah dirimu. Jadi, aku akan melawan. Bukannya berlari." jawab Lusyifher dengan tangan yang terlipat di atas dada.
Hah! Bagaimana bisa seorang iblis memiliki semua sifat buruk iblis begini? Biasanya kan mereka hanya punya satu atau dua sifat buruk saja. Karena mau bagaimana pun, hewan seharusnya tidak memiliki sifat buruk. Tapi, entah kenapa ibliis sialan satu ini berbeda.
"Kau benar, Lusyi! Aku memang lemah. Bukankah itu menandakan jika aku bukan Keyshanka?JIka aku memang Dewi Kegelapan sialan itu, harusnya aku bisa melawan dan bukannya berlari." kata Key. Menggunakan kalimat Lusyifher untuk menyerangnya kembali.
Lusyifher diam. Gadis ini benar. Jika dia memang seorang dewi, harusnya dia bisa melawan Lusyifher. Karena setiap dewi dan dewa memiliki kekuatan untuk melawan iblis terlepas dari apapun kekuatan mereka.
"Bisa saja kau menyembunyikan kekuatanmu. Kalian para dewa dan dewi kan sangat licik. Selalu menipu untuk membinasakan kami. Bahkan Fauna, sang Dewi Hewan pun berusaha membunuh kami." sanggah Lusyifher.
Dia sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana para dewa dan dewi menyamar menjadi iblis untuk membunuh mereka semua. Teman-temannya yang mati karena perbuatan manusia, mati untuk kedua kalinya karena para dewa dan dewi.
Baik manusia, dewa dan dewi, semuanya sama saja. Sama-sama licik dan sok berkuasa.
Padahal hewan juga punya hak untuk hidup. Juga hak untuk membalas dendam atas kematian merek yang tidak adil. Memangnya hanya manusia saja yang boleh memiliki perasaan?
"Itu karena kalian para hewan seharusnya tidak memiliki dendam. Kalian kan dibuat dari air mata bumi yang merasa kesepian karena tidak ada makhluk hidup di dalamnya. Dan, bumi juga yang meminta Dewi Manusia untuk menciptakan manusia agar ada yang mengurus kalian." kata Key.
Key tahu cerita itu. Asal-usul hewan bukanlah dari Fauna, Dewi Hewan. Melainkan dari air mata bumi yang kesepian. Tugas Fauna hanyalah menentukan takdir setiap hewan. Takdir sepertti kapan mereka mati dan dilahirkan. Juga takdir lain seperti peran mereka di dunia.
Singa yang dittakdirkan untuk jadi hewan buas. Katak yang ditakdirkan hidup di dua alam. Dan, kucing sebagai hewan peliharaan. Semuanya adalah tugas Fauna. Karena bumi hanya menciptakan mereka tanpa memberikan tugas.
"Mengurus apanya?! Manusia justru membunuh dan menaniaya kami. Para hewan ternak memang baik-baik saja meski takdir mereka adalah untuk dimakan Karena mereka akan dipastikan masuk nirwana. Tapi, kami para hewan buruan tidak seperti itu." Lusyifher menunduk sedih, "Bahkan kucing dan anjing yang ditakdirkan untuk jadi hewn peliharaan pun kalian bunuh. Yang benar-benr iblis itu adalah kalian para manusia. Bukan kami!" teriak Lusyifher penuh amarah.
"Ucapanmu benar. Aku tidak akan menyanggah karena semua yang keluar dari mulutmu adalah sebuah kenyataan. Namun...." Key mendangak. Menatap Lusyifher yang msih terlihat marah, "Jika kalian sendiri menggunakan manusia untuk membalaskan dendamnya. Lantas, apa bedanya kalian dengan manusia?" tanya Key.
"Tentu saja sangat berbeda. Karena kami para hewan tidak pernah membunuh manusia hanya karena iseng. Kalian sendiri yang merusak rumah kami. Tapi, begitu kami membunuh kalian, kami akan langsung dibunuh." teriak Lusyifher marah.
Key bisa merasakan amarah Lusyifher yang begitu dahsyat. Key tahu jika dia seharusnya tidak memancing amarah iblis yang terbentuk dari berbagai jiwa hewan ini. Tapi, Key tidak punya pilihan lain.
Ada alasan mengapa Lusyifher terus bersabar menghadapi Key sedari tadi. Meski Key tahu jika iblis ini berusaha sekuat tenaga agar tidak marah.
Itu karena iblis yang dikuasai amarah akan menghilang dan hanya menyisakan satu jiwa terkuat. Sebaba, iblis hanya bisa memiliki satu emosi. Yaitu, dendam. Makanya mereka menghilang ketika merasakan emosi lain.
Dan, jika iblis terpisah, akan sangat mudah untuk kabur darinya.
Key hanya perlu membuat hewan yang 'melahirkan' Lusiyifher terpisah hingga hanya menyisakan serigala, hewan terkuat di antara mereka.
Key mundur beberapa langkah dengan menyeret tubuhnya ke belakang ketika melihat Lusyifher melayang beberapa belas meter di udara. Ada cahaya berwarna hitam legam yang membungkusnya.
Bibir Key terangkat. Itu adalah cahaya tempat iblis dilahirkan dan dipisahkan. Itu artinya, rencana Key untuk membuat Lusyifher memisahkan tubuhnya berhasil.
Ah, atau mungkin tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light Princess✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Putri Cahaya, begitulah mereka memanggil Key. Key mati karena terbentur dinding ketika mengejar kucingnya yang bertengkar. Parahnya, Key bukan pergi ke alam baka. Melainkan, masuk ke tubuh putri baron miskin dalam nove...