Key berjalan menyusuri taman bunga dengan nyaman. Sendirian. Karena Alcides tengah berada dalam kelas panah. Sementara, Terence sedang sangat sibuk akhir-akhir ini. Lagipula, kalau tidak sibuk pun, Key yakin kalau Terence tidak akan mau diajak jalan-jalan. Hana dan Sui sedang sibuk membantu menyiapkan jamuan untuk para tamu yang akan segera datang. Sementara, Crisantimum sudah kembali ke menara sihir kemarin.
Tidak apa-apa. Key baik-baik saja meski dia berjalan sendirian di tengah taman yang sangat luas ini. Lagipula, Key bukan anak kecil yang harus selalu ditemani saat pergi keluar.
Kalau Key masih berada dalam tubuhnya, dia pasti harus menjaga anak-anak tetangganya sampai larut malam. Lalu, pulang ke rumah dan menulis cerita dengan akhir menyedihkan itu hingga pagi hari. Setelah tidur selama 4 sampai 6 jam, kembali bekerja. Terus seperti itu setiap harinya. Tapi, sekarang Key bahkan bisa membeli semua yang dia mau hanya dengan menunjuk saja. Bukankah roda kehidupan ini terlalu cepat dalam berputar?
Terence masih belum memberi kepercayaan pada Key dalam menjalankan tugasnya sebagai ratu. Padahal, Key sudah cukup baik ketika latihan. Elven yang sedingin itu saja mengakui kemampuannya. Jujur saja, Key merasa kalau Terence menganggap jika Key tidak cukup pantas untuk jadi seorang ratu. Makanya, dia tidak memberikan tugas yang seharusnya menjadi tanggung jawab Key. Apa karena keduanya menikah bukan didasari oleh cinta?
Hah! Tidak tahu, deh!
Yang paling penting bayi Key sekarang adalah mendapatkan banyak uang dan segera membuat Alcides jadi dekat dengan Terence. Dengan begitu, Key bisa menikmati hidup barunya sebagai janda pengangguran kaya raya.
"Yang Mulia Ratu!" panggil seseorang.
Key menoleh. Seorang pelayan terlihat sedang berlari ke arahnya. Dengan napas yang sedikit terengah, pelayan itu membungkukkan badannya.
"Salam Yang Mulia Ratu, semoga permata winarbu selalu menyinari langkah anda!" pelayan itu memberi salam dengan takzim.
"Ada apa? Apa terjadi sesuatu yang buruk?" tanya Key penasaran.
Sejak tinggal di istana kekaisaran, tidak pernah ada satu pun ksatria atau pelayan yang menghadap Key sebelumnya. Jadi, jelas ada yang salah kan jika hal itu sampai terjadi?
"Yang Mulia Kaisar meminta anda untuk menyambut para pendukung kekaisaran yang datang ke istana sebagai tamu kehormatan." kata pelayan itu dengan kepala yang menunduk.
Menyambut tamu kekaisaran? Itu adalah salah satu tugas seorang ratu, kan? Apa akhirnya Terence percaya pada kemampuan Key? Walaupun itu adalah tugas dasar yang bahkan seorang kepala pelayan pun bisa melakukannya selama diberi perintah oleh kaisar, Key tetap senang.
Key akan melakukan tugas pertamanya dengan sangat baik. Dengan begitu, para manusia bodoh yang berpikir kalau Key hanya menumpang hidup seperti benalu pada pohon mangga, akan merasa malu. Key akan membuat semua orang menyesal karena sudah menganggapnya sebagai seorang ratu yang tidak berguna.
"Sampaikan pada Yang Mulia Kaisar kalau aku akan segera datang." kata Key semangat.
Pelayan itu menganggukkan kepalanya, "Baik, Yang Mulia Ratu. Kalau begitu, saya pamit undur diri."
Pelayan itu berlalu pergi. Meninggalkan Key yang terlihat begitu semangat. Bibir Key terus terangkat. Dia benar-benar tidak bisa menahan rasa bahagianya. Senyum lebar di wajahnya sudah bisa menggambarkan betapa bahagianya Key saat ini.
"Bukankah ekspresinya itu berlebihan sekali? Apa dia belum tahu monster seperti apa yang akan dia hadapi?" tanya Terence yang duduk di atas pohon.
Yah, Terence memang suka berada di atas pohon sejak kecil. Karena kakak perempuannya yang tidak bisa memanjat, tidak akan bisa memaksanya turun dan pergi ke kelas sejarah yang membosankan. Tapi, berbeda saat Terence mendengar Key membelanya dua hari lalu. Kali ini, Terence dengan sengaja memunggu Key di atas pohon. Terence ingin melihat akan seperti apa reaksi Key saat dia diberi pekerjaan sebagai ratu. Sepertinya, ini berbeda dari yang ada dalam bayangan Terence. Karena selama ini, Terence berpikir kalau Vivianne yang merupakan seorang gadis manja tidak akan suka bekerja. Makanya, dia tidak pernah memberi pekerjaan pada Key meski Terence tahu kemampuan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light Princess✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Putri Cahaya, begitulah mereka memanggil Key. Key mati karena terbentur dinding ketika mengejar kucingnya yang bertengkar. Parahnya, Key bukan pergi ke alam baka. Melainkan, masuk ke tubuh putri baron miskin dalam nove...