"Anda mau kemana, Yang Mulia?! Pekerjaan anda belum selesai!" Elven berteriak kencang ketika melihat Terence yang langsung melompat dari balkon ruang kerjanya.
"Mencegah istriku membunuh orang lain." jawab Terence seadanya.
Di bawah sana, sudah ada lingkaran berwarna biru yang menunggu Terence. Iya, lingkaran itu adalah portal teleportasi. Portal yang bisa membuat Terence berpindah tempat dengan mudah dan cepat selama dia tahu persis tempat yang jadi tujuannya. Dan, tujuannya kali ini adalah aula rapat tempat Key mengejar para bangsawan.
Terence benar-benar tidak mengerti dengan kelakuan bocah berusia 19 tahun itu. Kenapa dia berani sekali menyembur para bangsawan? Terence yang seorang kaisar saja tidak pernah berpikir untuk melakukan hal itu. Kalau memenggal kepala sih selalu dia pikirkan. Tapi, tetap saja!
Kelakuan istrinya itu selalu di luar nalar manusia. Bahkan dewa pun tidak bisa menduga kelakuan makhluk hidup satu itu.
Ibu Terence dulu hanya bisa menunduk lesu dan menangis diam-diam ketika dihina. Jadi, kenapa Terence malah menyembur para bangsawan?
"Anda tidak bisa menyamakan mendiang Ratu dengan ratu saat ini, Yang Mulia. Mereka berdua adalah dua orang yang berbeda."
Ucapan Elven kembali terngiang di kepala Terence.
Apa Key akan baik-baik saja meski semua orang menghinanya? Apa Key tidak akan berpikir jika mati lebih baik dibandingkan hidup? Apa tidak apa-apa jika Terence berharap Key bisa terus hidup sebagai pendamping hidupnya?
Terence berlari menuju Key yang masih mengejar para bangsawan. Terence memeluk Key dari belakang. Mencoba menghentikan istrinya sebelum gadis itu membunuh orang dengan air teh yang sudah bercampur dengan ludahnya.
Terence akan melindungi Key...
Jadi...
Bwruuhhh!!!
Key langsung menyembur seseorang yang memeluknya dari belakang tanpa mengetahui siapa orang itu sebenarnya. Terence langsung menutup kelopak matanya. Takut jika teh beracun itu melukai matanya.
Sisa teh yang masih ada di dalam mulut Key seketika menetes begitu saja. Key menatap pria di belakangnya tak percaya. Begitu juga dengan para bangsawan yang seketika langsung berhenti berlari. Tubuh mereka entah mengapa bergetar hebat.
"Haha... Itu adalah air suci, Yang Mulia!" kata Key dengan tawanya yang terdengar kaku. Keringat dingin mengalir deras di wajah Key.
Gila! Bisa-bisanya Key menyembur seorang kaisar dengan teh. Bahkan, tiang gantung pun merupakan hukuman yang terlalu ringan untuk Key.
"Selamat tinggal kekayaan!"
Key bisa melihat orang tua Vivianne yang tengah melarung abu kremasi Key di pantai. Sungguh sebuah pemandangan yang sangat mengharukan. Bahkan, hati Key pun sampai menangis. Haha...
Terence membuka matanya. Dalam hidupnya, tidak pernah Terence bayangkan akan ada orang yang berani melakukan hal seperti ini padanya. Walau begitu, entah kenapa Terence tidak bisa marah. Padahal, harusnya pelaku penyemburan ini dihukum mati.
"Iya, ini adalah air suci." kata Terence dengan senyum manis di wajah tampannya.
Baik Key maupun para bangsawan sama-sama terkejut. Terlebih Key.
Perasaan Key menulis Terence sebagai pria yang hanya tersenyum ketika ada hal baik yang terjadi. Terakhir kali Key tersenyum adalah saat ulang tahun Alcides yang ke 5 alias tahun lalu. Apa disembur dengan teh yang bercampur dengan air liur membuat Terence jadi gila? Memangnya air liur Key mirip dengan liur anjing rabies? Key kan sudah divaksin sebelum mati.
Dan, kenapa juga dia menyetujui alasan tidak masuk akal dari Key? Terence kan tidak sebodoh itu. Dia tidak mungkin percaya begitu saja dengan alasan Key.
Gila! Pria ini benar-benar sudah gila!
Terence mengeluarkan sapu tangan dari saku bajunya. Lantas, mengusap dagu Key yang basah karena sisa teh yang menetes dari mulutnya.
Ekspresi para bangsawan dan Key berubah jadi semakin heran dan bingung. Mereka sama sekali tidak tahu apa yang salah dengan Terence.
Para bangsawan yang terkena semburan teh Key baik-baik saja. Mereka hanya jadi basah saja. Bukannya gila seperti Terence. Jadi, jelas bukan semburan teh Key yang salah.
"Apa anda baik-baik saja, Yang Mulia? Anda sepertinya butuh dokter." kata Key jujur sembari menatap Terence khawatir.
Para bangsawan mengangguk. Mengiyakan. Setuju dengan ucapan Key.
Terence menyeringai tipis. Dia senang karena Key mengkhawatirkannya.
"Aku baik-baik saja. Hanya sedikit kelelahan karena semalam. Kau benar-benar he_"
Key langsung menjinjit dan menutup mulut Terence dengan tangannya. Dia menatap para bangsawan yang pipinya berubah jadi merah. Key tertawa kaku.
Gila! Terence benar-benar sudah gila! Kenapa dia mengatakan hal bodoh seperti itu di depan orang lain? Argh! Rasanya ingin sekali Key menyembur Terence lagi. Kali ini, menggunakan air suci yang asli. Karena sepertinya Terence kemasukan iblis.
"Haha... suami saya memang suka kumat. Sepertinya dia telat minum obat gilanya." kata Key. Mencoba mencari alasan.
Terence menyingkirkan tangan Key dengan mudah. Key langsung berusaha menutup bibir Terence lagi. Tapi, pria itu sudah lebih dulu memegang tangan Key. Mencegah gadis itu melakukan hal yang dia inginkan.
Lihat bocah ini! Dia bahkan sampai harus menjinjit agar bisa menyumpal mulut Terence. Benar-benar pendek seperti jamur.
"Aku bicara soal pekerjaan. Istriku ini benar-benar hebat dalam bekerja. Aku saja sudah lelah setelah mengerjakan beberapa dokumen. Tapi, kau bahkan bisa mengerjakan puluhan dokumen dan tidak tidur." terang Terence panjang lebar.
Key menoleh. Matanya enatap Terence dingin.
Pria sialan ini....
Para bangsawan saling tatap. Apa mereka baru saja mendengar Terence bicara lebih dari 3 kata? Ini bahkan lebih ajaib dibandingkan keajaiban itu sendiri.
Terence menarik Key ke sampingnya. Kedua tangannya menyentuh pundak istri kontraknya itu.
"Aku tidak tahu apa yang kalian ucapkan pada istriku. Tapi, hubungan kami baik-baik saja. Dan..." Terence menatap Key yang pasrah, "Dan... aku menyukainya." kata Terence yang ganti mengalihkan pandangannya pada para bangsawan.
Key menoleh. Menatap Terence.
Dua kata terakhir yang Terence ucapkan, entah mengapa terdengar tulus. Tapi, itu mustahil. Mengingat Terence membenci putri dari mantan koruptor.
Terence mendorong Key ke dalam pelukannya.
"Apapun yang kalian dengar, itu semua tidak benar. Jadi, jika sekali lagi aku melihat istriku berlari seperti iblis yang disembur air suci, keluarga kalian akan menghadiri pemakaman." kata Terence dengan senyum yang terlihat begitu menakutkan.
"Mengerti?!"
Semua bangsawan yang ada di sana mengangguk. Termasuk Imeguel yang tidak menjadi korban penyemburan Key.
"Dan, kau! Jaga jarak dari taman bungaku! Sejauh mungkin!" kata Terence sembari menunjuk Igemuel yang tidak tahu apapun.
Kepala Imeguel mengangguk. Kali ini lebih cepat dibanding sebelumnya.
Key memicingkan matanya. Menatap Terence tajam.
Omong kosong apa yang dia ucapkan pada pria yang jadi incaran Key?! Bagaimana mungkin Key bisa bertemu dengan Imeguel jika pria itu harus menjaga jarak dari taman bunga di istana kekaisaran? Key kan tidak bisa mengajak Imeguel untuk bertemu di luar istana karena itu akan membuat Key jadi istri yang berselingkuh dari suaminya.
Argh! Menyebalkan!
Terence menyebalkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light Princess✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Putri Cahaya, begitulah mereka memanggil Key. Key mati karena terbentur dinding ketika mengejar kucingnya yang bertengkar. Parahnya, Key bukan pergi ke alam baka. Melainkan, masuk ke tubuh putri baron miskin dalam nove...