"Aku harap dunia berakhir sekarang." kata Terence datar sembari menatap langit-langit kamar Key yang begitu tinggi.
Sekarang mungkin sudah pukul 2 pagi. Dan, Terence masih belum menutup matanya sejak 5 jam lalu.
Bagaimana mungkin Terence bisa menutup matanya jika gadis di sampingnya ini terus saja menyiksa. Iya, Key yang dengan nyenyaknya tidur di samping Terence ini terus saja menendang dan memukul Terence. Seolah, kaisar di sampingnya itu adalah samsak tinju pribadinya. Tidak hanya menyiksa Terence, Key juga tidur dalam keadaan menyeramkan. Persis seperti orang yang akan segera mati. Mulutnya terbuka lebar dan begitu juga dengan kelopak matanya yang sedikit terbuka. Benar-benar menyeramkan!
Yah, kalau boleh jujur. Sebenarnya Key juga belum tidur sejak tadi. Dia takut jika Terence akan melakukan perbuatan tercela padanya. Maka dari itu, Key terus menendang dan memukul Terence agar pria ini menyingkir dari kasurnya. Key juga sengaja memasang ekspresi yang menggelikan saat tidur agar Terence merasa geli dengan penampilannya dan pergi Tapi, sepertinya pria ini sama sekali tidak keberatan dengan semua usaha yang Key lakukan
Sial! Mana Key sudah tidak kepikiran cara lain lagi.
Mata Key juga sudah terasa berat sejak tadi. Karena Key memang tipe orang yang tidak bisa begadang. Tapi, kalau Key menyerah dan benar-benar tertidur, dia bisa saja kehilangan sesuatu yang berharga.
Argh! Tidak bisa! Pokoknya Key tidak akan tidur sampai Terence menyingkir dari kasur!
Bug! Bug! Bug!
Key dengan membabi-buta menendang kaki Terence. Key sudah mengerahkan semua tenaga dan dendam yang dia punya dalam menendang kaki Terence. Semoga saja kali ini tendangannya berhasil mengusir pria sialan ini menjauh darinya.
"Apa dia menendangku dalam mimpinya?" tanya Terence pada dirinya sendiri.
Pria itu sama sekali tidak berniat pergi dari kasur Key. Dia bahkan dengan santainya menggeser posisinya hingga berada di ujung kasur. Yah, di sinilah posisi Terence sekarang sejak Key tiba-tiba terus saja menyerangnya setiap 10 menit sekali. Malah, sebenarnya Terence sudah berpindah posisi selama belasan kali. Haha....
"Apa aku ikat saja tangan dan kakinya agar dia diam?" tanya Terence pada dirinya sendiri sembari membiarkan Key memukul wajahnya.
Ini sedikit aneh. Sebelumnya, bahkan tidak ada yang berani menyentuh barang sehelai rambut Terence pun. Tapi, lihatlah gadis ini! Dia bahkan dengan hebatnya memukul dan menendang Terence. Seolah, sangat ingin membunuhnya. Lebih parah lagi, Terence tidak bisa melakukan apapun selain menghindar dan menghindar. Padahal, biasanya dia akan langsung membunuh siapapun yang berani menyentuhnya.
Mungkin karena Terence tahu kalau gadis gila di sampingnya ini tidak sengaja melakukannya. Atau, bisa jadi karena Terence tidak mau membunuh istrinya di malam pertama mereka.
"Aku tidak tahu akan seburuk apa nasib suaminya nanti. Aku harap, pria itu tidak mati dalam keadaan babak belur." kata Terence sembari menatap sekilas wajah Key yang terlihat menakutkan.
Key mengerutkan aslinya. Dengan gerakan yang lebih bertenaga, Key memukul perut Terence sampai mengeluarkan suara yang cukup keras. Lantas, berbalik setelah membuat suaminya itu meringis kesakitan.
Terence mengusap perutnya yang terasa sakit. Dia kemudian menatap punggung Key.
"Apa dalam mimpinya pun dia mendengar ucapanku?" tanya Terence dengan wajah kesakitannya.
Hening. Tidak ada lagi pukulan atau tendangan yang diberikan Key untuk Terence. Karena gadis itu sudah benar-benar tertidur.
Key menyerah. Dia sudah tidak tahan lagi. Jika Terence berani melakukan hal yang bukan-bukan, Key akan langsung bangun dan menendang harta karunnya itu.
Terence menatap punggung Key. Pria itu menghela napas lega.
"Akhirnya, kedamaian tiba."
Kelopak mata Terence menutup. Sepuluh menit kemudian, Terence membuka kembali matanya. Dia menatap Key yang tertidur dengan lelap.
Terence menatap langit-langit kamar sekali lagi.
Aneh sekali! Padahal, gadis ini selalu saja menyiksa Terence setiap 10 menit sekali. Kenapa dia tiba-tiba saja diam saja meski 10 menit sudah berlalu?
"Apa bocah ini sengaja melakukannya?" tanya Terence sembari menatap punggung Key yang naik turun.
Terence mengusap wajahnya. Dia benar-benar frustasi. Jika Terence tahu kalau Key sengaja menyiksa dirinya, harusnya Terence ikat saja gadis ini sedari tadi.
Terence menghela napas pelan. Tidak ada gunanya menyesali hal yang sudah terjadi. Lihat saja nanti! Terence akan membalas penyiksaan yang Key lakukan padanya.
Kelopak mata Terence kembali tertutup. Dia mencoba untuk tidur setelah 5 jam terus membuka matanya.
Belum 30 menit sejak Terence tertidur, matanya kembali terbuka ketika Terence merasakan ada sesuatu yang menyentuh dadanya.
Deg!
Tubuh Terence seketika terbujur kaku ketika melihat jika 'sesuatu' yang menyentuh dadanya ternyata adalah tangan kiri Key. Dan, berbeda dari wajahnya saat masih pura-pura tertidur, wajah gadis ini saat benar-benar tidur sangatlah cantik.
Deg!
Apa yang baru saja Terence katakan?
Tidak! Ada yang lebih penting dari hal itu!
Bagaimana caranya melepaskan tangan seorang gadis dari atas dada ketika anggota gerak tiba-tiba jadi mati rasa?
Terence jadi semakin tidak karuan ketika Key tiba-tiba menyandarkan kepalanya di dada kiri Terence.
"Tidak! Dia pasti akan terbangun karena mendengar detak jantungku." pekik Terence dalam hatinya.
Gila! Ini adalah kali pertama Terence sedekat ini dengan seorang gadis. Dia benar-benar tidak tahu harus melakukan apa. Terlebih, entah kenapa seluruh syaraf di tubuhnya tiba-tiba seperti mati rasa. Bahkan, otak Terence pun rasanya lumpuh total. Buktinya, dia sampai tidak melupakan fakta kalau dirinya adalah seorang penyihir dengan mana terkuat. Selama Terence masih bernapas, dia tetap bisa menggunakan sihir meski tangan dan kakinya diikat atau tubuhnya lumpuh total karena dipeluk seorang gadis.
"Nggghhh..." gerung Key pelan.
Tidur Key jadi terganggu karena dekat jantung Terence yang begitu keras. Tapi, Key tidak terbangun. Dia sudah asyik menjelajah pulau mimpi sampai tidak lagi peduli dengan posisi tidurnya saat ini.
"Hehehehe...." kata Key ketika tangan kirinya melingkar sepenuhnya di dada Terence. Yah, sebenarnya tangan Key tidak sampai menyentuh seluruh dada Terence karena memang dada pria itu terlalu lebar untuk tangan mungil Key.
"Haruskah aku memanggil ksatria untuk menyingkirkan bocah ini?" tanya Terence.
"Tidak! Jika ksatria melihat posisi kami saat ini, pasti mereka akan berpikir yang bukan-bukan dan akan ada rumor aneh tentangku."
Terence menarik napas panjang. Pada akhirnya, yang bisa dia lakukan hanyalah menunggu sampai Key menjauh dengan sendirinya. Tapi, setelah 1,5 jam menunggu dengan matanya yang menjadi merah setelah hampir 7 jam tidak tidur, tidak ada yang berubah.
Key masih tidur dengan posisi yang sama. Dia bahkan kini menaikkan satu kakinya. Menganggap seolah Terence adalah boneka beruang besar yang lembut. Yah, setidaknya dalam mimpi, Key benar-benar sedang memeluk boneka berani raksasa.
Detak jantung Terence semakin tidak karuan ketika dia merasakan 'sesuatu' yang empuk menyentuh bagian tepi pinggangnya.
"Argh! Akan aku hancurkan saja dunia ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light Princess✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Putri Cahaya, begitulah mereka memanggil Key. Key mati karena terbentur dinding ketika mengejar kucingnya yang bertengkar. Parahnya, Key bukan pergi ke alam baka. Melainkan, masuk ke tubuh putri baron miskin dalam nove...