Perjalanan diisi dengan keheningan, pilot tersebut mengaruk belakang kepalanya kemudian mengulurkan tangannya pada Jennie pada saat mereka tengah terjebak macet
"Aku Limario" Ujar sang pilot menyebutkan namanya sembari tersenyum simpul, Jennie ikut tersenyum dan menyebutkan namanya
"Apakah kau baru disini?" Tanya Limario, Jennie mengangguk
"Tapi aku lahir disini" Ujar Jennie
"Mianhae" Ujar Limario, Jennie menoleh bingung
"Atas yang tadi" Sambung Limario
"Gwenchana, salahku juga tadi tidak fokus" Ujar Jennie. Keheningan kembali terjadi sampai mereka tiba disebuah rumah sakit. Limario turun terlebih dahulu dan membantu Jennie untuk turun kemudian mereka menuju kearah UGD. Setelah diperiksa dan diberi resep obat, Limario kembali membantu Jennie keluar
"Kau tunggu disini aku akan menebus obatnya. Jangan kemana-mana, arraseo?" Ujar Limario, Jennie mengangguk mengiyakan. Kemudian Jennie duduk dikursi yang ada didepan apotek sembari menunggu Limario menebus obat untuknya
"Ah ini dia, ada obat minum dan obat luar" Ujar Limario memberikan obatnya pada Jennie
"Gomawo Lim" Ujar Jennie tersenyum menerima obat tersebut
"Nde, habis ini kau akan kemana? Biar aku antar" Tawar Limario, Jennie mendadak bingung. Dompetnya telah hilang dan sekarang dia benar-benar tidak memegang uang
"Jennie?" Panggil Limario
"Ah itu, sebenarnya tadi dompetku dicuri" Ujar Jennie, Limario sedikit kaget
"Aku ingin kerumah nenekku tapi aku tidak tau persis dimana rumahnya" Sambung Jennie lagi. Limario terdiam dan berpikir solusi apa yang baik untuk kondisi seperti ini, tidak mungkin Limario meninggalkan Jennie dengan keadaan seperti ini
"Bagaimana jika kau sementara waktu tinggal bersamaku di apartemen milikku?" Tawar Limario, Jennie langsung mendongkak menatap Limario dengan pandangan yang sulit diartikan
"Jangan salah paham dulu, kamar di apartemenku ada dua jadi satu bisa kau gunakan" Ujar Limario yang paham akan tatapan Jennie
"Mianhae Lim, aku sudah berburuk sangka" Ujar Jennie merasa tak enak pada Limario
"Gwenchana, nanti aku akan membantumu mencari rumah nenekmu" Ujar Limario tersenyum
"Gomawo Lim" Ujar Jennie membalas senyum Limario
"Kajja, kita harus pulang" Ajak Limario, Jennie mengangguk kemudian Limario membantu Jennie untuk berdiri dan membantunya ke mobil. Sepanjang perjalanan menuju ke apartemen Limario baik Jennie dan Limario tidak memulai percakapan apa-apa
"Apakah terjadi sesuatu? Ya, aku melihatmu didepan bandara tadi" Ujar Limario berusaha memecahkan keheningan diantara keduanya
"Aniyo, hanya sedikit berdebat dengan eonniku" Ujar Jennie, Limario kembali terdiam. Mobil Limario memasuki kawasan unit apartemen, Limario mengeluarkan kartu aksesnya didepan pintu masuk lantas kemudian melajukan mobilnya kearah parkiran
"Kajja, kita sudah sampai" Ajak Limario yang kemudian turun, mengeluarkan koper Jennie dan membantu Jennie untuk turun
"Gwenchana? Apakah kau ingin aku gendong?" Tanya Limario karna melihat Jennie agak susah berjalan
"Gwenchana, tidak seburuk itu" Ujar Jennie, Limario kemudian mengangguk dan mereka akhirnya berjalan menuju lift untuk naik ke lantai 15 tempat dimana unit apartemen Limario berada
"Kau tinggal sendiri?" Tanya Jennie ketika mereka telah berada dilift
"Ne, orang tuaku di Thailand" Ujar Limario
"Mwo? Kau orang Thailand?" Tanya Jennie
"Iya" Ujar Limario, Jennie memandang Limario sekilas. Kemudian lift telah sampai dilantai 15, Limario dan Jennie keluar dari lift. Lift menuju ke salah satu unit apartemen disana, setelah itu Limario mengeluarkan kartu akses miliknya. Pintu terbuka, Limario dan Jennie masuk kedalam
"Biar aku bantu" Ujar Limario karna melihat Jennie kesulitan membuka sepatunya
"Gomawo Lim" Ujar Jennie, Limario berjongkok didepan Jennie kemudian membantu Jennie melepaskan sepatunya
"Duduklah" Ujar Limario ketika mereka telah berada diruang tengah apartemen Limario
"Itu kamar yang akan kau tempati, itu sudah rapi jadi kau tidak perlu membereskannya. Aku tidur dikamar atas" Ujar Limario menjelaskan
"Ah, kau harus istirahat. Nanti malam kita akan makan diluar karna aku belum berbelanja kebutuhan dapur" Ujar Limario kemudian membantu Jennie, Limario membuka pintu kamar yang akan ditempati Jennie
"Beristirahatlah" Ujar Limario sembari tersenyum simpul
"Gomawo Lim" Ujar Jennie ikut tersenyum
"Ne, istirahatlah" Ujar Limario, Limario kemudian meninggalkan Jennie dan bergegas naik ke lantai 2 apartemennya. Limario masuk kedalam kamarnya dan merebahkan badannya pada kasur miliknya
"Apakah keputusanku tepat membantunya?" Tanya Limario pada dirinya sendiri, Limario memandang langit-langit kamarnya. Bayangan senyum Jennie membuatnya ikut tersenyum
"Ah, apa yang kau pikirkan Lim?" Tanya Limario bingung dengan dirinya sendiri, Limario kemudian bangkit untuk segera mandi agar lebih segar
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain
RomanceMenceritakan tentang seorang pilot yang sangat mencintai pekerjaannnya tapi pilot tersebut mempunyai masa lalu yang sangat menyakitkan. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang mengubah warna hidupnya. Akankah sang pilot bisa membuka hatinya kembali?