Sembilan Belas

2.3K 189 0
                                    

Limario kini berada dirumah Bambam, setelah menekan bel. Pintu terbuka, Limario langsung masuk begitu saja kedalam rumah Limario. Tampak banyak orang disana tapi tidak ada orang tua Bambam, Limario melihat Bambam sedang mengobrol dengan beberapa maid. Limario berjalan dan langsung menarik kerah kemeja Bambam

"Lim?" Panggil Bambam yang kaget atas perlakuan Limario, termasuk para maid yang sudah mengetahui persahabatan antara Limario dan juga Bambam

"Kenapa kau melakukan ini padaku dan keluargaku?" Tanya Limario, tanpa aba-aba langsung memukul pipi Bambam hingga Bambam terjatuh dengan darah yang mulai mengalir disudut bibirnya

"Lim, biar aku jelaskan" Ujar Bambam yang mencoba bangun, Limario kembali menarik kerah kemeja Bambam dan memukulnya lagi

"Kau bener-bener brengsek, aku benci udah kenal kau" Ujar Limario kembali memukul Bambam dan Bambam merasa sudut bibirnya sudah robek akibat pukulan Limario

"Lim, aku bisa jelasin" Ujar Bambam lagi berusaha untuk menahan sakit dibibirnya

"Lim?" Panggil seseorang dari arah belakang mereka, Limario sontak menoleh dan melihat kedua orang tua Bambam. Limario mendadak diam dan melihat orang tua keduanya. Bagaimana tidak, Limario sudah menganggap Bambam adalah bagian dari keluarganya tapi rasa sakit yang Bambam lakukan pada Alice membuat Limario sangat marah

"Maaf, Lim. Aku tidak bermaksud apa-apa, aku mencintai Alice. Tapi.." Belum sempat Bambam berkata, Limario langsung memotong

"Jangan katakan cinta pada eonniku dengan mulut sampahmu itu, tak ada gunanya. Jangan panggil namaku, jika aku datang ke pernikahanmu. Aku tak sudi dan jangan pernah menganggapku sahabatmu karna mulai sekarang, aku bukan lagi bagian dari hidupmu" Ujar Limario langsung bergerak pergi. Sebelum pergi, Limario menunduk hormat pada orang tua Bambam dan langsung pergi dari sana

"Dad, mom. Lim langsung pergi. Dan Lim cuman mau bilang, jangan pernah pergi ke pernikahan Bambam atau berinteraksi dengannya. Jika aku mengetahuinya, aku akan menghabisinya" Ujar Limario langsung mengajak supir daddynya untuk pergi. Limario kini sudah kembali ke korea dan sedang didepan perusahaan unclenya sembari menunggu Jennie

"Hey" Sapa Jennie ketika sudah masuk dan duduk disebelah Limario

"Are you okay?" Tanya Jennie karna melihat Limario dengan tapapan kosong

"Im okay" Ujar Limario mulai tersadar dan menjalankan mobilnya keluar dari area perusahaan

"Mampir ke sungai Han" Ujar Jennie, Limario hanya mengangguk dan tak banyak bertanya. Kini keduanya sudah sampai dan turun menuju pinggir sungai

"Kau ada masalah?" Tanya Jennie memecah kehingan yang terjadi diantara keduanya. Limario kemudian menceritakan apa yang terjadi, Jennie hanya mengelus lengan Limario karna Jennie dapat merasakan emosi di diri Limario

"Tenangkan dirimu, jangan seperti ini. Kau tau? Kau tak cocok emosi seperti ini, kau biasanya sangat lembut. Jangan khawatir, Alice eonni akan baik-baik saja" Ujar Jennie langsung memeluk tubuh Limario, Limario membalas pelukan Jennie

"Semua akan baik-baik saja Lim" Ujar Jennie ditengah pelukan mereka, Jennie mengusap punggung Limario agar Limario lebih tenang. Paginya, Limario terbangun dengan memegang kepalanya

"Haish, kepalaku sangat sakit" Ujar Limario kemudian mengambil ponselnya dan meminta izin untuk tidak bisa flight hari ini

"Lim" Panggil Jennie dari depan kamar Limario, Limario kemudian bangkit dan membuka pintu kamarnya dan melihat Jennie sudah bersiap

"Aku akan pergi bersama dengan ChaeYoung, kau temani Alice eonni dibawah" Ujar Jennie. Mendengar nama Alice, Limario langsung turun diikuti oleh Jennie

"Hati-hati Jen, kau juga hati-hati ChaeYoung" Ujar Limario mengantar Jennie dan ChaeYoung ke pintu. Setelah itu, Limario kembali kedalam dan melihat Alice sedang menangis sembari memegang sebuah undangan ditangannya

"Eonni boleh cerita sekarang" Ujar Limario. Semalam, Limario menghubungi Alice untuk menanyakan hal apa yang membuat Alice dan Bambam bisa putus

"Bambam, menghamili perempuan itu" Ujar Alice dengan nada bergetar menahan tangisnya, Limario terkejut. Limario terdiam, hal yang dilakukan selanjutnya adalah Limario memeluk Alice membiarkan Alice menangis

"Aku tau dia dijebak tapi aku tidak menampik jika dia juga menginginkannya" Ujar Alice, Limario hanya terdiam sembari mengelus punggung Alice agar Alice tenang

"Aku ingin ke pernikahannya, temani aku. Aku juga akan membawa Suho" Ujar Alice melepaskan pelukannya dari Limario

"Apa kau serius eonni?" Tanya Limario

"Dia belum mengenal Suho, setidaknya dia harus tau. Aku bisa bahagia tanpa dia" Ujar Alice sembari mencoba menghapus air matanya, Limario dapat melihat jika Alice benar-benar kecewa dengan Bambam bahkan Limario juga termasuk

"Aku mendadak membencinya eonni, kau tau eonni? Dulu aku amat melindunginya, sekarang aku tidak peduli lagi padanya. Bagiku, jika dia menyakitimu itu jauh akan menyakitiku. Aku akan datang ke pernikahannya tapi bukan sebagai sahabatnya" Ujar Limario, Alice kembali memeluk Limario. Terkadang, hanya Limario yang mampu mengerti posisi Alice. Bahkan dulu pada saat orang tua Alice tak setuju dengan Bambam, Limario yang meyakinkan pada kedua orang tua Alice bahwa Bambam adalah orang yang baik

CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang