Setelah sarapan, kini Limario, Jennie dan juga Leo tengah berada diperjalanan menuju ke rumah Alice dan Suho. Mereka akan menemui Fany, anak dari Alice dan Suho
"Yeayy, ketemu Fany" Ujar Leo segera turun dari mobil ketika Limario sudah menghentikan mobilnya tepat didepan rumah Alice
"Dia sangat semangat" Ujar Limario sembari terkekeh melihat Leo yang berusaha mencapai bel rumah Alice
"Biar mommy saja sayang" Ujar Jennie yang datang bersama dengan Limario, Jennie memencet bel rumah Alice
"Sebentar" Teriak seseorang dari dalam rumah, pintu terbuka dan menampakkan asisten rumah tangga keluarga Suho
"Ah, cari siapa?" Tanya maid tersebut
"Alice eonni, ada?" Tanya Jennie
"Ada nyonya, mereka sedang sarapan bersama" Ujar maid tersebut
"Saya Limario, adik Alice eonni" Ujar Limario yang langsung memberitahu agar mereka bisa langsung masuk
"Ah, tuan Lim? Silahkan" Ujar maid tersebut membuka jalan untuk keluarga Limario. Mereka kemudian masuk dan langsung menuju ke ruang makan
"Makan itu Fany" Ujar Alice menunjuk sayuran yang ada diatas piring Fany
"Anni, aku tak mau" Ujar Fany berusaha menolak apa yang Alice suruh
"Fanny" Tekan Alice berusaha agar Fany menyukai sayuran tapi anaknya itu sangat keras kepala
"Halo" Ujar Jennie, semua disana langsung menoleh dan mendapati Limario, Jennie juga Leo
"Ah, Leo oppa" Ujar Fany yang langsung turun dari kursinya dan berlari menghampiri Leo yang selama ini dilihatnya melalui panggilan video antara Alice dan Jennie
"Halo" Ujar Leo dengan malu-malu karna baru bertemu dengan Fany
"Aigo, kalian mengejutkan kami" Ujar Alice yang berdiri dan menyambut kedatangan Jennie, Limario juga Leo
"Kalian sudah sarapan?" Tanya Suho
"Sudah" Ujar Limario yang kemudian memberikan beberapa paper bag pada Alice
"Oleh-oleh untuk kalian" Ujar Limario setelah melihat Alice mengerutkan keningnya bingung
"Ah, gomawo" Ujar Alice menerima paper bag dari Limario kemudian mengiring mereka ke ruang tengah agar mengobrolnya lebih santai
"Aku tidak bisa lama, aku harus ke bandara sekarang" Ujar Limario sembari melihat jam yang ada dipergelangan tangannya
"Biar nanti aku antar Jennie dan Leo" Ujar Alice menawarkan
"Ah, tidak perlu eonni. Aku akan menjemput mereka" Ujar Limario
"Ya sudah, pamitlah dulu pada anakmu" Ujar Alice, Limario mengangguk dan memanggil Leo. Leo datang bersama dengan Fany yang mengikutinya
"Leo daddy" Panggil Fany sembari memegang sebuah boneka ditangannya
"Ne?" Tanya Limario memilih berjongkok agar menyamakan tingginya dengan Fany
"Leo oppa tidak ingin belmain denganku, katanya dia ingin belmain lego saja" Adu Fany pada Limario, Limario terkekeh atas aduan Fany
"Aigo, apa Leo oppa benar tidak ingin bermain dengan Fany?" Tanya Limario kini atensinya beralih pada Leo yang masih memegang sebuah lego ditangannya
"Fany ingin bermain boneka, aku kan laki-laki daddy. Masa bermain boneka" Ujar Leo karna ya itulah Leo, dia lebih suka bermain lego dan menyusunnya dibanding harus bermain permainan lain
"Daddy paham. Jadi, solusinya bermainlah bersama" Ujar Limario, Leo nampak berpikir kemudian menghela nafasnya
"Baiklah, daddy selalu mengatakan untuk selalu mengalah pada wanita" Ujar Leo, Limario tersenyum simpul dan mengusap pelan rambut Leo
"Apa Leo terpaksa? Ingat apa yang daddy pernah katakan?" Tanya Limario
"Kita bisa melakukan apa saja tapi dengan tidak adanya keterpaksaan, akan menyulitkan kita nantinya" Ujar Leo sembari menatap mata Limario, Limario selalu mengajarkan hal-hal baik pada Leo. Oleh karena itu, Leo selalu mengingatnya baik-baik
"Leo tidak terpaksa, daddy. Leo akan bermain bersama dengan Fany" Ujar Leo
"Good boy. Daddy akan pergi bekerja, nanti daddy jemput lagi. Jangan nakal, jangan lupa makan dan.." Ujar Limario sengaja menggantungkan perkataannya
"Selalu menjaga mommy" Ujar Leo, Limario tersenyum begitu juga dengan Jennie yang mendengarnya
"Baiklah. Apa daddy bisa menitipkan mommy dan baby kepada Leo?" Tanya Limario, Leo mengangguk yakin
"Promise?" Tanya Limario memberikan jari kelingkingnya tepat dihadapan Leo
"Promise" Ujar Leo menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Limario
"Give me a hug" Ujar Limario merentangkan tangannya, Leo memberikan pelukan Limario. Tidak lupa mencium kedua pipi Limario dan Limario pun melakukan hal yang sama
"Leo daddy" Panggil Fany ketika melihat Limario hendak bangun
"Iya princess?" Tanya Limario
"Aku juga ingin memeluk Leo daddy" Ujar Fany dengan sikap malu-malunya
"Mwo?" Kaget Jennie karna melihat kelakuan Fany benar-benar kebalikan dari Alice. Alice yang biasanya kalem, pendiam dan pemalu memiliki anak seperti Fany? Apakah Fany mewarisi sikap Suho?
"Wae? Mukamu Jennie yaa" Ujar Alice tertawa kecil melihat muka Jennie
"Aigo, untung kau mirip dengan Alice eonni. Jika tidak, aku ragu kau anaknya" Ujar Limario kemudian membawa Fany kedalam pelukannya
"Leo daddy wangi" Celutuk Fany disela-sela pelukannya dengan Limario, Limario terkekeh mendengar hal itu kemudian melepaskan pelukan mereka
"Bermainlah dengan Leo" Ujar Limario sembari mengusap pelan rambut Fany, Limario kembali hendak berdiri tapi lagi-lagi Fany menahannya
"Ada apa lagi princess?" Tanya Limario karna melihat Fany benar-benar membuat kucing betina terbangun dari tidur panjangnya
"Apa Leo daddy tidak ingin mencium pipiku?" Tanya Fany dengan polosnya tapi tentu hal itu membuat Jennie kaget
"Yakk, eonni. Kenapa anakmu sangat centil?" Geram Jennie, Limario pun hanya menuruti keinginan anak Alice agar dia bisa cepat ke bandara
"Gomawo Leo daddy yang ganteng" Ujar Fany kemudian menarik tangan Leo untuk segera pergi dari sana. Jennie menatap kepergian Fany dan Leo dengan cengo
"Sayang, aku akan pergi" Ujar Limario tapi Jennie dengan cepat menahan tangannya
"Kau berpamitan pada Fany dengan begitu romantisnya, sedangkan aku? Yakk, Lim. Kau ingin tidur disofa malam ini?" Tanya Jennie dengan geram sedangkan Alice langsung meledakkan tawanya karna merasa lucu dengan kelakuan Jennie
"Aigo, istriku cemburu" Ujar Limario langsung memeluk Jennie dengan sayang kemudian menangkup kedua pipi Jennie. Limario mencium kedua pipi Jennie, kedua mata Jennie dan terakhir mencium bibir Jennie
"Aku berangkat ya, jaga dirimu" Ujar Limario yang kemudian pamit juga dengan Alice dan Suho
"Aigo, kembalilah. Rohmu pergi tadi" Ujar Alice sembari tertawa melihat muka Jennie yang sudah memerah akibat malu
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain
RomanceMenceritakan tentang seorang pilot yang sangat mencintai pekerjaannnya tapi pilot tersebut mempunyai masa lalu yang sangat menyakitkan. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang mengubah warna hidupnya. Akankah sang pilot bisa membuka hatinya kembali?