Limario baru saja tiba diparkiran Apartemennya, lantas kemudian turun dan mengambil koper kecilnya kemudian berjalan kearah lift untuk segera naik ke unitnya tapi pandangan Limario mengarah kearah Jennie yang baru turun dari sebuah mobil
"Dia beneran pulang dengan bajingan sialaan itu?" Tanya Limario pada dirinya sendiri dan benar saja, kemudian turunlah Tae yang tersenyum kearah Jennie. Limario memperhatikan interaksi antara keduanya, tapi tiba-tiba Tae memeluk Jennie
"Mwo?" Kaget Limario mengepalkan tangannya, tapi kemudian pandangan mata Jennie dan Limario bertemu. Jennie langsung melepaskan pelukan Tae dan bergegas menyusul Limario tapi Limario langsung masuk kedalam lift dan menutupnya
"Haish" Ujar Jennie yang langsung memencet tombol buka pada lift tersebut
"Apa dia marah?" Tanya Jennie pada dirinya sendiri, setelah itu Jennie masuk kedalam lift untuk menyusul Limario. Limario yang sudah sampai terlebih dahulu langsung bergegas ke unitnya dan masuk kedalam
"Sangat menyebalkan" Ujar Limario yang langsung melepas asal sepatunya dan bergegas naik ke kamarnya. Sementara Jennie yang baru sampai, langsung beralih ke unit apartemen Limario. Jennie yang sudah masuk, melihat kedua sepatu Limario yang tidak berada ditempat yang seharusnya
"Huft" Jennie menghela nafasnya kemudian mengatur sepatu Limario ke tempat penyimpanan sepatu, Jennie juga melepaskan sepatunya dan kemudian bergegas masuk ke dalam kamarnya untuk bersih-bersih
"Akhhh" Teriak Limario yang sudah sangat kesal dengan situasi sekarang, entah kenapa Limario tidak menyukai Jennie berinteraksi dengan Tae
"Shit" Ujar Limario mengusap gusar rambutnya, Limario terdiam dan memilih mendudukan dirinya pada sofa yang ada dikamarnya sambil meredam emosi yang ada pada kepalanya. Karna merasa emosinya masih ada, Limario memilih untuk mandi saja.
Dilain sisi, ada Jennie yang baru selesai mandi. Jennie menatap kearah lantai atas, tidak ada tanda-tanda Limario akan turun. Jennie hendak kedapur tapi kemudian matanya menangkap Limario yang sedang turun dengan memakai jaket
"Tidak perlu masak makan malam, Jen. Aku tau kau sudah makan dengan lelaki itu, aku akan mencari makan untukku. Jadi, istirahatlah" Ujar Limario yang kemudian mengambil sepatunya dan bergegas keluar setelah mengambil kunci mobilnya. Jennie menatap punggung Limario yang menghilang bersamaan dengan tertutupnya pintu apartemen Limario
"Huft" Jennie menghela nafasnya, lantas kemudian berlalu memasuki kamarnya. Sedangkan Limario sedang berada dimobilnya dan hendak menelfon seseorang
Halo
Eonni dimana?
Dirumah, wae?
Bisakah temani aku mencari makan?
Wae? Jennie tak memasakkan lagi untukmu?
Anni, dia sudah makan duluan
Baiklah, jemput aku
Eonni langsung tunggu didepan saja, aku sedang malas bertemu adikmu
Ne, cepatlah
Limario mematikan telfonnya, Limario memilih mengajak Alice untuk menemaninya mencari makan. Setelah beberapa saat mengemudi, Limario melihat Alice yang berdiri didepan rumah miliknya, setelah melihat mobil Limario terparkir didepannya tanpa pikir panjang Alice langsung naik ke mobil Limario
"ChaeYoung sedaritadi mencoba menghubungimu, dia benar-benar minta maaf katanya" Ujar Alice ketika mereka sedang menuju ke salah satu restoran
"Anak itu harus diberi pelajaran eonni, biar dia kapok" Ujar Limario tanpa menoleh kearah Alice karna jika Limario bertatapan dengan Alice maka dengan mudahnya Limario akan memaafkan Alice
"Huft, baiklah. Tapi jangan berlama-lama, dia pasti sedih kau mengabaikannya" Ujar Alice, Limario mengangguk. Beberapa saat mencari tempat makan yang enak, akhirnya Limario menghentikan mobilnya pada sebuah restoran
"Kau sedang rindu dengan orang tuamu?" Tanya Alice ketika melihat bahwa restoran yang mereka datangi adalah restoran khusus makanan Thailand
"Begitulah, eonni. Aku seminggu ini memiliki banyak jadwal penerbangan" Ujar Limario lantas memasuki restoran itu diikuti oleh Alice
"Pesanlah, eonni" Ujar Limario memberikan satu buku menu pada Alice, Alice sebenarnya sudah dinner dengan keluarganya tapi karna melihat Limario yang akan makan sendiri. Alice memutuskan untuk ikut memesan dan makan bersama dengan Limario
"Bagaimana pembangunan perusahaan eonni?" Tanya Limario karna Alice memang sedang membangun perusahaan firma. Sebenarnya tuan Park menawarkan agar Alice menjadi kuasa hukum perusahaannya tapi Alice tidak mau, Alice lebih memilih membangun perusahaannya sendiri
"Ya, sudah 80%. Doakan saja semoga cepat rampung, aku tidak sabar ingin segera menjalankan perusahaanku sendiri" Ujar Alice dengan senangnya karna sedari dulu Alice sangat menginginkan ini terjadi tapi harus tertunda karna di Australia, Alice dikontrak oleh salah satu dosennya yang merupakan lawyer
"Semoga cepat rampung, aku tidak sabar melihat eonni memenangkan beberapa persidangan lagi" Ujar Limario dengan antusiasnya mendukung kakak sepupunya ini. Alice hanya bisa tersenyum saja karna mendapat dukungan penuh dari orang sekitarnya
"Bagaimana perasaan eonni? Apa sudah lebih baik?" Tanya Limario, belum sempat Alice menjawab pertanyaan Limario. Pelayan datang membawakan makanan pesanan mereka berdua, mereka kemudian mulai makan dan melupakan sejenak pembahasan mereka tadi
![](https://img.wattpad.com/cover/334131034-288-k980642.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain
RomantikMenceritakan tentang seorang pilot yang sangat mencintai pekerjaannnya tapi pilot tersebut mempunyai masa lalu yang sangat menyakitkan. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang mengubah warna hidupnya. Akankah sang pilot bisa membuka hatinya kembali?