Tiga

3.1K 251 0
                                    

Malamnya, Limario telah siap untuk keluar makan malam bersama dengan Jennie dan juga Limario berniat untuk mampir berbelanja untuk kebutuhan dapur

"Apakah dia belum bangun?" Tanya Limario ketika berada ditangga hendak turun kebawah, Limario bergegas ke dapur untuk mencatat apa saja yang akan dia beli. Tidak lama kemudian, pintu kamar yang ditempati Jennie terbuka dan Jennie keluar

"Eh? Jen? Kirain masih tidur" Sapa Limario ketika melihat Jennie berangsur mengambil air mineral meskipun agak susah berjalan tapi setidaknya Jennie sudah cukup mendingan

"Bagaimana kakimu?" Tanya Limario, Jennie meletakkan gelas yang habis dipakainya pada tempat untuk mencuci piring

"Sudah agak mendingan" Ujar Jennie yang memilih duduk disalah satu kursi yang ada disana

"Kau sedang apa, Lim?" Tanya Jennie ketika melihat Limario masih fokus dengan catatannya

"Ah, untuk keperluan dapur. Kau tau aku jarang mengisi dapur karna jarang disini" Ujar Limario

"Mianhae Lim, aku jadi merepotkanmu" Ujar Jennie tidak enak hati pada Limario, Limario menyelesaikan catatannya lantas kemudian tersenyum simpul

"Gwenchana" Ujar Limario tanpa sadar mengelus rambut Jennie, Jennie terdiam mematung. Limario ikut kaget atas apa yang dia lakukan

"Mianhae" Ujar Limario setelah sadar

"Gwenchana Lim" Ujar Jennie

"Ayo kita pergi" Ajak Limario, Jennie mengangguk lantas ikut berdiri. Limario menawarkan untuk membantu Jennie tetapi Jennie menolaknya agar Jennie terbiasa

"Kau yakin tidak apa-apa?" Tanya Limario ketika melihat Jennie sedikit meringis setelah mereka berada dilift

"Gwenchana Lim, aku harus terbiasa" Ujar Jennie berusaha menyakinkan Limario untuk jangan khawatir. Setelah sampai diparkiran, Limario dan Jennie bergegas menuju ke mobilnya dan mobil pun berjalan meninggalkan kawasan apartemen

"Jennie, ada sesuatu yang ingin kau makan?" Tanya Limario sembari fokus ke jalanan yang ada didepannya

"Tidak ada, terserah padamu saja Lim" Ujar Jennie sembari memandang jalanan korea melalui kaca disampingnyaa

"Baiklah" Ujar Limario. Setelah beberapa saat, mobil Limario memasuki salah satu restoran. Limario dan Jennie turun dan berjalan bersama menuju kedalam restoran

"Selamat datang" Sapa pelayan restoran tersebut, Limario dan Jennie tersenyum kemudian menuju kearah meja kosong yang ada dipojok. Setelah memesan makanan, Limario dan Jennie sama-sama terdiam

"Jen" Panggil Limario, Jennie menoleh dan menatap mata Limario

"Apa yang membuatmu kesini?" Tanya Limario karna mengingat kejadian dibandara tadi

"Ya, aku kabur dari rumah" Ujar Jennie, Limario tampak kaget tetapi berusaha mengendalikan ekspresinya

"Wae?" Tanya Limario bukan kepo atau apa, Limario hanya takut Jennie dilaporkan hilang oleh keluarganya dan berakhir Limario yang kena masalah

"Aku ingin dijodohkan dan aku tidak mau" Ujar Jennie, Limario mengangguk paham

"Apakah keluargamu tidak mencari?" Tanya Limario lagi

"Sim cardku sudah ku buang jadi aku tidak tau" Ujar Jennie santai

"Mwo?" Tanya Limario kaget, Jennie menghela nafasnya dan menyandarkan punggungnya pada kursi dan menceritakan dengan jelas masalahnya pada Limario

Flashback on

Jennie baru saja menyelesaikan beberapa berkas perusahaan, Jennie menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kesayangannya

"Noona, presiden Kim ingin bertemu dengan anda" Ujar asisten Jennie yang baru datang

"Suruh masuk saja" Ujar Jennie, Jennie menghela nafasnya. Apalagi yang diminta Appanya kali ini

"Jennie" Panggil appa Jennie yang sudah masuk dan duduk tepat didepan Jennie

"Ne appa? Langsung saja, apalagi kali ini?" Tanya Jennie, tuan Kim tersenyum pada sang putri

"Kau tau? Appa sangat menginginkan cucu" Ujar appanya, Jennie masih mendengarkan dengan baik dengan perasaan gusar

"Appa ingin menjodohkanmu dengan salah satu anak kolega appa" Sambung appanya

"Mwo?" Tanya Jennie kaget, Jennie menghela nafasnya

"Kenapa Jennie? Bukankah ada Eonni yang sudah lebih matang?" Tanya Jennie merasa tidak terima

"Aigo, Eonnimu tidak mau" Ujar appanya

"Jadi menurut appa, Jennie akan menurut?" Tanya Jennie yang sudah mulai bangkit dari kursinya

"Begitulah" Ujar appanya santai, Jennie memandang sang ayah tanpa ekspresi

"Jennie tidak mau" Ujar Jennie tegas, baru kali ini Jennie tidak mengabulkan permintaan appanya

"Wae?" Tanya appanya, Jennie kembali duduk dan menghela nafasnya

"Eonni saja bisa menolak, kenapa aku tidak boleh?" Tanya Jennie

"Keputusan appa sudah bulat, kau akan appa jodohkan" Ujar appanya tegas dan memilih keluar dari sana

"Ah, sial" Teriak Jennie ketika appanya telah keluar dari ruangannya. Jennie memegang kepalanya, rasanya kepalanya akan pecah sekarang. Jennie meraih tasnya dan memilih untuk pulang kerumahnya. Besoknya, keluarga Kim tengah sarapan bersama

"Jennie, besok kau harus ikut appa untuk dinner bersama calonmu" Ujar appanya tiba-tiba, Jennie yang sedang makan menghentikan sendoknya dan memilih pergi dari sana

"Sayang, jangan seperti itu. Kasihan Jennie" Ujar Eomma dari Jisoo dan Jennie berusaha membela anaknya

"Ini yang terbaik" Ujar appanya, Jennie kembali tetapi membawa sebuah koper. Keluarganya kaget dengan tindakan Jennie

"Kalau Jennie masih ingin dijodohkan, Jennie akan keluar dari rumah ini" Ujar Jennie tepat pada saat dirinya telah berada didekat meja makan

"Jennie, apa yang kamu lakukan nak?" Tanya eommanya, Jennie tidak menghiraukan ucapan eommanya dan memilih mendengar sesuatu dari appanya

"Silahkan, apakah kamu betah diluar sana?" Tanya appanya, Jennie tersenyum simpul kemudian meletakkan semua fasilitas yang appanya kasih padanya

"Kita buktikan saja" Ujar Jennie menyeret kopernya untuk keluar, eommanya mengejar Jennie begitupun dengan Jisoo

"Nak, jangan begini" Ujar eommanya berusaha menahan Jennie yang hendak pergi menggunakan taksi

"Sudahlah eomma" Ujar Jennie masih berusaha keluar, Jisoo juga ikut menahan Jennie tapi Jennie sudah masuk kedalam taksi. Jisoo segera menuju ke mobilnya untuk mengejar Jennie

"Eomma disini saja biar Jisoo yang membujuk Jennie untuk pulang" Ujar Jisoo, eommanya mengangguk. Jisoo mengemudikan mobilnya mengejar taksi yang membawa Jennie. Dan kejadian dibandara tadi terjadi

Flashback off

Limario terdiam mendengarkan cerita Jennie dan tanpa sadar makanan telah datang

"Kau yakin dengan keputusanmu?" Tanya Limario ketika melihat Jennie hendak membersihkan sendok untuknya dan untuk Limario

"Ne" Ujar Jennie, ketika Limario hendak bertanya lagi Jennie memberi kode agar mereka makan terlebih dahulu

CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang