"Jisoo" Panggil pria itu lagi berusaha memegang tangan Jisoo, Jisoo langsung melepaskan tangannya dengan cepat
"Apa yang kau lakukan Jin? Kau membohongiku?" Tanya Jisoo dengan penuh amarah. Ya, orang yang tadi dilaporkan anak kecil sebagai ayahnya adalah Jin. Kekasih Jisoo yang kemarin sempat putus kemudian balikkan lagi
"Aku tidak bermaksud seperti itu" Ujar Jin berusaha meraih tangan Jisoo lagi tapi Jisoo dengan cepat menghindar
"Kau bilang sudah memecat sekretaris mu? Tapi apa ini? Kau tidak memecatnya tapi malah memiliki anak dengannya? Kau benar-benar sampah, Jin" Ujar Jisoo yang mulai menangis dan pergi dari sana meninggalkan Jin yang berteriak memanggil namanya.
Diwaktu yang lain dikorea, ada Limario yang kini sedang duduk diruang tv sendirian sembari membaca beberapa kepentingan untuk penerbangannya besok, Jennie sudah tidur lebih dulu dan sekarang menunjukkan pukul 11 malam waktu Korea
"Besok ada penerbangan ke Hawaii, Australia, Jepang" Ujar Limario sembari membaca bagaimana perkembangan cuaca di tiga tempat tersebut
"Em, jadi Jepang sedang sedikit berkabut" Ujar Limario sembari meminum kopi susu yang telah dibuatkan oleh Jennie. Sedang asik dengan pekerjaannya, tiba-tiba bel apartemennya berbunyi
"Mwo? Siapa yang bertamu jam begini?" Tanya Limario ketika melihat sudah jam 11 malam. Limario kemudian berdiri dan melihat dimonitor ada seorang wanita yang menunduk. Limario kemudian membuka pintunya
"Hei" Panggil Limario, orang itu mendongak dan pandangannya bertemu dengan Limario
"Jisoo eonni?" Kaget Limario, Jisoo yang mendongkak dengan mata yang memerah dan air mata yang mengalir melalui pipinya membuat Limario semakin bingung
"Yakk, Jisoo eonni. Kenapa menangis?" Tanya Limario yang panik
"Kajja, masuklah" Ujar Limario memberikan jalan pada Jisoo, Jisoo langsung masuk kedalam dan duduk di sofa ruang tv Limario. Limario segera menutup pintu apartemennya dan berjalan mengambil air mineral untuk Jisoo
"Jisoo eonni, gwenchana?" Tanya Limario sembari memberikan segelas air mineral untuk Jisoo minum, Jisoo menerimanya kemudian meminum airnya sampai tersisa setengah dan memberikan kembali pada Limario
"Aku pikir Jisoo eonni masih di New Zealand" Ujar Limario, Jisoo masih terdiam dan kembali menunduk. Tampak bahu Jisoo bergetar menandakan Jisoo menangis kembali, Limario yang bingung memilih membangunkan Jennie
"Jen" Panggil Limario sembari mengetuk pintu kamar Jennie, untungnya Jennie tidak susah dibangunkan. Jennie membuka pintu kamarnya dan melihat wajah bingung Limario
"Ada apa Lim?" Tanya Jennie sembari mengucek matanya, Limario menghentikan aktivitas Jennie
"Jangan dikucek nanti perih" Ujar Limario
"Itu, ada Jisoo eonni. Aku tidak tau dia kenapa, tapi sepertinya dia menangis dan memiliki masalah" Ujar Limario sembari menunjuk Jisoo yang berada diruang tv
"Mwo? Jisoo eonni?" Kaget Jennie langsung melihat kearah ruang tv, Jennie kemudian mendekat pada Jisoo dan melihat Jisoo tengah menunduk dengan bahu yang bergetar
"Jisoo eonni?" Panggil Jennie sembari mengusap pelan bahunya, Jisoo mendongkak dan pandangan mata Jisoo bertemu dengan Jennie. Jennie kemudian duduk dan memeluk Jisoo
"Gwenchana eonni, ada apa? Kenapa eonni bisa tiba-tiba disini? Apa appa dan eomma tau? Apa eonni punya masalah?" Tanya Jennie sembari mengelus pelan punggung kakaknya tersebut, Limario hanya memandangi keduanya saja tanpa berniat untuk ikut campur
"Jendeuki" Panggil Jisoo dengan suara yang parau
"Ne? Nini disini eonni" Ujar Jennie masih mengelus punggung Jisoo, Limario entah kenapa menyukai jika Jennie menyebut dirinya dengan nama Nini. Setelah kejadian menelfon ibunya itu, Limario jadi menyukai panggilan Jennie itu
"Jin" Ujar Jisoo masih terbata, Jennie mengerutkan keningnya
"Kenapa dengan Jin oppa?" Tanya Jennie tapi belum ada balasan dari Jisoo
"Apa Jin oppa merampok di bank?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Jennie membuat Limario kaget. Kenapa bisa Jennie berpikir sampai ke perampokan bank
"Haish, bukan" Ujar Jisoo yang tampak menahan rasa kesalnya kemudian melepaskan pelukannya pada Jennie
"Terus? Ada apa eonni?" Tanya Jennie, Jisoo menghela nafasnya
"Minum dulu eonni" Ujar Limario menyodorkan air yang tadi masih tersisa pada Jisoo, Jisoo mengambilnya dan kemudian meminumnya
"Gomawo Lim" Ujar Jisoo, Limario mengangguk sembari tersenyum simpul
"Eonni, ada apa?" Tanya Jennie mulai tak sabaran karna setau Jennie kakaknya ini masih ada New Zealand dan sekarang sudah muncul dihadapannya bahkan tengah malam
"Aku sampai tidak tau harus berbicara apa, Jendeuki" Ujar Jisoo, Jennie menghela nafasnya
"Haish, tadi eonni bilang tentang Jin oppa. Kenapa dengan Jin oppa?" Tanya Jennie dengan geramnya
"Jin..." Jisoo menarik nafas kemudian menghembuskannya "Sudah menikah dan memiliki anak" Ujar Jisoo akhirnya kembali menunduk. Jennie dan Limario yang mendengar itu sontak kaget dengan penuturan Jisoo
"Yakk, eonni. Jangan bercanda disaat seperti ini" Ujar Jennie yang masih tidak percaya dengan apa yang kakaknya ucapkan
"Ini serius, Jendeuki" Ujar Jisoo sembari menghapus air matanya
"Eonni, jangan menangis terus nanti air matamu kering" Ujar Limario berusaha menaruh perhatian pada Jisoo karna bagaimanapun Limario sudah menganggap Jisoo sebagai kakaknya sendiri. Limario kemudian menarik beberapa lembar tisu dan memberikannya pada Jisoo
"Haish, eonni. Apa eonni tidak bercanda?" Tanya Jennie sekali lagi memastikan apa yang Jisoo bilang
"Serius Kim Jennie" Ujar Jisoo yang mulai kesal karna adiknya sendiri tidak mempercayai apa yang barusan dia bilang. Jisoo kemudian menceritakan apa yang sudah terjadi padanya
"Sudah ku bilang kan? Tapi eonni memang batu" Ujar Jennie setelah mendengar secara keseluruhan ceritanya
"Terus eonni lari kesini? Apa appa dan eomma sudah tau?" Tanya Jennie
"Sudah, aku bilang ada pekerjaan diluar negri" Ujar Jisoo
"Ini sudah malam Jen, besok saja kau ceramahi Jisoo eonni. Waktunya kalian berdua istirahat" Ujar Limario ketika melihat Jennie hendak berbicara, Jennie menghela nafasnya
"Kajja, eonni harus istirahat" Ujar Jennie menuntun Jisoo ke kamar, Limario tersenyum simpul melihat interaksi antara keduanya
"Haish, kenapa juga Jisoo eonni memiliki pasangan yang tidak berguna seperti itu? Aku harus menghubungi ChaeYoung" Ujar Limario sembari berjalan ke kamarnya, Limario akan menghubungi ChaeYoung agar menemani Jisoo besok
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain
RomanceMenceritakan tentang seorang pilot yang sangat mencintai pekerjaannnya tapi pilot tersebut mempunyai masa lalu yang sangat menyakitkan. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang mengubah warna hidupnya. Akankah sang pilot bisa membuka hatinya kembali?