Limario yang baru menyelesaikan penerbangannya, langsung berjalan keluar bandara menuju parkiran sembari menyeret koper kecilnya
"Selamat sore kapten" Sapa petugas bandara, Limario hanya membalas dengan senyuman tipis kemudian fokus berjalan. Setelah sampai dimobilnya, Limario langsung memasukkan koper kecilnya ke bagasi dan bergegas menjalankan mobilnya ke perusahaan tempat Jennie bekerja
"Akhirnya" Ujar Limario sembari membelokkan mobilnya kedalam perusahaan tempat Jennie bekerja, setelah kurang dari 45 menit berkendara, akhirnya Limario sampai juga. Tampak Jennie sudah menunggu dilobby perusahaan sembari memainkan ponselnya
"Hei, sudah lama?" Tanya Limario sembari turun menghampiri Jennie
"Anni, aku juga baru keluar" Ujar Jennie sembari memasukkan ponselnya kedalam tas, Limario dan Jennie kemudian jalan menuju ke mobil tapi suara tuan Park menghentikan mereka berdua
"Lim" Panggil tuan Park berjalan mendekat diikuti Irene dibelakangnya
"Ada apa uncle?" Tanya Limario ketika tuan Park sudah ada dihadapannya
"Tadi ChaeYoung menghubungiku, dia bilang kau dan dia akan ke Jeju untuk liburan kecil. Kau belum berangkat? Ah, tadi ChaeYoung sudah bilang sih kau akan menyusul" Ujar tuan Park yang membuat Limario mengerutkan keningnya kemudian Limario menghela nafasnya setelah tau permainan apa yang adik sepupunya mainkan
"Ne, Lim akan menyusul sebentar" Ujar Limario berusaha tersenyum meskipun terpaksa
"Aigo, kalian ingin menghabiskan waktu berdua tanpa Alice? Anak itu pasti akan marah" Ujar tuan Park mengingat mereka bertiga selalu bersama bahkan jika hanya pergi liburan kecil
"Ah, ChaeYoung hanya ingin boys time uncle. Jangan beritahu Alice eonni" Ujar Limario berusaha tertawa kecil tapi dalam hati Limario mengumpati adik sepupunya itu yang ikut menyeretnya kedalam masalah yang dia buat
"Baiklah, kau hati-hati. Jaga ChaeYoung, uncle balik dulu. Jennie, duluan ya" Ujar tuan Park kemudian berpamitan juga pada Jennie yang memasang wajah bingungnya menanggapi pembicaraan tuan Park dan juga Limario
"Aigo, anak itu" Desis Limario
"Nanti kita tanyakan di apartemen, kajja Lim" Ujar Jennie berusaha menenangkan Limario yang akan meledak sebentar lagi. Dari raut wajah Limario, Jennie sudah bisa menebak kalau ChaeYoung menjual nama Limario agar bisa pergi ke Jeju
"ChaeYoung" Teriak Limario ketika mereka sudah sampai didalam apartemen Limario
"Mwo? Dia beneran ke Jeju?" Tanya Jennie yang menyusul Limario ke ruang tv
"Wait, Jisoo eonni" Panggil Jennie yang menyadari jika ada kakaknya disini tapi tidak ada suara-suara bahkan apartemen serasa sepi sekali
"Apa ChaeYoung mengajak Jisoo eonni ke Jeju?" Tanya Jennie, pertanyaan Jennie membuat Limario kaget. Limario mengambil ponselnya dan langsung menelfon ChaeYoung
Ha-
Yakk, kau mau mati? Kau dimana? Kau membawa anak orang dan menjual namaku?
Yakk, oppa. Tenanglah dulu
Bagaimana aku bisa tenang kalau kau menjual namaku, kau benar-benar ingin ku pukul?
Haish, oppa. Aku disini hanya ingin menghibur Jisoo eonni
Setidaknya kabari aku, biar aku tau. Kau pikir tadi appamu menghampiriku dan menanyakan tentang ke Jeju. Haish, kenapa aku harus memiliki adik sepupu sepertimu?
Oppa, diamlah. Aku tidak lama disini. Nanti aku akan membawakan oppa buah tangan
Aku tidak peduli dengan buah tangan atau apapun, jika kau tidak pulang besok. Aku akan menghampiri dan menyeretmu pulang
Nde
Panggilan terputus, Limario menghela nafasnya berusaha untuk meredam emosinya
"Jisoo eonni bersama dengan ChaeYoung?" Tanya Jennie setelah melihat Limario selesai menelfon
"Dia bilang ingin menghibur Jisoo eonni, haish aku benar-benar pusing dengan anak itu" Ujar Limario kemudian duduk dan menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa
"Tenanglah Lim" Ujar Jennie mengelus pelan pundak Limario
"Aku akan mandi, kau juga istirahatlah Jen" Ujar Limario sembari berdiri dan mengambil koper kecilnya
"Baiklah, aku tunggu dijam makan malam" Ujar Jennie yang melihat Limario mengangguk sebagai jawaban dan bergerak menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya
"Anak itu benar-benar membuatku pusing" Ujar Limario sembari membereskan baju ganti dan perlengkapan yang lainnya untuk penerbangannya besok
"Aku harus mandi, memikirkan anak itu membuatku pusing" Ujar Limario kemudian berjalan masuk kedalam kamar mandinya. Dilain sisi, ada ChaeYoung yang menghela nafasnya karna kakak sepupunya itu mau diajak kerjasama
"Apa Jisoo eonni masih dikamarnya?" Tanya ChaeYoung kemudian berjalan keluar untuk mengecek Jisoo, tapi pandangan ChaeYoung mengarah pada pintu balkon villa ayahnya dan melihat Jisoo tengah berdiri disana
"Jisoo eonni" Panggil ChaeYoung, Jisoo menoleh dan tersenyum
"Gomawo, sudah mengajakku kesini" Ujar Jisoo sembari tersenyum dan kembali memandang pemandangan yang ada didepannya
"Ne, wanna go malam ini? Kita bisa hunting makanan" Ajak ChaeYoung karna seperti apa yang Limario bilang tadi, waktunya hanya sampai besok saja
"Baiklah, aku akan siap-siap kalau begitu" Ujar Jisoo kemudian bergegas menuju kamarnya sementara ChaeYoung memperhatikan punggung Jisoo yang sudah menghilang dibalik pintu salah satu kamar yang ada di villa ayahnya itu
"Huft, semoga kau tidak memikirkan pria brengsek itu lagi eonni" Ujar ChaeYoung sembari tersenyum dan mulai berjalan kearah kamarnya untuk siap-siap juga agar bisa pergi bersama dengan Jisoo

KAMU SEDANG MEMBACA
Captain
RomanceMenceritakan tentang seorang pilot yang sangat mencintai pekerjaannnya tapi pilot tersebut mempunyai masa lalu yang sangat menyakitkan. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang mengubah warna hidupnya. Akankah sang pilot bisa membuka hatinya kembali?