Mereka bertiga sudah sampai di apartemen Limario, ChaeYoung dan Alice memilih menginap dulu sampai menemukan bukti-bukti tentang Limario
"Besok ke bandara lagi saja kalian berdua eonni, aku akan kembali ke perairan tadi" Ujar ChaeYoung ketika mereka sudah berada didalam apartemen
"Mandilah dulu ChaeYoung" Ujar Alice ketika melihat ChaeYoung agak berantakan apalagi tadi ChaeYoung turun langsung ke perairan itu, ChaeYoung mengangguk lantas naik ke lantai atas sedangkan Jennie memilih duduk di ruang tv sembari menonton berita tentang pesawat yang jatuh itu
"Istirahatlah Jen" Ujar Alice yang merasa kasihan dengan kondisi Jennie, Jennie benar-benar tidak melakukan hal lain tadi dimobil selain menatap kosong kearah perairan itu
"Aku takut eonni" Ujar Jennie sembari memandang kosong berita yang tampil di tv
"Tak apa Jen, aku masih belum yakin Lim ada dipesawat itu. Dan kalaupun ada, kita cukup mendoakan semoga dia selamat" Ujar Alice mengelus pundak Jennie, air mata Alice kembali turun apalagi melihat berita menampilkan para keluarga korban yang berada didepan bandara
"Lim" Lirih Jennie, Alice yang mendengar lirihan Jennie berlalu memeluk Jennie. Mereka benar-benar tak menyangka dengan kejadian ini, mereka semua benar-benar memikirkan bagaimana Limario
"Eh, kalian belum tidur?" Tanya ChaeYoung yang sudah bersih-bersih, niat ChaeYoung turun adalah untuk mengambil air mineral karna sedaritadi ChaeYoung belum minum apa-apa. ChaeYoung berjalan ke dapur sembari memperhatikan kedua wanita yang sedang menonton tv, ChaeYoung menghela nafasnya
"Oppa, jika memang oppa masih selamat. Setidaknya tunjukkan dirimu, kau tak kasihan melihat mereka berdua?" Tanya ChaeYoung ketika melihat foto Limario yang ada dipajangan dekat ruang tv, ChaeYoung berlalu ke dapur untuk mengambil air mineral. Setelah minum, ChaeYoung mendekati Jennie dan Alice
"Eonni, istirahatlah" Ujar ChaeYoung yang sudah duduk di single sofa
"Besok kalian harus ke bandara lagi, jika kalian tidak sehat besok. Aku akan melarang kalian ke bandara" Ujar ChaeYoung, keduanya menoleh kearah ChaeYoung
"Istirahatlah, besok akan lebih sibuk lagi. Jangan seperti ini, kita masih harus mencari Lim oppa" Ujar ChaeYoung, keduanya nampak menghela nafas kemudian berdiri untuk segera ke kamar Jennie dan beristirahat. ChaeYoung menyandarkan punggungnya disandaran kursi kemudian menutup matanya
"Aku ingin mencari tau siapa pilotnya tapi aku tidak punya akses, jika aku bilang aku keponakannya uncle Marco pasti mereka akan menelfon uncle" Ujar ChaeYoung meminjat kepalanya sendiri karna semalem ChaeYoung menanyakan siapa pilot atas penerbangan ini tapi pihak kepolisian tidak memberitahu
"Jika aku bilang anaknya appa pasti mereka akan menghubungi appa juga" Ujar ChaeYoung lagi
"Aigo, benar-benar menyebalkan" Ujar ChaeYoung memilih untuk istirahat karna besok dia harus kembali lagi ke perairan itu. ChaeYoung tidak berharap Limario ada dipenerbangan itu tapi jika pun ada, ChaeYoung hanya meminta agar kepada Tuhan agar Limario selamat.
Matahari mulai menampakkan sinarnya dan sinarnya memasuki jendela yang ada dikamar Limario, ChaeYoung terbangun dengan memandikan peluh. ChaeYoung bermimpi tentang Limario dan dimimpi itu Limario tidak tertolong
"Tidak, tidak mungkin" Ujar ChaeYoung mengatur nafasnya, ChaeYoung mengusap gusar rambutnya. ChaeYoung menatap sendu foto keluarga dikamar Limario, foto itu adalah foto keluarga Limario dan juga keluarga ChaeYoung. Ayah ChaeYoung dan ayah Limario hanya dua bersaudara saja, itulah sebabnya mereka berdua sangat akrab
"Huft" ChaeYoung menghela nafasnya, dia harus ke perairan itu lagi hari ini. Tapi tiba-tiba ponselnya berbunyi, ChaeYoung melirik ponselnya dan ternyata itu adalah Seulgi
Wae?
Yakk, kau dimana? Kemarin kau bolos dan dosen mencarimu
Aku di apartemen Lim oppa
Mwo? Sedang apa kau disana?
Huft, aku ada masalah Ugi
Masalah apa?
Kemarin Lim oppa bilang ada jadwal penerbangan ke Jepang
Mwo? Jangan bilang kecelakaan kemarin?
Begitulah Ugi, aku belum tau pastinya nanti aku akan ke perairan itu lagi mencari bukti
Aku ikut
Kau yakin?
Tentu saja, aku mengenal baik Lim oppa
Baiklah, kesinilah
Oke, tunggu aku
Telfon dimatikan oleh ChaeYoung, ChaeYoung memilih untuk mandi karna dia harus segera ke perairan itu agar bisa naik kapal seperti kemarin. Setelah mandi dan berganti baju, ChaeYoung turun dan melihat Jennie sedang memasak
"Jangan menangis terus eonni, air matamu bahkan sudah kering kemarin" Ujar ChaeYoung mengusap bahu Jennie, bagaimanapun ChaeYoung sudah menganggap Jennie sebagai kakak perempuannya
"Aku merindukan Lim, ChaeYoung" Ujar Jennie mulai menangis lagi, Jennie teringat Limario lagi bahkan dari semalam. Jennie merindukan segalanya tentang Limario
"Eonni, tenanglah. Kita harus mencari lagi tentang Lim oppa berada dipesawat itu atau tidak. Eonni tenang saja, kita berusaha semampu kita. Jangan sedih terus eonni" Ujar ChaeYoung langsung membawa Jennie kedalam pelukannya, Jennie membalas pelukan itu. Jennie benar-benar merindukan Limario, Jennie ingin melihat senyum Limario lagi. Tiba-tiba bel apartemen Limario berbunyi, ChaeYoung melepas pelukannya
"Siapa?" Tanya Jennie
"Itu Seulgi, dia akan membantuku di perairan nanti" Ujar ChaeYoung bergegas membukakan pintu, sedangkan Jennie meneruskan untuk memasak sarapan mereka. Pintu terbuka menampakkan Seulgi, Seulgi tersenyum simpul kemudian masuk bersama dengan ChaeYoung
"Eonni baru bangun?" Tanya ChaeYoung ketika melihat Alice baru keluar dari kamar Jennie
"Anni, tadi aku ditelfon appa mengenai mobilku tapi ku bilang pada appa untuk dibawa kesini dan kuncinya dititip dilobby" Ujar Alice bergegas membantu Jennie
"Kajja, kau belum sarapan kan?" Tanya ChaeYoung sembari mengajak Seulgi ke meja makan, kemudian disusul Alice dan Jennie yang baru selesai memasak. Mereka menyantap sarapan mereka tanpa adanya obrolan dan setelah selesai, mereka bergegas keluar untuk ke bandara dan juga ke perairan tempat jatuhnya pesawat tujuan ke Jepang kemarin
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain
RomanceMenceritakan tentang seorang pilot yang sangat mencintai pekerjaannnya tapi pilot tersebut mempunyai masa lalu yang sangat menyakitkan. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang mengubah warna hidupnya. Akankah sang pilot bisa membuka hatinya kembali?