Disinilah Limario dan Jennie berada, disalah satu pasar malam yang ada di Bangkok. Mereka berjalan menelusuri pasar malam itu, mencari sesuatu hal yang menarik
"Lim, aku pengen nyobain jus itu. Sepertinya enak" Ujar Jennie menunjuk kedai yang menjual aneka jus. Setelah mendapat jus, mereka kembali berjalan. Limario melepas jaketnya dan memakaikan pada Jennie
"Lagi dingin, harusnya tadi pakai jaket" Ujar Limario
"Lupa, gomawo" Ujar Jennie. Mereka kembali menelusuri pasar malam tersebut, sampai ditempat baju dan yang lain. Mata Limario bertemu dengan seseorang
"Lim?" Panggil orang itu, Jennie langsung menoleh ketika ada yang memanggil Limario
"Ah, ini benar kamu? Kamu nggak pernah berubah" Ujar orang itu lagi hendak memeluk Limario tapi Limario langsung menahan menggunakan kedua tanganya
"Maaf, Diana. Tidak enak memeluk seperti itu, nanti suami mu bisa marah" Ujar Limario, Jennie hanya diam dan memandang keduanya. Limario yang mengerti tatapan Jennie langsung mengenalkan Jennie pada Diana
"Kami pamit ya" Ujar Limario karna melihat suami Diana hendak mendekat, Limario menarik lembut tangan Jennie dan membawanya menelusuri kembali pasar malam tapi Limario hanya terdiam
"Lim" Panggil Jennie, Limario tersentak dan langsung menoleh menatap Jennie
"Iya?" Tanya Limario, Jennie menghela nafasnya dan menarik Limario menuju ke salah satu bangku yang agak jauh dari keramaian
"Cerita" Pinta Jennie, Limario menghela nafasnya kemudian menceritakan semuanya pada Jennie
Flashback On
Limario kini berada disalah satu mall yang ada di Bangkok bersama dengan ChaeYoung
"Oppa, cepatlah. Kita sudah bolak balik hampir 5x dan oppa sama sekali tidak mendapatkan cincin itu" Gerutu ChaeYoung yang masih setia mengikuti Limario yang sedang mencari cincin untuk pernikahannya minggu depan
"Haish, diamlah bocah. Ini pernikahan sekali seumur hidup, jadi aku takkan sia-siakan ini" Ujar Limario sembari melihat beberapa koleksi cincin disalah satu store
"Nah, ketemu" Ujar Limario menunjuk salah satu cincin dengan berlian ditengahnya. Setelah mendapatkannya, Limario dan ChaeYoung bergegas untuk pulang tapi ChaeYoung merengek ingin makan terlebih dahulu
"Haish, dasar bocah" Ujar Limario sembari memperhatikan ChaeYoung yang lahap memakan makanannya. Limario mengedarkan pandangannya dan pandangan Limario jatuh pada calon istrinya yang sedang makan dengan seorang pria
"Apakah kliennya?" Tanya Limario pada dirinya sendiri, ChaeYoung yang mendengar suara Limario mengikuti arah pandangan Limario
"Mwo? Bukannya itu Diana eonni?" Tanya ChaeYoung, Limario mengangguk
"Siapa itu oppa?" Tanya ChaeYoung
"Tidak tau, mungkin kliennya" Ujar Limario mencoba tidak berpikir negatif apalagi seminggu lagi mereka akan melangsungkan pernikahan
"Ayo oppa" Ajak ChaeYoung langsung berdiri menarik Limario mengikuti Diana dan pria tadi. Sampai diparkiran, ChaeYoung menarik Limario sedikit mendekat dan bersembunyi didekat mobil yang terparkir disana
"Hati-hati ya sayang, kabari aku jika sudah sampai" Ujar Diana, Limario terdiam begitupun dengan ChaeYoung. Pria itu mendekat dan memeluk Diana, Limario masih berpikir positif hingga akhirnya pria itu mencium Diana dengan sedikit intim
"Yakk" Teriak ChaeYoung keluar dari persembunyiannya kemudian menghampiri keduanya
"C-chaeyoung?" Beo Diana melihat ChaeYoung yang sudah menarik kerah kemeja pria itu
"Hei, apa yang kau lakukan?" Tanya pria itu berusaha melepas cekraman dikerah bajunya
"Apa maksudmu mencium calon istri oppaku?" Tanya ChaeYoung dengan nada marah, pria itu nampak kaget
"Apa maksudmu? Diana istriku" Teriak pria itu, ChaeYoung yang mendengar itu mendadak melepaskan cengkramannya dan menatap Diana yang tertunduk
"Apa maksudmu eonni? Kau benar-benar tak waras? Apa kurang Lim oppa buatmu? Jawab!" Bentak ChaeYoung, pria itu menarik bahu ChaeYoung dan memukulnya
"Jangan teriak pada istriku, dia sedang hamil" Ujar pria itu, lagi-lagi penuturan pria itu membuat ChaeYoung kaget. Limario mendengar semuanya, Limario kemudian berdiri dan membantu ChaeYoung yang tadi dipukul oleh pria itu
"Kajja, kita pulang" Ujar Limario membantu ChaeYoung berdiri tanpa menatap kedua orang didepannya
"Lim" Panggil pria itu, Limario langsung menoleh
"Ah, Haruto. Ada apa?" Tanya Limario berusaha tersenyum tapi mata Limario menampilkan kekecewaan
"Sorry" Cicit Diana, Limario tertawa pelan
"Aku baru tau sahabatku telah menikah apalagi mempunyai anak" Ujar Limario seraya tertawa, ChaeYoung yang mendengar bahwa pria itu adalah sahabat Limario lantas terdiam
"Pertemanan emang sebrengsek itu ya, Ruto. Jika kita terlalu baik, kita dimanfaatkan tapi jika kita terlalu jahat pun kita dijauhi. Sebercanda itu dunia, sampai ngebuat kita bahagia aja ada aja rintangannya. Ini aku yang tolol atau kalian yang pinter sih? Berlagak seolah baru mengenal, lucu ya? Sangat lucu memang. Mempercayai seseorang yang sekarang nusuk kita dari belakang" Ujar Limario memandang kecewa keduanya
"Maaf, Lim tapi perasaan tidak bisa dipaksa" Ujar Haruto
"Wah, kau benar Ruto. Perasaan memang tak bisa dipaksa, begitupun perasaanku. Tak bisa memaksa untuk tidak membenci kalian, makasih ya udah nunjukkin itu sekarang" Ujar Limario kemudian menarik ChaeYoung pergi tapi sebelum itu, Limario mengeluarkan cincin yang dibelinya dan melemparkannya tepat dihadapan Diana
Flashback off
"Jadi, kamu belum move on?" Tanya Jennie setelah mendengar cerita dari Limario
"Anni, aku hanya kaget saja bertemu dengan mereka. Aku belum siap saja, rasanya terlalu munafik jika aku bilang sudah baik-baik saja dengan kejadian kemarin" Ujar Limario sembari menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi dan menutup matanya, Jennie hanya bisa mengusap lengan Limario agar Limario sedikit tenang

KAMU SEDANG MEMBACA
Captain
RomansMenceritakan tentang seorang pilot yang sangat mencintai pekerjaannnya tapi pilot tersebut mempunyai masa lalu yang sangat menyakitkan. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang mengubah warna hidupnya. Akankah sang pilot bisa membuka hatinya kembali?