Siang ini, Limario sudah berada di kantin Park Company sembari menunggu Jennie yang berpamitan pada rekan-rekan kerjanya
"Lim" Panggil Jennie setelah berpamitan pada semua yang ada dikantor ini
"Sudah?" Tanya Limario ketika melihat Jennie sudah berdiri didekatnya
"Sudah, kita langsung berberes?" Tanya Jennie sembari berjalan keluar bersama dengan Limario
"Anni, bagaimana kalau kita ke sungai Han?" Tanya Limario karna Limario sangat merindukan suasana sungai Han yang tampak damai dan menenangkan
"Boleh" Ujar Jennie sembari tersenyum, mereka kemudian memasuki mobil Limario dan berjalan menuju ke sungai Han. Setelah sampai, keduanya langsung turun dan berjalan menuju pinggaran sungai
"Lim, gomawo" Ujar Jennie sembari menutup matanya merasakan terpaan semilir angin yang mengusap wajahnya
"For what?" Tanya Limario kini memposisikan menghadap kearah Jennie
"Semuanya, makasih sudah mengizinkanku tinggal bersamamu" Ujar Jennie lagi masih setia menutup matanya, angin disungai Han benar-benar menyapu halus kulit wajahnya
"Gwenchana, aku senang kau berada disisiku" Ujar Limario sembari tersenyum simpul menatap slide face dari Jennie
"Jangan terus memandangku, Lim" Ujar Jennie tapi masih setia menutup matanya, Limario mengerutkan keningnya karna berpikir bagaimana Jennie bisa mengetahui kalau Jennie sendiri tengah menutup matanya. Jennie membuka matanya dan langsung menoleh kearah Limario sembari tersenyum
"Aku tau aku cantik, Lim" Ujar Jennie sembari terkekeh apalagi melihat wajah Limario yang langsung memerah
"Lim, kau tau. Aku sangat menyukai bintang" Ujar Jennie sembari menatap kembali kearah depan
"Kenapa?" Tanya Limario karna penasaran apa yang membuat Jennie menyukai bintang
"Bintang itu selalu ada untuk bulan, bintang juga tidak pernah menyembunyikan sinarnya kala malam. Kau tau Lim, bintang juga bisa membuat kita berharap" Ujar Jennie masih menatap kearah depan
"Kalau begitu aku akan menjadi bulan" Ujar Limario sembari memandang sungai Han yang nampak tenang
"Wae?" Tanya Jennie ikut bingung karna tiba-tiba Limario mengatakan ingin menjadi bulan
"Kau bilang bintang selalu ada kan untuk bulan? Ya, aku pun begitu. Ingin selalu ada untuk bintang, untukmu" Ujar Limario sembari menoleh kembali menatap wajah Jennie dari samping
"Baiklah, bulan" Ujar Jennie sembari terkekeh sementara Limario ikut tersenyum
"Can you hug me?" Pinta Jennie sembari membuka tangannya, Limario yang mendengar itu tentu saja mengiyakan. Jennie langsung masuk kedalam pelukan Limario
"Hangat" Celutuk Jennie sembari memejamkan matanya
"Kau boleh memelukku kapanpun kau mau" Ujar Limario sembari mengelus pelan rambut Jennie, Jennie mengangguk dalam pelukan Limario
"Kau tau, Jen. Aku sangat suka berada diatas sana, aku sangat suka memandang awan. Kau masih ingat dulu aku berkata apa? Jika kau merindukanku, lihatlah awan dan aku sangat suka melihat awan diatas sana itu artinya rinduku padamu selalu tersampaikan" Ujar Limario masih setia mengelus pelan rambut Jennie sesekali menghirup dalam aroma rambut Jennie
"Aku juga jika lelah selalu melihat langit, aku juga selalu merindukanmu Lim" Ujar Jennie masih setia memeluk Limario dan memejamkan mata menikmati pelukan ini
"Aku lapar" Celutuk Jennie tiba-tiba yang membuat Limario terkekeh atas ucapan Jennie kemudian Limario melonggarkan pelukan keduanya dan menatap mata Jennie
"Jadi, bintang ini lapar?" Tanya Limario sembari terkekeh pelan dan mengusap pelan pipi Jennie
"Tentu, apakah bulan juga lapar?" Tanya Jennie sembari tersenyum dan menikmati tangan Limario yang mengelus pelan pipinya
"Tentu, aku ingin memakan mandu" Ujar Limario sembari memencet pipi Jennie
"Haish, ini pipi bukan mandu" Ujar Jennie merasa sebal dengan Limario, Limario tertawa pelan lantas terdiam kala matanya dikunci oleh Jennie
"Lim" Panggil Jennie karna Limario tidak bergerak hanya memandangnya
"Ne?" Tanya Limario yang tersadar dari lamunannya, Jennie tersenyum kemudian mengangkat tangannya dan mengelus pipi Limario
"Tetaplah tersenyum Lim" Ujar Jennie karna jujur saja Limario jarang tersenyum, Jennie tinggal bersama Limario beberapa waktu lalu dan jarang sekali melihat Limario tersenyum pada orang lain
"Iya mandu" Ujar Limario sembari terkekeh, Jennie ikut tersenyum. Tapi kemudian Jennie tiba-tiba mendekatkan wajahnya pada Limario yang membuat Limario kaget, angin berembus menyapu wajah keduanya. Keduanya masih terdiam, Limario kemudian menunduk dan mencium bibir Jennie lama sedangkan Jennie memejamkan kedua matanya menikmati ciuman yang diberikan oleh Limario
"Ah, mianhae Jennie" Ujar Limario yang tersadar apa yang diperbuatnya sementara Jennie menyembunyikan pipinya yang terasa sangat panas
"G-gwenchana Lim" Ujar Jennie mendadak gugup apalagi jujur saja itulah adalah first kiss keduanya
"Jadi, makan mandu?" Tanya Limario sembari mengaruk belakang kepalanya, Jennie ikut bingung dan akhirnya mengangguk
"Kajja" Ujar Limario sembari berjalan bersebelahan dengan Jennie, sepanjang mereka menuju parkiran keduanya sama-sama terdiam
"Jennie?" Panggil seseorang, lantas keduanya menoleh dan mendapati seorang pria mendekat kearah mereka
"Kai?" Kaget Jennie, Limario mengerutkan keningnya lantas ucapan Jisoo kembali terngiang
"Jadi ini Kai?" Tanya Limario pada dirinya sendiri
"Appamu bilang kau sedang sibuk" Ujar Kai sementara Limario hanya mendengarkan saja
"Ah, tentu saja" Ujar Jennie yang bingung harus apa, sudah dipastikan setelah ini ayahnya akan langsung menyuruhnya pulang
"Ah, aku duluan ya Kai. Ayo Lim" Ujar Jennie menarik tangan Limario, Limario hanya mengikuti langkah Jennie yang membawanya ke mobil Limario yang sudah terparkir
"Huft" Helaan nafas keluar dari mulut Jennie, Limario menoleh sebentar kemudian menyalakan mesin mobilnya
"Dia siapa?" Tanya Limario sembari fokus ke jalanan
"Orang yang ingin appaku jodohkan denganku" Ujar Jennie, Limario mendadak terdiam setelah mendengar hal tersebut

KAMU SEDANG MEMBACA
Captain
RomansMenceritakan tentang seorang pilot yang sangat mencintai pekerjaannnya tapi pilot tersebut mempunyai masa lalu yang sangat menyakitkan. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang mengubah warna hidupnya. Akankah sang pilot bisa membuka hatinya kembali?