Dua Puluh Lima

2.2K 171 0
                                    

Penyambutan acara dan yang lainnya sudah dilakukan, sekarang para tamu undangan dipersilakan untuk makan. Tapi pandangan Limario mengarah pada Bambam yang berlalu setelah berbicara pada istrinya

"Datangi dia Lim, dia butuh kau" Ujar Alice sebelum berdiri dan pergi mengambil makanan dengan yang lainnya. Limario memilih berlalu mengikuti Bambam yang ternyata berjalan ke taman belakang

"Lim?" Kaget Bambam ketika menyadari ada seseorang disampingnya dan ternyata itu Limario

"Kau kenapa?" Tanya Limario dengan pandangan masih lurus kedepan dan kedua tangan berada disaku celananya

"Aku masih tidak rela melihat Alice dengan yang lain" Ujar Bambam pelan tapi masih dapat didengar oleh Limario

"Terkadang, apapun yang kita lakuin itu punya sebab akibat. Kau melakukan ini ada sebabnya tapi kau juga harus tau ada akibat yang akan datang kepadamu. Kau cukup fokus dengan kehidupanmu yang sekarang, biarkan Alice eonni mencari kebahagiaannya sendiri. Aku akan sangat kecewa kalau nanti kau memilih meninggalkan darah dagingmu sendiri" Ujar Limario masih memandang kedepan

"Takdir itu kejam ya Lim?" Tanya Bambam dengan menghela nafas lelahnya

"Takdir itu tidak kejam, hanya kau saja yang bermain-main dengan takdir. Evaluasi dirimu terlebih dahulu baru menyalahkan yang lain. Aku memaafkanmu, asal kau harus tanggung semua apa yang sudah kau lakukan" Ujar Limario

"Kembalilah, jangan terlalu lama berada disini" Ujar Limario lagi yang sudah berjalan masuk terlebih dahulu meninggalkan Bambam yang masih terdiam menatap kosong kearah depan. Saat Limario masuk, sudah banyak makanan dimeja mereka

"Aku bingung mengambilkan apa untukmu, jadi aku samakan saja dengan punyaku" Ujar Jennie sembari menunjukkan gummy smilenya

"Gomawo" Ujar Limario kemudian duduk dan mulai memakan makanan yang diambilkan oleh Jennie

"Bambam mana?" Tanya Alice karna tadi Alice yang menyuruh Limario menghampiri Bambam

"Nanti juga masuk" Ujar Limario sembari fokus ke makanannya. Benar saja, tidak lama kemudian Bambam masuk dan kembali bergabung dengan istrinya

"Setelah ini kita pamit ya, aku merasa sangat lelah" Ujar Alice, mereka semua mengangguk mengiyakan. Selesai makan, mereka pamit pada pengantin dan juga kedua orang tua mereka

"Aku sepertinya makan terlalu banyak" Ujar ChaeYoung diperjalanan mereka pulang dari rumah Bambam

"Kenapa?" Tanya Jisoo sedikit khawatir karna melihat wajah pucat ChaeYoung. ChaeYoung bukannya menjawab malah berlari dan menyuruh satpam membuka gerbang rumah Limario dengan cepat

"Pak, lama sekali. Aku sudah tidak tahan" Ujar ChaeYoung, satpam dirumah Limario kelabakan karna perintah ChaeYoung. Setelah gerbang dibuka, ChaeYoung berlari masuk

"Kenapa kau bocah?" Tanya Limario dengan sedikit berteriak

"Aku ingin ke kamar mandi, perutku sakit" Balas ChaeYoung dengan teriak juga. Mereka saling pandang lantas tertawa dengan sikap ChaeYoung. ChaeYoung kadang tidak melihat situasi, dia bisa makan apa saja tanpa melihat akibat kedepannya

"Sudahlah, ayo masuk" Ajak Limario karna cuaca diluar agak dingin. Mereka kemudian masuk, Limario memilih duduk diruang tv

"Kenapa mommy dan daddy belum pulang?" Tanya Limario karna tadi pun mereka tidak bertemu diacara Bambam

"Hei, kenapa tidak ganti baju?" Tanya Jennie karna melihat Limario yang duduk sendiri diruang tv

"Masih menunggu mommy dan daddy, tadi kita tak bertemu diacara Bambam" Ujar Limario sembari fokus dengan tontonannya. Tidak lama kemudian, terdengar langkah kaki dari arah ruang tamu. Limario menoleh begitupun dengan Jennie

"Eh, kalian belum tidur?" Tanya nyonya Cilla melihat Limario dan Jennie yang masih ada diruang tv

"Mommy dari mana? Lim tidak melihat mommy tadi" Ujar Limario

"Ah, momny diluar. Terlalu sesak didalam, kau tau kan mommy tak bisa ditempat yang sesak" Ujar nyonya Cilla karna riwayat asmanya makanya nyonya Cilla tak bisa berada dikeramaian

"Istirahatlah mom" Ujar Limario

"Baiklah, kalian juga istirahatlah. Besok kalian akan jalan-jalan kan?" Tanya nyonya Cilla memastikan, Limario mengangguk. Setelah itu, nyonya Cilla pamit untuk istirahat tapi tidak lama kemudian muncullah tuan Marco

"Loh? Belum tidur?" Tanya tuan Marco

"Belum dad" Ujar Limario sembari fokus dengan tontonannya

"Tidurlah boy, kau lihat Jennie. Dia pasti menunggumu" Ujar tuan Marco melihat Jennie yang nampak kelelahan, Jennie tersenyum canggung

"Daddy ke kamar dulu, kalian langsung istirahat" Ujar tuan Marco berlalu dari sana, Limario langsung menoleh dan menatap wajah Jennie. Benar kata daddynya, Jennie tampak kelelahan

"Kajja, kau perlu istirahat" Ujar Limario mematikan tv dan bangkit, Jennie mengangguk kemudian berdiri. Mereka kemudian berpisah karna Jennie akan ke kamar tamu sementara Limario akan ke kamarnya

CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang