Tujuh Puluh Lima

1.6K 159 3
                                    

Jennie dan Leo masih berada dirumah Alice, Alice memilih untuk tidak pergi ke kantor demi menemani Jennie

"Bagaimana perkembangan Leo?" Tanya Alice sembari melihat Leo tengah menjelaskan mengenai lego pada Fany

"Puji Tuhan semuanya baik eonni, dia juga akan masuk ke Kindergarten seminggu lagi" Ujar Jennie

"Dia berada ditangan yang tepat" Ujar Alice masih melihat kearah Leo dan juga Fany

"Dia juga makin mirip denganmu dan Lim. Lihatlah pipi mandunya, sama sepertimu" Ujar Alice dengan kekehan diakhir kalimatnya

"Eonni, pipiku tidak seperti mandu" Ujar Jennie merasa kesal karna pipinya selalu disamakan dengan makanan tersebut

"Terus? Seperti balon?" Tanya Alice sembari tertawa, Jennie mendengus tak suka kearah Alice

"Aigo, kelakuanmu seperti Leo dan Fany. Aku kasihan pada Lim, memiliki 2 bayi besar" Ujar Alice

"Haish, sudahlah eonni" Ujar Jennie sembari memalingkan wajahnya kearah yang lain

"Jennie yaa, bagaimana kalau kita pergi ke mall?" Tanya Alice memberi saran pada Jennie, Jennie nampak berpikir sebentar kemudian mengangguk

"Kajja, aku akan menyiapkan Fany dulu" Ujar Alice kemudian berdiri dan pergi membawa Fany untuk bersiap sementara Jennie mengenakan jaket untuk Leo

"Mommy kita akan pulang?" Tanya Leo sembari memperhatikan wajah Jennie

"Anni, kita akan ke mall" Ujar Jennie sembari tersenyum dan merapikan sedikit jaket Leo

"Benarkah?" Tanya Leo dengan antusias, Jennie mengangguk mengiyakan. Setelah menunggu, akhirnya Alice dan Fany turun dan mereka kemudian bergegas menuju ke sebuah mall yang tidak terlalu jauh dari rumah Alice

"Bagaimana perusahaanmu eonni?" Tanya Jennie ketika mereka sudah masuk kedalam mall untuk mencari tempat berbelanja

"Baik Jen, semakin berkembang. Aku juga sudah bekerja sama dengan perusahaan keluarga kalian" Ujar Alice sembari memegang tangan Fany begitupun dengan Jennie, Jennie juga memegang tangan Leo

"Mommy, bisakah kita bermain disitu?" Tanya Leo menunjuk sebuah tempat bermain

"Sebentar ya sayang, mommy dan aunty mencari baju terlebih dahulu" Ujar Jennie, Leo menghela nafasnya kemudian mengikuti saja. Sesampainya dibrand channel, Jennie dan Alice masuk lalu memilih beberapa baju, tas dan yang lainnya sementara Leo dan Fany duduk dikursi yang telah disiapkan

"Oppa, aku bosan" Ujar Fany, Leo menoleh kearah Fany kemudian kearah Jennie yang tengah pergi untuk mencoba baju

"Bagaimana kalau kita mencari eskrim?" Tawar Leo, Fany mengangguk antusias kemudian kedua bocah itu berdiri dan keluar untuk mencari stand eskrim

"Eonni, apa ini cocok?" Tanya Jennie pada Alice, Alice mendongkak sebentar kemudian mengangkat jempolnya

"Apa aku menanyakannya pada Leo juga?" Tanya Jennie pada dirinya sendiri, Jennie kemudian bergegas menuju ke tempat Leo dan Fany tapi tak menemukan keduanya

"Eonni, mana Leo dan Fany?" Tanya Jennie yang membuat Alice langsung menghampirinya

"Aigo, kemana mereka berdua?" Tanya Alice panik, Jennie langsung ke tempat pergantian baju dan langsung kembali ke Alice untuk segera mencari Leo dan juga Fany

"Haish, kemana kalian?" Tanya Jennie yang mulai takut dan air mata turun menghiasi pipinya

"Ahjussi, apa melihat dua bocah laki-laki dan juga perempuan?" Tanya Jennie pada salah satu pengunjung, pengunjung itu menggeleng tanda tidak tau

"Apa kita perlu ke pusat informasi?" Tanya Alice, Jennie mengangguk kemudian bergegas menuju ke pusat informasi dan menginfokan tentang Leo dan juga Fany. Ponsel Jennie berdering dan muncullah nama Limario disana

Hal-

Sayang, hiks

Wae? Kenapa menangis? Aku otw ke rumah Alice eonni

Aku dimall dekat rumah Alice eonni tapi Leo dan Fany tiba-tiba menghilang

Kenapa bisa?

Aku tidak tau Lim, mereka tadi sedang menungguku dan Alice eonni

Tenanglah sayang, tunggulah disana

Panggilan terputus, Alice berusaha menenangkan Jennie apalagi pihak mall tidak memberikan mereka akses untuk melihat cctv

"Haish" Ujar Limario langsung menancap gas menuju ke mall yang tidak terlalu jauh letaknya dari rumah Alice. Setelah sampai, Limario langsung turun dan bergegas masuk sembari melihat-lihat apakah ada Leo dan Fany atau tidak

"Astaga" Ujar Limario langsung berlari ketika melihat Leo sedang ditarik-tarik oleh seseorang dan Fany dibelakangnya hanya menangis

"Hei, apa yang kau lakukan pada anakku?" Tanya Limario dengan wajah yang tampak tidak suka apalagi orang ini menarik Leo dengan seenaknya

"Oh kau appanya? Harusnya kau memberikannya uang agar dia tidak seenaknya memakan eskrim daganganku" Ujar penjual eskrim tersebut

"Jaga mulutmu, dia hanya pergi dari mommynya. Berapa harga eskrimmu? Ha?" Tanya Limario kini sudah dengan sangat emosi, Jennie yang memilih keluar dari pusat informasi melihat Limario, Leo dan juga Fany

"Itu mereka eonni" Ujar Jennie, Alice dan Jennie kemudian berlari menuju kearah Limario

"Mommy" Leo langsung berlari memeluk Jennie ketika melihat Jennie begitupun dengan Fany yang langsung memeluk Alice

"Ada apa, Lim?" Tanya Alice ketika melihat wajah penuh amarah Limario

"Tidak eonni" Ujar Limario karna masalah antara Limario dengan penjual eskrim tersebut sudah selesai

"Kajja, kita pulang" Ajak Alice, mereka kemudian memilih pulang tapi sepanjang jalan Limario hanya berdiam diri saja sementara Leo masih memeluk Jennie. Sesampainya dirumah Alice, Limario langsung masuk dan duduk diruang tv

"Daddy" Cicit Leo yang langsung berdiri didepan Limario

"Ada apa sayang?" Tanya Limario, Leo menunduk berusaha menahan air matanya

"Mianhae" Ujar Leo masih menunduk dan air matanya langsung jatuh begitu saja

"Kemarilah" Ujar Limario, Leo mendekat dan Limario menggendong Leo dan meletakkannya dipangkuannya

"Daddy sudah pernah bilang ke Leo kan? Jika ingin kemana-mana harus apa?" Tanya Limario meminta Leo agar menyambung ucapannya sedangkan Alice dan Jennie hanya melihat kearah mereka berdua dan Fany? Anak itu sudah tertidur

"Harus meminta izin" Ujar Leo dan pecahlah tangisan Leo, Limario menghela nafasnya

"Daddy tidak marah, hanya saja lihatlah mommy dan auntymu. Mereka panik apalagi mommy, dia sampai menangis" Ujar Limario menghapus air mata Leo

"Minta maaflah pada mommy dan aunty" Ujar Limario, Leo turun dari pangkuan Limario dan berlari memeluk Jennie setelah itu memeluk Alice

CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang