Pagi ini, Jennie telah siap dan tengah berkutat didapur sedangkan Limario belum turun karna jam janjian mereka pun pukul 10 dan sekarang baru jam 08:45
"Akhirnya jadi juga" Ujar Jennie tersenyum karna nasi goreng buatannya telah jadi, Limario yang baru selesai memutuskan untuk turun dan melihat Jennie tengah menata sesuatu di meja makan
"Morning" Sapa Limario tersenyum pada Jennie, Jennie membalas senyuman itu
"Morning too, Lim" Ujar Jennie, Limario dan Jennie kemudian duduk untuk sarapan bersama
"Besok jadi jemput eonnimu?" Tanya Limario disela-sela makan mereka
"Jadi" Ujar Jennie, Jennie sebenarnya malas tapi mau bagaimana lagi? Dia tidak mungkin membiarkan appanya yang mencarinya
"Oke, besok aku akan mengantarmu" Ujar Limario
"Gomawo Lim" Ujar Jennie merasa tidak enak karna merepotkan Limario terus
"Gwenchana" Ujar Limario. Setelah selesai sarapan, Jennie dan Limario langsung berangkat menuju ke Park company
"Santai Jen, uncleku tidak akan memakanmu" Ujar Limario dengan kekehan diakhir kalimatnya
"Cuman deg-degan saja" Ujar Jennie berusaha untuk tetap tenang. Mobil Limario memasuki sebuah gedung yang menjulang tinggi, Limario menghentikan mobilnya di lobby dan menyerahkan kuncinya pada petugas
"Kajja" Ajak Limario, Jennie kemudian mengikuti Limario untuk masuk kedalam gedung tersebut
"Selamat datang tuan Lim" Sapa resepsionis yang ada digedung tersebut
"Apa tuan Park sudah datang?" Tanya Limario
"Maaf tuan, presiden Park belum datang" Ujar resepsionis tersebut
"Baiklah, aku akan menunggu" Ujar Limario, kemudian Limario dan Jennie bergegas menuju kantin perusahaan
"Ini kantinnya Jen, nanti kau akan sering kesini" Ujar Limario kemudian duduk bersama dengan Jennie, Jennie memperhatikan sekitarnya. Kantin ini sangat bersih dan juga rapi
"Kita tunggu sebentar ya" Ujar Limario, Jennie mengangguk. Mereka kemudian memesan beberapa cemilan dan juga kopi sembari menunggu kedatangan tuan Park. Dilain sisi, seseorang berjalan masuk kedalam gedung tersebut
"Selamat datang presiden Park, maaf presiden tapi tadi tuan Limario datang mencari presiden" Ujar resepsionis
"Ah, begitu. Jika dia sudah kembali, beritahu untuk segera ke ruanganku" Ujar tuan Park, resepsionis itu mengangguk mengerti. Kemudian tuan Park bergegas masuk kedalam lift
"Jen, ini sudah hampir pukul 10. Kajja, kita harus kembali" Ujar Limario sembari melihat jam tangannya, Jennie mengangguk kemudian berdiri
"Tuan Lim, presiden Park sudah datang dan menyuruh anda menemuinya" Ujar resepsionis pada Limario yang baru keluar dari kantin, Limario mengangguk kemudian bergegas menuju kedalam lift tapi tanpa mereka sadari dibelakang mereka sudah ada ChaeYoung yang bergegas menyusul menggunakan lift khusus untuk CEO perusahaan
"Yakk, oppa" Panggil ChaeYoung ketika berpas-pasan dengan Limario dan Jennie
"Haish, bocah itu lagi" Gerutu Limario ketika melihat ChaeYoung berjalan mendekat
"Wae?" Tanya Limario ketika ChaeYoung sudah berada didekat Limario dan Jennie
"Ah, ternyata ini pacar oppa" Celutuk ChaeYoung
"Mwo?" Kaget keduanya, ChaeYoung mengulurkan tangannya pada Jennie. Jennie menerima uluran tangan tersebut
"Aku Park ChaeYoung, adik sepupunya Lim oppa" Ujar ChaeYoung memperkenalkan dirinya
"Jennie, temannya Lim" Ujar Jennie, mereka kemudian melepaskan tangan mereka
"Ah, rupanya Lim oppa belum menembak Jennie eonni?" Tanya ChaeYoung dengan tatapan menyelidik, Limario menhela nafasnya gusar
"Kajja, Jen" Ajak Limario sembari menarik lembut tangan Jennie tapi bukannya pergi ChaeYoung malah mengikuti mereka sampai ke ruangan tuan Park
"Pagi tuan dan tuan muda. Presiden Park sudah menunggu" Ujar asisten yang berada didepan ruangan tuan Park. Mereka kemudian masuk kedalam
"Pagi uncle" Sapa Limario
"Pagi appa" Sapa ChaeYoung, Limario menatap ChaeYoung kemudian mereka bergegas duduk disofa karna arahan dari tuan Park
"ChaeYoung, kenapa kau ada disini? Bukannya kau ada mata kuliah?" Tanya tuan Park pada ChaeYoung yang ikut duduk disofa
"Haish, aku memang ada kuliah appa tapi sudah selesai" Ujar ChaeYoung sembari mengeluarkan ponselnya
"Baiklah, ah Lim. Apakah ini yang kau bilang semalam?" Tanya tuan Park mendekat kearah mereka dan duduk di single sofa
"Ne uncle" Jawab Limario, Jennie tersenyum pada tuan Park
"Baiklah, Jennie. Kau bisa mulai bekerja besok, aku akan menyuruh Irene untuk menunjukkan tugas dan mengajakmu berkeliling untuk hari ini. Selamat bergabung di Park company, semoga kau betah disini" Ujar tuan Park berdiri dan menjabat tangan dengan Jennie
"Terimakasih Presiden Park" Ujar Jennie ikut berdiri dan membalas berjabat tangan dengan tuan Park, tuan Park kemudian menghubungi Irene menggunakan telfon kantor
"Permisi presiden" Ujar Irene, Irene adalah sekretaris tuan Park. Tuan Park kemudian menjelaskan pada Irene, Irene yang paham pun membawa Jennie setelah mereka berpamitan
"Jadi, sespesial apa seorang Jennie untuk keponakanku?" Tanya tuan Park ketika Irene sudah membawa Jennie keluar dari ruangannya
"Maksud uncle? Aku sama Jennie hanyalah seorang teman" Ujar Limario sembari meminum kopi susunya
"Lim, tidak perlu seperti itu. Kau tau, sebelum kau mendatangiku. Aku mampir ke apartemenmu dan melihat Jennie disana. Apa dia di apartemenmu sudah cukup lama?" Tanya tuan Park, penuturan tuan Park membuat Limario dan ChaeYoung kaget
"Mwo? Jadi oppa tidak mengizinkanku masuk karna ada Jennie eonni didalam?" Tanya ChaeYoung, Limario menghela nafasnya
"Jennie kabur dari rumah, dia ingin dijodohkan tapi dia tidak mau. Aku tak sengaja menabraknya, jadi sebagai bentuk tanggung jawab. Lagian Jennie sedang berusaha menemukan rumah neneknya disini" Ujar Limario menjelaskan kepada ayah dan anak tersebut agar mereka tidak semakin kepo
"Baiklah, Lim. Uncle percaya padamu tapi ingat, jika kau butuh apa-apa. Kau tinggal bilang" Ujar tuan Park, Limario mengangguk sebagai tanda mengerti atas ucapan unclenya
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain
RomanceMenceritakan tentang seorang pilot yang sangat mencintai pekerjaannnya tapi pilot tersebut mempunyai masa lalu yang sangat menyakitkan. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang mengubah warna hidupnya. Akankah sang pilot bisa membuka hatinya kembali?