Lima Puluh Satu

1.7K 168 5
                                    

Setelah pulang dari sungai Han, Limario dan Jennie bergegas menuju apartemen Limario untuk membereskan barang-barang Jennie setelah itu mereka akan ke supermarket untuk membeli kebutuhan di apartemen baru Jennie

"Kajja, kita bereskan barang-barangmu setelah itu kita ke supermarket" Ujar Limario sembari membuka seatbelnya dan berjalan keluar diikuti oleh Jennie

"Huft" Terdengar helaan nafas Jennie ketika mereka sudah berada didalam lift

"Gwenchana?" Tanya Limario, Jennie mengangguk. Sebenarnya Jennie berat untuk meninggalkan apartemen Limario tapi mau bagaimana lagi? Jisoo sudah membeli apartemen untuk Jennie dan Jennie juga memikirkan tentang Kai. Kehadiran Kai benar-benar membuat Jennie risau apalagi pasti berita Jennie berada di Korea akan langsung sampai ke sang ayah

"Memikirkan Kai?" Tanya Limario, Jennie menoleh dan menatap slide face dari Limario

"Kau tau kan, aku memikirkan dia karna apa?" Tanya Jennie balik, Limario mengangguk karna Limario juga tau jika ayah Jennie lah yang menjodohkan Jennie. Lift terbuka, Limario dan Jennie berjalan keluar

"Aku akan sangat merindukan tempat ini" Ujar Jennie ketika sudah berada didepan unit apartemen Limario, Limario mengeluarkan akses cardnya dan membuka pintu apartemennya

"Berkemaslah, aku ingin ganti baju dulu lalu membantumu" Ujar Limario sembari membuka sepatunya, Jennie mengangguk lantas langsung masuk ke kamarnya sementara Limario bergegas naik ke lantai atas untuk menganti bajunya

"Huft" Limario menghela nafasnya ketika sudah berada dikamarnya

"Apa Jennie akan sibuk nanti? Atau bahkan akan kembali ke New Zealand?" Tanya Limario pada dirinya sendiri, bayangan Kai melintas kembali. Orang itu tidak mungkin tutup mulut dengan keberadaan Jennie disini

"Apa aku harus membicarakan hal itu sekarang pada Jennie?" Tanya Limario lagi, Limario lalu membaringkan tubuhnya pada kasurnya. Limario hendak menutup matanya tapi ponselnya berdering, Limario kemudian mengambil ponselnya dan melihat Jisoo yang menelfonnya

Halo

Kalian dimana?

Di apartemenku eonni
Wae?

Haish, apa kalian bertemu Kai tadi?

Huft, iya eonni

Sudah kuduga tadi eommaku menelfon, eommaku bilang Kai menghubungi nomor appa dan menanyakan tentang Jennie yang berada disana. Untungnya appaku tidak mengangkat telfon

Jadi bagaimana eonni?

Untuk sekarang biarkan dulu saja, eommaku akan membantu dari sana tapi jika Kai sudah pulang ya begitulah

Huft

Lim, jagalah adikku

Ne

Sudah dulu, aku banyak kerjaan

Iya eonni

Panggilan terputus, Limario menatap layar ponselnya kemudian melemparkan keatas kasur dan bergegas untuk mandi. Selesai mandi, Limario turun kebawah untuk menemui Jennie yang sedang berberes

"Banyak juga barangmu" Kekeh Limario diambang pintu kamar Jennie, Jennie menoleh dan tersenyum

"Aku tidak menyangka juga, kalian sangat baik padaku" Ujar Jennie sembari mengatur bajunya dan memasukkannya kedalam koper

"Tak apa Jen" Ujar Limario sembari membantu Jennie memasukkan barang-barang yang lain

"Mau pinjam koperku?" Tanya Limario ketika melihat Jennie agak kesusahan memikirkan barang-barangnya

"Gwenchana, tas bisa dimuat begitu saja" Ujar Jennie sembari merapikan bajunya lagi kedalam koper sementara Limario memilih duduk diranjang dan melihat Jennie yang sedang berkemas

"Apartemen ini akan kembali sepi" Ujar Limario sembari mengedarkan pandangannya, Jennie mendongkak menatap kearah Limario yang masih menatap kamar Jennie

"Mintalah ChaeYoung menginap" Ujar Jennie kembali fokus ke kegiatannya

"Kalaupun dia menginap, dia akan tidur dikamarku" Ujar Limario karna memang dari awal membeli apartemen ini kamar ini selalu kosong hanya pernah ditempati oleh Alice yang kebetulan menginap

"Suruh Alice eonni saja" Ujar Jennie lagi memberikan saran

"Dia sibuk sekarang" Ujar Limario kemudian membaringkan tubuhnya pada ranjang dikamar Jennie, Limario menghirup aroma kasur itu dan ada bau Jennie disana yang tercium dihidung Limario

"Wae? Apakah kasurnya bau?" Tanya Jennie yang melihat Limario membalik posisinya menjadi tengkurap sembari menghirup dalam aroma kasur itu

"Anni, ini sangat wangi" Ujar Limario menikmati bau yang melekat pada kasur ini

"Mungkin parfumku" Ujar Jennie yang kembali fokus, Limario kemudian membenarkan posisi baringnya dan menutup matanya

"Kau akan tidur?" Tanya Jennie yang melihat Limario memejamkan matanya

"Tidak" Ujar Limario tapi entah kenapa sehabis mencium aroma Jennie yang dari kasur membuatnya mengantuk sekarang

"Baiklah" Ujar Jennie masih sibuk, setengah jam berlalu akhirnya koper Jennie telah selesai diatur. Jennie bergerak ke kamar mandi memastikan tidak ada yang tertinggal dan setelah itu Jennie mengambil beberapa tas yang dibawanya dari New Zealand, dikasih ChaeYoung hasil malak Limario, dibawakan oleh Jisoo dan dibelikan oleh Limario

"Untung saja cuman 6" Ujar Jennie sembari menaruh tas-tasnya diatas kasur dan melihat Limario yang masih menutup matanya

"Lim, aku sudah selesai" Ujar Jennie tapi tidak ada respon apa-apa dari Limario, Jennie bergerak kearah samping kasur dan mendengar nafas Limario yang teratur

"Mwo? Dia tidur?" Kaget Jennie, Jennie kemudian mengoyangkan tangan Limario yang membuat Limario langsung membuka matanya dan pandangan matanya bertemu dengan Jennie

"Ah, mianhae. Aku sangat mengantuk" Ujar Limario kemudian bangun untuk duduk dan berlalu untuk mencuci mukanya sementara Jennie mendorong kopernya kedekat pintu dan mengeluarkan tas-tasnya didekat kopernya

"Sudah?" Tanya Jennie yang melihat Limario datang kembali dengan wajah lebih fresh dari sebelumnya

"Sudah, kajja" Ujar Limario yang mengangkat tas-tas Jennie sedangkan Jennie menyeret kopernya

CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang