Disinilah Limario, Jennie dan ChaeYoung berada. Di kantin perusahaan dan tengah menyantap makan siang bersama sambil sedikit bercerita
"Jadi, Jennie eonni kabur dari rumah karna ingin dijodohkan?" Tanya ChaeYoung karna ingin mendengar penjelasan lansung dari mulut Jennie
"Haish, bocah ini. Tidak bisakah kau makan dulu?" Tanya Limario dengan nada kesalnya, Jennie tersenyum dengan pertengkaran keduanya. Setelah berkeliling tadi, Limario dan ChaeYoung menemui Jennie dan sepanjang tadi pula Jennie mendengar pertengkaran antara Limario dan ChaeYoung
"Kenapa oppa sensitif sekali? Seperti wanita yang sedang datang bulan saja" Ujar ChaeYoung, Limario menghela nafasnya. Limario benar-benar harus bersabar untuk menghadapi adik sepupunya tersebut
"Sudahlah Lim, adikmu hanya bertanya" Ujar Jennie mengusap pelan lengan Limario, ChaeYoung tersenyum mengejek kearah Limario karna merasa dibela oleh Jennie
"Iya ChaeYoung, aku kabur dari rumah. Kau tau, ini jaman modern. Aku tidak ingin dijodohkan seperti itu" Ujar Jennie dengan nada sedikit kesal apalagi mengingat appanya yang bersikeras menjodohkannya
"Kenapa tidak bawa Lim oppa saja bertemu appamu eonni? Siapa tau dengan begitu, appamu tidak jadi menjodohkanmu" Ujar ChaeYoung dengan polosnya, Limario yang mendengar penuturan adik sepupunya itu melanyangkan sendok dan memukul pada kening ChaeYoung
"Yakk, oppa" Teriak ChaeYoung karna agak nyeri dikeningnya akibat Limario
"Bisakah kau diam? Kau benar-benar sangat menyebalkan" Ujar Limario, ChaeYoung mengusap keningnya dengan tatapan kesalnya pada Limario
"Haish, kalau tau begitu. Aku akan bilang pada uncle untuk jangan menunda perjodohanmu juga biar kau menikah dan memiliki anak setelah itu aku akan mengerjai anakmu" Ujar ChaeYoung panjang lebar, Jennie kaget dengan penuturan ChaeYoung. Jadi Limario juga hendak dijodohkan?
"Haish, bocah ini" Ujar Limario sudah terlalu malas meladeni ChaeYoung. Setelah makan siang, ChaeYoung merengek ingin ikut dengan Limario dan Jennie. Dan disinilah mereka, berada disebuah mall dengan ChaeYoung dan Jennie berada didepan sementara Limario mengikuti dari belakang
"Tau begitu, tidak akan aku iyakan si bocah itu" Gerutu Limario karna daritadi dia dikacangin oleh keduanya apalagi ChaeYoung memiliki hobi yang sama dengan Jennie yaitu berbelanja
"Lim, kajja" Ujar Jennie sembari tersenyum senang, Limario ikut tersenyum karna melihat Jennie begitu senang sembari menarik lengannya untuk masuk ke salah satu brand ternama
"Eonni, lihat ini. Ini sangat cocok denganmu" Ujar ChaeYoung kemudian memberikan sebuah tas pada Jennie, Jennie melihat kearah kaca dan benar saja itu terlihat sangat cocok padanya
"Haish, kalau saja dompetku tidak hilang" Gerutu Jennie pelan tapi ChaeYoung mendengarnya
"Ambillah eonni, Lim oppa akan membayarnya" Ujar ChaeYoung dengan santai, Limario yang sedang melihat beberapa baju menoleh dengan mengangkat sebelah alisnya
"Iyakan oppa? Kau akan mentraktir kita berdua?" Tanya ChaeYoung, sebenarnya itu bukan pertanyaan tapi pernyataan yang dibuat oleh ChaeYoung sendiri. ChaeYoung berlalu kemudian menuju kearah Limario yang masih bingung
"Aku akan memberitahu aunty bahwa oppa membawa seorang perempuan kedalam apartemenmu" Bisik ChaeYoung tepat pada telinga Limario, Limario yang mendengar itu mendengus sebal
"Haish, baiklah" Ujar Limario akhirnya, ChaeYoung tersenyum senang sedangkan Jennie dibuat bingung oleh keduanya
"Ambillah eonni, oppaku ini sangat baik makanya dia akan mentraktir kita berdua" Ujar ChaeYoung sembari tersenyum, Limario menghela nafansya kemudian dia fokus dengan apa yang dilihatnya tadi. Setelah berbelanja, mereka keluar dan menuju kerumah ChaeYoung untuk mengantarnya pulang
"Anak itu energinya tidak habis-habis" Ujar Jennie ketika mereka tengah berada dijalanan, ChaeYoung tadi sehabis mereka berbelanja mengajak ke arena bermain dan sekarang dia sudah tertidur dibangku belakang
"Aku juga tidak mengerti jalan pikirannya, dia benar-benar menyebalkan dan cukup aktif" Ujar Limario melirik kearah spion depan dan memperhatikan ChaeYoung yang sudah terlelap
"Kau beruntung Lim, dia adik sepupu yang sangat baik" Ujar Jennie menoleh dan menatap wajah Limario dari samping
"Ya, meskipun dia menyebalkan tapi aku berasa punya saudara" Ujar Limario tersenyum simpul, Jennie yang melihat itu ikut tersenyum. Setelah sampai dirumah ChaeYoung, Limario turun lebih dahulu untuk mengendong ChaeYoung karna jika sudah tidur seperti ini ChaeYoung akan susah dibangunkan
"Haish, anak ini benar-benar merepotkan" Ujar Limario berusaha sekuat tenaga untuk mengendong ChaeYoung yang ada dibelakang tubuhnya, Jennie mengikuti sembari membawa belanjaan ChaeYoung
"Jen, tolong pencetkan bel nya" Ujar Limario karna kedua tangan Limario harus menahan tubuh ChaeYoung, Jennie memencet bel rumah ChaeYoung dan pintu terbuka menampakkan seorang wanita separuh baya
"Ah, aunty. Tolong minggir, aku akan membawa dia ke kamarnya" Ujar Limario, nyonya Park yang melihat ada ChaeYoung dibelakang Limario langsung memberikan jalan dan kemudian Limario masuk kedalam
"Haish, anak itu. Jika bukan makan dan belanja pasti akan tidur" Ujar nyonya Park, kemudian nyonya Park melihat kearah Jennie
"Ah, mianhae nak. Aku tidak melihatmu" Ujar nyonya Park tersenyum kearah Jennie, Jennie membalas senyuman itu kemudian nyonya Park mengajak Jennie untuk masuk dan menunggu Limario didalam
"Ah, jadi kamu Jennie? Kau tau? Limario kemarin kesini untuk meminta pekerjaan pada appanya ChaeYoung" Ujar nyonya Park tersenyum, Jennie ikut tersenyum meskipun agak kaku karna merasa tak enak
"Tidak masalah, tidak usah seperti itu. Kami senang membantu Limario" Ujar nyonya Park lagi, Jennie hanya bisa tersenyum saja. Limario sudah turun dan menemui Jennie juga nyonya Park
"Tulangku akan patah sepertinya" Gumam Limario sembari mengurut pelan tangan dan bahunya
"Kenapa tidak dibangunkan saja?" Tanya nyonya Park melihat Limario yang sedikit kelelahan
"Haish, jika dia bisa dibangunkan. Sudah aku bangunkan aunty" Ujar Limario mendengus sebal, nyonya Park tertawa kecil menanggapinya
"Ini sudah malam aunty, aku dan Jennie akan pamit" Ujar Limario, Limario dan Jennie kemudian pamit untuk pulang karna besok Jennie sudah mulai bekerja di Park company
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain
RomanceMenceritakan tentang seorang pilot yang sangat mencintai pekerjaannnya tapi pilot tersebut mempunyai masa lalu yang sangat menyakitkan. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang mengubah warna hidupnya. Akankah sang pilot bisa membuka hatinya kembali?