Empat Puluh Dua

1.9K 162 1
                                    

Jennie kini sedang berada didapur apartemen Limario melakukan aktivitas seperti biasanya yaitu memasak untuk sarapan dan bekal juga untuk Limario

"Apa Jisoo eonni masih tidur? Haish, semalem dia hanya menangis saja padahal sudah terlalu capek" Ujar Jennie sembari memperhatikan bagian depan apartemen Limario. Sedang asik memasak, tiba-tiba bel apartemen Limario berbunyi. Jennie kemudian bergerak membuka pintu apartemen Limario dan tampaklah ChaeYoung dengan senyuman paling manisnya

"Good morning eonni" Sapa ChaeYoung sembari berjalan masuk setelah Jennie agak menyingkir

"Tumben pagi-pagi kesini?" Tanya Jennie ketika melihat ChaeYoung langsung berjalan ke dapur diikuti oleh Jennie

"Semalam Lim oppa menelfonku eonni, menyuruhku kesini untuk menemani Jisoo eonni" Ujar ChaeYoung sembari mencicipi sedikit nasi goreng yang masih ada dikompor

"Akhhhh" Teriak ChaeYoung langsung berlari kearah wastafel dan membuang nasi goreng yang ada dimulutnya

"Yakk, ada apa?" Tanya Limario yang turun tergesa-gesa, ChaeYoung tampak membasuh mulutnya menggunakan air sedangkan Jennie memandang cemas kearah ChaeYoung

"Dia mencicipi nasi goreng yang aku buat tapi masih panas karna baru aku matikan kompornya" Ujar Jennie sembari mengambilkan air dingin untuk ChaeYoung

"Haish, kau membuatku kaget saja. Kenapa tidak sekalian kau masuk kedalam oven?" Gerutu Limario sembari berjalan naik kembali keatas karna masih bersiap-siap

"Gwenchana?" Tanya Jennie ketika melihat ChaeYoung sedang mengipasi lidahnya yang terasa terbakar

"Kenapa eonni tidak bilang kalau masih panas?" Tanya ChaeYoung sembari meneguk habis air dingin yang diambilkan oleh Jennie

"Kenapa kau langsung makan ChaeYoung? Kau tidak lihat itu masih ada diatas kompor?" Tanya Jennie balik, ChaeYoung memilih ke ruang makan

"Mianhae" Ujar Jennie karna merasa tak enak dengan ChaeYoung

"Gwenchana eonni, salahku juga" Ujar ChaeYoung sembari menumpu kepalanya pada kedua tangannya yang berada dimeja. Limario yang sudah siap, memilih turun dan mendapati ChaeYoung sudah dimeja makan

"Kenapa kau hobi sekali berteriak? Untung aku tidak memiliki penyakit jantung" Ujar Limario sembari ikut duduk dimeja makan

"Mianhae" Cicit ChaeYoung, Limario menghela nafasnya kemudian melihat kearah Jennie yang masih sibuk

"Perlu bantuan, Jen?" Tanya Limario, Jennie mengangguk sekilas

"Sana, bantu Jennie" Suruh Limario pada ChaeYoung, ChaeYoung menghela nafasnya kemudian berdiri dan membantu Jennie membawa empat piring berisikan nasi goreng

"Silahkan tuan" Ujar ChaeYoung memutar bola matanya dengan malas, Limario hanya terkekeh dibuatnya. Jennie kembali kedapur mengambil 4 gelas dan memberikannya pada ChaeYoung. Setelah itu, Jennie membawa tempat makan untuk Limario dan menaruhnya dekat ruang tv

"Aku akan membangunkan Jisoo eonni dulu" Ujar Jennie kemudian melepas celemeknya dan berjalan ke kamarnya

"Kau jangan tinggalkan Jisoo eonni, aku sudah menaruh akses cardku ditempat biasa" Ujar Limario sembari menuangkan air mineral pada masing-masing gelas yang sudah ditata oleh ChaeYoung

"Nde, baginda raja" Ujar ChaeYoung sembari sedikit menundukkan kepalanya

"Haish, kau mau aku masukkan kedalam oven?" Tanya Limario cukup sebal dengan tingkah dari adik sepupunya

"Bercanda, kenapa oppa kaku sekali? Seperti kertas saja" Celutuk ChaeYoung

"Yakk, pabo. Darimana kertas itu kaku?" Tanya Limario yang sangat kesal dengan adik sepupunya ini

"Oppa jangan marah-marah terus, oppa mau menjadi tua? Seperti grandpa" Ujar ChaeYoung sembari terkekeh

"Aku sudah merekam suaramu, aku akan mengirimkan ke grandpa. Habislah kau ChaeYoung, grandpa akan memasukkanmu ke sekolah militer" Ujar Limario menakuti ChaeYoung

"Yakk, kenapa oppa pengadu sekali?" Tanya ChaeYoung dengan kesalnya. Limario dan ChaeYoung masih berdebat sampai tiba-tiba disamping mereka sudah ada kakak beradik yang menatap tajam kearah keduanya

"Haish, tidak bisakah kalian akur meskipun sehari?" Tanya Jisoo. Jennie dan Jisoo kemudian memegang telinga Limario dan ChaeYoung lantas menariknya

"Masih ingin bertengkar?" Tanya Jennie dengan senyuman manisnya tapi itu justru membuat Limario dan ChaeYoung takut

"Jen, lepas. Akhhh, ini sangat sakit" Ujar Limario karna Limario sudah merasa panas ditelinganya

"Jisoo eonni, tolong lepaskan. Telingaku akan putus jika ditarik terus" Ujar ChaeYoung mulai meringis kala telinganya seperti ingin terlepas. Kedua wanita itu melepaskan telinga Limario dan ChaeYoung

"Haish, ini semua karna..." Belum sempat ChaeYoung meneruskan ucapannya, mata kedua wanita disampingnya membuat ChaeYoung mengurungkan niatnya untuk melanjutkan ucapannya. Selesai sarapan bersama, Limario dan Jennie pamit untuk bekerja meninggalkan Jisoo dan ChaeYoung berdua

"Apa eonni baik-baik saja?" Tanya ChaeYoung ketika mereka berdua duduk diruang tv apartemen Limario

"ChaeYoung, apa ini karma untukku? Karma karna aku tidak mendengarkan ucapan Jennie?" Tanya Jisoo dengan bergetar, tampak air mata Jisoo kembali turun

"Eonni tidak boleh berbicara seperti itu, ini bukan salah eonni. Dia saja yang tidak tau caranya bersyukur dengan apa yang dia punya. Jangan salahkan eonni, gwenchana eonni. Ini semua akan baik-baik saja" Ujar ChaeYoung mengelus pundak Jisoo yang mulai bergetar

"ChaeYoung, bawa aku kemana pun. Aku ingin menenangkan diri" Ujar Jisoo sembari menatap mata ChaeYoung. ChaeYoung tentu saja kaget, ChaeYoung bingung harus membawa Jisoo kemana tapi yang dilakukan ChaeYoung hanya mengangguk sembari membuka ponselnya

"Jeju? Disana ada villa appa kan?" Tanya ChaeYoung dalam hatinya, ChaeYoung kemudian memesan 2 tiket pesawat untuk terbang ke Jeju

"Haish, uang jajanku" Ringis ChaeYoung dalam hatinya ketika melihat beberapa won hilang dengan sekali klik

"Bersiaplah eonni, aku sudah memesan tiket ke Jeju" Ujar ChaeYoung, Jisoo sekilas melihat kearah ChaeYoung

"Disana ada villa appaku eonni, setidaknya eonni bisa menenangkan diri eonni" Ujar ChaeYoung, Jisoo kemudian mengangguk dan bersiap untuk pergi bersama dengan ChaeYoung

"Huft, aku harus izin apa ke appa dan eomma? Bisa habis aku kalau mereka tau aku membawa seorang wanita ke Jeju" Ujar ChaeYoung mulai pusing sekarang, terlintas dipikiran ChaeYoung nama Limario

"Mianhae oppa, kali ini aku akan merepotkanmu lagi untuk kesekian kalinya" Ujar ChaeYoung memilih mengirimkan pesan pada appanya sembari menunggu Jisoo selesai bersiap

CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang