Terhitung sudah 2 hari berlalu dan selama 2 hari itu ChaeYoung dan juga Seulgi bolak balik ke perairan itu. Begitu pula dengan Alice dan Jennie yang bolak balik bandara untuk mencari tau kabar tentang Limario
"Huft" Sudah berkali-kali ChaeYoung menghela nafas lelahnya, sekarang ChaeYoung sedang beristirahat sehabis mencari korban jatuhnya pesawat itu bersama dengan Seulgi
"Sudah 2 hari kita disini tapi tanda-tanda Lim oppa sama sekali tidak ada" Ujar Seulgi yang baru datang sehabis membersihkan kakinya, ChaeYoung mengangguk menyetujui apalagi belum banyak korban yang ditemukan salah satunya pilot
"Apa Alice eonni belum juga mendapat informasi?" Tanya Seulgi yang memilih untuk meminum air mineral yang sudah mereka sediakan
"Belum, pihak maskapai sama sekali nggak mau bantu. Alice dan Jennie eonni bahkan sampai menangis tapi pihak maskapai sama sekali tidak menjawab" Ujar ChaeYoung mengingat cerita dari kedua wanita itu apalagi mereka tidak memakai akses tuan Marco dan tuan Park, otomatis mereka tidak mendapat informasi apa-apa
"Kajja, kita pulang. Besok kita kesini lagi" Ajak ChaeYoung yang memilih berdiri untuk segera pulang karna pencarian sudah diberhentikan faktor cuaca dan juga hari sudah semakin malam
"Aku akan mengantarmu pulang" Ujar ChaeYoung ketika mereka sudah berada didalam mobil dan bersiap meninggalkan wilayah perairan itu
"Kau akan menginap lagi di apartemen Lim oppa?" Tanya Seulgi
"Ne, aku tidak mungkin meninggalkan Jennie eonni dalam kondisi seperti ini" Ujar ChaeYoung yang mulai fokus dengan jalanan yang ada didepannya. Setelah beberapa saat, mobil ChaeYoung sudah sampai didepan rumah Seulgi
"Aku turun, ne? Hati-hati dijalan" Ujar Seulgi yang kemudian turun, ChaeYoung kembali mengemudikan mobilnya menuju ke apartemen Limario. Setelah sampai, ChaeYoung turun bersamaan dengan Alice dan Jennie yang baru sampai juga sehabis dari bandara
"Kalian baru tiba?" Tanya ChaeYoung, mereka mengangguk kemudian berjalan lesu kearah lift. ChaeYoung memperhatikan mereka berdua, sudah 2 hari ini mereka tampak lelah sekali apalagi tidak mendapat informasi apa-apa dibandara. Setelah masuk kedalam lift, mereka saling diam
"Apa sudah ada informasi?" Tanya ChaeYoung, mereka berdua kompak menggeleng
"Haish, kenapa jadi seram begini situasinya?" Tanya ChaeYoung dengan nada kecil tapi ternyata didengar oleh kedua wanita yang ada didekatnya
"ChaeYoung, bisakah kau diam?" Tanya Alice dengan nada ketusnya, ChaeYoung langsung terdiam apalagi mendapat tatapan tajam dari Alice
"Huft" Helaan nafas Jennie terdengar, ChaeYoung menoleh dan mengelus pundak Jennie
"Tak apa eonni, masih ada hari esok" Ujar ChaeYoung sembari tersenyum, ChaeYoung tau bagaimana rasanya capeknya kedua wanita ini apalagi Limario sangat dekat dengan keduanya
"Kita akan cari terus, bagaimanapun caranya" Ujar ChaeYoung lagi, Alice diam-diam memperhatikan ChaeYoung yang menenangkan Jennie. Kadang, ChaeYoung bisa sangat dewasa dan Alice menyukai itu
"Kajja, kita sudah sampai" Ajak Alice ketika lift sudah berhenti di unit apartemen Limario, mereka berjalan dan sesampainya dipintu apartemen Jennie mengeluarkan akses card dan menempelkannya dipintu setelah itu pintu terbuka
"Mwo? Apa tadi kalian menyalakan lampu?" Tanya ChaeYoung ketika mereka masuk, semua lampu tampak menyala
"Anni, kita tidak menyalakan lampu" Ujar Jennie sembari melepas sepatunya, diikuti oleh Alice dan ChaeYoung. Mereka berjalan menuju ruang tv untuk memastikan siapa yang masuk dan menghidupkan lampu
"Ah, kalian sudah pulang?" Tanya seseorang dari arah tangga menuju ke dapur, semua memperhatikan gerak gerik orang itu yang mengambil air mineral kemudian meminumnya
"Yakk, kenapa kalian memperhatikanku seperti itu?" Tanya Limario, ya orang itu adalah Limario. Limario meletakkan gelasnya dimeja kemudian berjalan mendekati mereka tapi mereka bertiga kompak mundur
"Kalian kenapa?" Tanya Limario yang bingung dengan sikap ketiganya, tampak terkejut, bingung dan kaget secara bersamaan
"Oppa bukan hantu?" Tanya ChaeYoung dengan polosnya
"Yakk, bocah. Apa maksudmu, bagaimana ceritanya aku menjadi hantu kalau kakiku menampak pada lantai ini?" Tanya Limario dengan kesalnya, mereka bertiga kompak menunduk untuk memastikan apakah kaki Limario menampak atau tidak
"Kalian kenapa?" Tanya Limario lagi, bukannya menjawab Alice malah berlalu memeluk tubuh Limario dengan erat
"Eh, ada apa?" Tanya Limario yang berusaha menahan tubuh Alice tapi justru tangisanlah yang didengar oleh Limario
"Apa oppa baik-baik saja?" Tanya ChaeYoung yang mulai sadar kalau Limario bukan hantu, sedangkan Jennie? Jennie melihat pemandangan didepannya dengan tatapan bingung. Entahlah, Jennie serasa tidak suka melihat Alice memeluk Limario begitu erat
"Aku baik" Ujar Limario yang menunduk untuk melihat Alice yang masih memeluknya
"Hei, eonni. Tenangkan dirimu" Ujar Limario karna Alice sudah menangis dengan sesekali menarik nafas
"Kau nanti bisa sesak eonni" Ujar Limario mencoba melepaskan pelukan Alice, Alice masih menahan kedua tangannya
"Aku merindukanmu" Ujar Alice sangat pelan, Limario terdiam kemudian mengelus punggung Alice untuk menangkannya. Limario menoleh kearah Jennie dan ChaeYoung tapi tatapan Jennie membuat Limario terdiam
"Kenapa dengan tatapannya?" Tanya Limario dalam hatinya
"Oppa darimana saja?" Tanya ChaeYoung yang mulai sadar kenapa bisa Limario tiba-tiba ada disini
"Tunggu dulu, apa kalian mengira aku ada dalam penerbangan tujuan ke Jepang 2 hari lalu?" Tanya Limario, mereka bertiga mengangguk
"Aigo, aku lupa mengabari kalian" Ujar Limario, mereka kompak menatap bingung kearah Limario
"Lepaskan dulu eonni, aku akan menceritakannya. Aku memang ada penerbangan ke Jepang tapi ada kejadian yang harus kalian tau" Ujar Limario, perlahan Alice melepaskan pelukannya pada Limario kemudian mereka duduk bersama diruang tv untuk mendengarkan cerita dari Limario
"Jadi, begini..." Ujar Limario, mereka bertiga menunggu tapi Limario malah tersenyum
"Yakk, oppa. Cepatlah" Ujar ChaeYoung yang mulai kesal dengan Limario, Limario hanya tertawa kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain
RomanceMenceritakan tentang seorang pilot yang sangat mencintai pekerjaannnya tapi pilot tersebut mempunyai masa lalu yang sangat menyakitkan. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang mengubah warna hidupnya. Akankah sang pilot bisa membuka hatinya kembali?