Delapan Belas

2.2K 174 0
                                    

Hari ini Jisoo akan pulang kembali ke New Zealand karna sudah cukup seminggu dia berada di Korea, kini Jisoo diantar oleh Jennie, Limario, ChaeYoung dan juga Alice

"Hati-hati eonni, nanti aku menyusul jika semuanya sudah kondusif" Ujar Jennie sembari memeluk Jisoo

"Baik-baik disini, jangan lupa pulang" Ujar Jisoo sembari membalas pelukan Jennie

"Jaga diri baik-baik eonni" Ujar Limario memeluk Jisoo dengan singkat

"Tolong, jagalah Jennie dengan baik" Ujar Jisoo, Limario mengangguk

"Gomawo Alice" Ujar Jisoo berangsur memeluk Alice, Alice memeluk Jisoo balik. Jisoo kemudian bergerak kearah ChaeYoung yang nampak sedih

"Baik-baik ya, bocah. Tunggu aku, oke?" Ujar Jisoo tapi ucapan terakhir dipelankan karna tidak ingin yang lainnya mendengar. Jisoo kemudian memeluk ChaeYoung, ChaeYoung langsung membalasnya

"Tolong, kasih aku kesempatan" Ujar ChaeYoung

"Iya, tunggu ya" Ujar Jisoo mengusap punggung ChaeYoung. Pelukan mereka harus terlepas karna panggilan pesawat Jisoo telah terdengar

"Bye-bye eonni" Teriak mereka melambaikan tangannya pada Jisoo

"Aku akan langsung flight. ChaeYoung, antarkan Jennie ke kantor. Nanti pulangnya aku yang jemput" Ujar Limario, ChaeYoung mengangguk. Limario beralih kearah Jennie, memeluknya sekilas kemudian pamit untuk masuk kedalam

"Kajja, eonni" Ajak ChaeYoung, mereka kemudian berlalu untuk keluar dari kawasan bandara. Sedangkan, dilain sisi ada Limario yang sudah memasuki area tunggu bagi pilot dan pramugari

"Pagi kapten" Sapa salah satu pramugari sembari tersenyum

"Pagi" Ujar Limario. Setelah beberapa saat, kini Limario dan beberapa pramugari berlalu berjalan bersamaan menuju pesawat. Mereka hari ini ada jadwal penerbangan ke Thailand

"Pulang kampung, kapten?" Tanya co pilot sembari membaca beberapa petunjuk

"Yash, tapi sepertinya kali ini aku tidak bisa menghindari daddyku" Ujar Limario sembari terkekeh karna penerbangannya kemarin, Limario langsung ke hotel dan tak menemui daddynya

"Baik kapten, mari kita lakukan yang terbaik lagi kali ini" Ujar co pilot, Limario mengangguk dan tersenyum simpul. Setelah menempuh waktu 5 jam 11 menit, kini pesawat mereka sudah mendarat dengan selamat di salah satu bandara yang ada di Bangkok

"Berhati-hatilah kapten, tuan Marco ingin memakanmu" Ujar seorang pilot yang cukup akrab dengan Limario, Limario yang mendengar itu hanya tertawa saja

"Yakk, dasar anak nakal. Kenapa kemarin kau menghindariku?" Tanya seseorang dari belakang Limario sembari menjewer telinga Limario

"Aduh, daddy. Lepas" Ujar Limario mengaduh kesakitan karna daddynya menarik telinganya

"Kau benar-benar menyebalkan, kau tau? Daddy beberapa hari lalu mencarimu" Ujar tuan Marco sembari melepaskan tangannya kemudian berjalan sembari melinting leher Limario

"Haish, liat semua orang melihat kearah kita daddy" Ujar Limario yang melihat beberapa tatapan kearah mereka. Limario dan daddynya langsung menuju ke rumah mereka karna Limario masih punya waktu 4 jam di Bangkok

"Kau tau? Mommymu benar-benar merindukanmu" Ujar tuan Marco

"Aku juga merindukan kalian tapi aku pun malas kalau pembahasan kalian hanya perjodohanku dengan Somi" Ujar Limario dengan nada kesalnya

"Buat apa? Somi sudah menikah minggu lalu" Ujar tuan Marco dengan santainya

"Mwo? Tak jadi denganku?" Tanya Limario yang kaget akan penuturan ayahnya

"Kau saja tidak memberi kepastian, jadi pada saat Somi ada yang melamar dia langsung terima" Ujar daddynya, mobil yang ditumpangi tuan Marco dan Limario kini sudah memasuki sebuah rumah

"Aku merindukan rumah ini" Ujar Limario sembari turun dan berjalan masuk sedangkan tuan Marco mengikutinya dari belakang. Limario memencet bel dan tak lama kemudian, pintu rumah Limario terbuka dan menampakkan seorang wanita setengah baya yang menatap Limario dengan tatapan penuh rindu

"Mommy" Panggil Limario langsung memeluk mommynya, mommy Limario membalas pelukan Limario sembari mengelus punggung Limario

"Kau tau? Mommy sangat merindukanmu" Ujar nyonya Cilla, ibu dari Limario

"Lim juga" Ujar Limario, kemudian mereka berjalan masuk kedalam rumah

"Kau makan dengan teratur nak? Kau tampak sedikit berisi" Ujar nyonya Cilla ketika melihat Limario makan dengan lahap

"Tentu, dia punya kekasih yang tinggal dengannya di apartemen" Ujar tuan Marco santai, nyonya Cilla langsung menoleh kearah tuan Marco. Limario yang sedang makan langsung tersedak dan mengambil air putih yang ada dimeja

"Pacar siapa? Apartemen?" Bingung nyonya Cilla

"Jujurlah boy agar mommymu tidak khawatir" Ujar tuan Marco sembari menyuapkan makanan ke mulutnya

"Namanya Jennie, mom. Dia bukan kekasihku, dia hanya temanku. Dia baru tiba di Korea, kabur dari rumah karna hendak dijodohkan. Lim hanya membantu karna pas dia tiba, dompetnya dicuri dan Lim tidak sengaja menabraknya" Ujar Limario menjelaskan kepada kedua orang tuanya

"Tapi bagaimana dia? Apakah baik-baik saja?" Tanya nyonya Cilla

"Baik mom, dia baik sekali. Mommy tau? Dia tiap pagi membuatkan aku bekal, meskipun tiap hari hanya nasi goreng tapi itu benar-benar sangat lezat. Aku bahkan pernah membaginya pada co pilotku dan dia bilang rasanya sangat enak" Ujar Limario

"Benarkah? Mommy jadi ingin bertemu dengannya" Ujar nyonya Cilla jadi penasaran dengan seorang Jennie

"Nanti aku ajak dia kesini" Ujar Limario

"Minggu depan saja, pas pernikahan Bambam" Ujar nyonya Cilla, Limario yang tengah makan langsung menghentikan kegiatannya

"Menikah?" Tanya Limario, nyonya Cilla mengangguk dan beranjak mengambilkan undangan pernikahan Bambam

"Ini" Ujar nyonya Cilla memberikan sebuah undangan pada Limario, Limario langsung mengambilnya dan membacanya

"Kenapa dia bisa menikah? Dia baru saja putus dengan Alice eonni" Ujar Limario karna memang setelah putus kemarin, Alice menelfonnya sembari menangis

"Benarkah? Mommy bahkan baru tau mereka baru putus, mommy pikir sudah lama mereka putus" Ujar nyonya Cilla, Limario meremas undangannya kemudian pamit untuk ke rumah Bambam karna rumah Bambam dengan rumah Limario berdekatan

CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang