Limario masih saja menunduk, masih memikirkan kejadian yang terjadi antara dia dan Jennie dan hal itu tentu tidak lepas dari pengawasan Alice
"Sudahlah, Lim. Nasi sudah menjadi bubur. Mau kau menyesalinya sampai kau botak pun tidak ada gunanya untuk saat ini" Ujar Alice menyusul Limario yang sedang duduk dipinggir kolam renang
"Aku hanya merasa sangat bersalah padanya eonni, dia benar-benar membuatku merasakan semuanya tapi aku dengan bodohnya malah membiarkannya seperti ini" Ujar Limario sembari menunduk, Alice mengambil tangan Limario dan mengelusnya pelan
"Jangan dipikirkan, Lim. Tenangkan dirimu, Jennie pun seperti itu. Jika memang kalian sudah tenang, datanglah dan luruskan semuanya" Ujar Alice, Limario hanya mengangguk
"Aku akan ke perusahaanku, kau masih ingin disini?" Tanya Alice, Limario nampak berpikir kemudian ikut berdiri
"Aku akan pulang ke apartemenku" Ujar Limario, Alice mengangguk dan kemudian mereka berjalan bersama keluar
"Mobilmu dibar, naiklah taksi. Dan ambil mobilmu" Ujar Alice memberikan kunci mobil Limario pada Limario
"Ne, eonni. Gomawo" Ujar Limario sembari berjalan keluar gerbang dan menghentikan sebuah taksi kemudian Limario berlalu menuju ke bar tempatnya semalam menghabiskan waktunya
"Ah, Lim oppa. Bagaimana kabarmu?" Tanya Seulgi yang melihat Limario baru tiba dan hendak menuju kearah mobilnya
"Aku baik, terimakasih Seulgi sudah menemaniku" Ujar Limario sembari tersenyum simpul pada teman ChaeYoung itu
"Ne, kalau begitu. Aku pamit dulu" Ujar Seulgi berlalu memasuki mobilnya begitupun dengan Limario
"Mianhae" Lirih Limario sembari menjalankan mobilnya menuju ke apartemen miliknya. Niat Limario ingin mengunjungi Jennie tapi diurungkan apalagi ucapan Alice terdengar yang meminta Limario memberikan waktu untuk Jennie
Dilain sisi, Jisoo dan ChaeYoung yang sedang membersihkan apartemen milik Jennie tapi telfon Jisoo berdering dan nama Tyuzu tertera disana
Hal-
Nona, nona dimana? Barusan tuan Kim menelfon dan meminta aset perusahaan nona di Korea dialihkan ke perusahaan tuan Kai
Mwo?
Iya nona, aku benar-benar tak bisa untuk tidak memberikannya
Haish, baiklah aku akan berbicara pada appa
"Akhhh, Kai sialan" Teriak Jisoo sembari melempar ponselnya ke sofa, Jisoo kemudian duduk dan mulai meneteskan air matanya
"Ada apa sayang?" Tanya ChaeYoung yang baru selesai dari dapur, Jisoo mendongkak dan matanya sudah memerah
"ChaeYoung, perusahaanku disini. Dialihkan oleh appaku untuk Kai" Ujar Jisoo sembari menangis, ChaeYoung nampak kaget atas tuturan dari Jisoo. ChaeYoung kemudian mendekat dan menenangkan Jisoo
"Hei, tenanglah. Kita pikirkan semuanya bersama-sama" Ujar ChaeYoung sembari mengelus pelan bahu Jisoo. Jisoo kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi sang ayah
Halo
Kenapa appa jahat padaku?
Apa maksudmu Kim Jisoo?
Appa dengan mudahnya memberikan saham perusahaanku di Korea? Apa yang appa pikirkan?
Perusahaanmu? Itu perusahaan appa, apa kau lupa? Appa yang mendirikan perusahaan itu
TAPI AKU DAN JENNIE YANG MEMBESARKANNYA
Hei, jaga ucapanmu Jisoo
Jisoo sudah tidak merespon, Jisoo memilih mematikan sambungan telfonnya dan menangis. ChaeYoung memilih memeluk Jisoo, ChaeYoung benar-benar tidak tau harus berbuat apa selain menenangkan kekasihnya ini
"Aku akan membicarakan masalah ini ke Alice eonni, semoga dia bisa membantumu" Ujar ChaeYoung, Jisoo hanya diam dan semakin mengeratkan pelukannya
"Gwenchana, menangislah" Ujar ChaeYoung sembari mengusap pelan punggung Jisoo
"Eonni, ada apa?" Tanya Jennie dengan muka khas orang bangun tidur karna sesuai perintah Jisoo tadi, Jennie memilih untuk beristirahat karna dia juga capek menangis terus-terusan
"Anni, aku baik-baik saja" Ujar Jisoo sembari menghapus air matanya. Jennie yang tau ada yang tidak beres dengan kakaknya memilih mendekati kakaknya dan menenangkannya
"Kalian disini dulu, ne? Aku akan keluar sebentar" Ujar ChaeYoung memberikan waktu untuk keduanya. ChaeYoung kemudian berdiri dan berjalan keluar sembari membawa ponselnya
"Ke kantor Alice eonni sekarang" Ujar ChaeYoung melalui telfon dan langsung mematikannya. ChaeYoung berjalan kearah lobby dan langsung pergi menuju perusahaan Alice
"Haish, ada apa dengan anak itu?" Gerutu Limario sembari berjalan keluar dari apartemennya, ChaeYoung baru saja menghubunginya dan memintanya untuk ke perusahaan Alice
"Jika bukan karna adikku, sudah ku masukkan dia kedalam kolam buaya" Ujar Limario sembari masuk kedalam mobilnya untuk segera ke perusahaan milik Alice. Sesampainya diperusahaan Alice, Limario berpas-pasan dengan ChaeYoung yang baru datang
"Ada apa denganmu? Kau menyuruhku kesini dan ketika aku ingin bertanya, kau malah mematikan telfonnya? Kau ingin ku buang?" Tanya Limario, ChaeYoung menghela nafasnya kemudian menarik tangan Limario agar segera menuju ruangan Alice
"Yakk, aku belum selesai berbicara" Gumam Limario dengan suara sedikit keras yang membuat beberapa karyawan dan staff perusahaan Alice memperhatikan keduanya
"Diamlah oppa" Ujar ChaeYoung kemudian memasuki lift khusus untuk Alice tetapi karna semuanya sudah mengenal ChaeYoung tentu saja tidak ada yang berani memarahi atau menegurnya
"Haish, kau benar-benar membuatku kesal" Ujar Limario kemudian memperhatikan angka-angka yang menunjukkan lantai dimana mereka akan tiba. Lift terbuka, ChaeYoung segera berlalu diikuti oleh Limario dibelakangnya
"Apa Alice eonni ada didalam?" Tanya ChaeYoung pada sekretaris Alice yang duduk disamping pintu masuk ruangan Alice
"Ne, ada tuan muda. Silahkan" Ujar sekretaris tersebut, ChaeYoung membuka pintu ruangan Alice dan tampaklah Alice sedang memeriksa berkas-berkas kliennya
"ChaeYoung, kita buat apa kesini?" Tanya Limario dengan nada kesalnya sembari menyusul ChaeYoung masuk kedalam ruangan Alice, Alice yang tengah fokus langsung mendongak dan melihat Limario dan ChaeYoung sedang beradu argumen didekat pintu masuk
"Mau sampai kapan kalian berdebat?" Tanya Alice sembari menyimpan berkasnya dan memilih berjalan ke sofa
"Haish, eonni. Buang saja adikmu ini ke panti, agar dia tidak seenaknya" Ujar Limario yang memilih duduk di single sofa, ChaeYoung memilih duduk disebelah Alice
"Ada apa?" Tanya Alice pada ChaeYoung yang nampak sedang memikirkan sesuatu. ChaeYoung menghela nafasnya kemudian menceritakan hal yang terjadi pada Jisoo
"Terus? Bagaimana? Apa yang ingin kau lakukan?" Tanya Alice setelah mendengar cerita ChaeYoung, ChaeYoung kemudian mendekatkan tubuhnya pada Limario dan Alice kemudian memberikan sebuah solusi yang paling baik untuk semuanya. Limario dan Alice mendengarkan tanpa menyela sedikitpun
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain
RomanceMenceritakan tentang seorang pilot yang sangat mencintai pekerjaannnya tapi pilot tersebut mempunyai masa lalu yang sangat menyakitkan. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang mengubah warna hidupnya. Akankah sang pilot bisa membuka hatinya kembali?