53. Got a little crazy

402 24 3
                                    

Mentari pagi ini secerah harapan orang tua, kedatangan Hazel disekolah disambut desas desus tak mengenakkan diindra pendengarannya.

"Ternyata anak baru itu tunangannya Aiden?,"

"Jadi kak Aiden udah putus sama Hazel?,"

"Kayaknya iya,"

"Gilak sih mereka!,"

"Emang Aiden tu cocoknya sama Tami! Udah couple goals mereka!,"

"Eh, tapi kira-kira mereka dipanggil ke bk nggak ya? Videonya kan udah kesebar,"

"Iya, semalem kan mereka--,"

"LO SEMUA BISA DIEM NGGAK SIH?!,"

Spontan Hazel berteriak membuat semua orang kompak menatapnya.

Selama sepersekian detik waktu terasa berjalan sangat lambat dalam keheningan, sampai ada salah seorang yang kembali bersuara menyadarkan semuanya.

"Dih? Putus dari Aiden jadi gila dia,"

"Biarin lah, pergi aja yuk?,"

Telinganya terlalu panas mendengar segala ucapan manusia-manusia sok tahu itu. Giginya bergerak tak beraturan didalam mulutnya yang terkunci sebab menahan amarah.

Kenapa semua orang selalu memberi perpsepsi berdasarkan apa yang mereka lihat? Dan lebih menganut ucapan 'Katanya' yang tidak berdasarkan pada 'Kenyataannya'.

Ucapan mereka semakin membuat Hazel berpikiran negatif, soal kesengajaan atau tidaknya adegan kissing semalam.

Hazel tetap berada ditempatnya berdiri menyaksikan semua siswa-siswi pergi menjauhinya dengan pandangannya yang kosong.

"Hazel,"

Suara itu milik Aiden, Hazel tersadar dan buru-buru menghindar dari sana tapi sayangnya Aiden menghalangi langkahnya membuatnya berhenti mendadak.

"Gue mau bicara,"

Kringg kringg

"Minggir," ujar Hazel dengan nada datar dan berlalu pergi melewati tubuh Aiden begitu saja.

Cewek itu bernapas lega karena tak harus berinteraksi dengan Aiden, bel masuk menyelamatkannya kali ini. Tapi untuk nantinya Hazel tidak tahu bisa menghindar atau tidak, sebab Hazel tahu Aiden adalah manusia pemaksa.

Saat kakinya mulai ia jejakkan masuk kedalam kelas ada suasana aneh, semua teman kelasnya yang awalnya terdengar sangat berisik mendadak bungkam begitu dirinya masuk.

Tak memusingkan hal itu Hazel tetap duduk tenang dibangkunya, tepat disamping Naya dan membalas sapaan cewek yang duduk disebelahnya itu dengan senyum singkat.

"Disuruh lanjutin tugas yang kemarin terus ntar dikumpulin, lo udah?," ujar Naya usai melihat layar ponselnya.

Lagi-lagi Hazel hanya mengangguk, sepertinya jam pelajaran hari ini kosong sebab mulai senin lusa sudah ujian kenaikan kelas. So, Hazel bisa sedikit santai kali ini, karena tugasnya pun sudah dia selesaikan kemarin.

Tangannya bergerak membuka bag baby blue dan didalam sana ada sebuah jaket denim, milik cowok bernama Mark yang mana orangnya sangat menyebalkan. Sepulang sekolah nanti Hazel terpaksa harus mengembalikannya pada cowok itu, ya mau tidak mau dia harus menemuinya. Berhubung hari ini pulang sekolahnya akan lebih awal dari hari biasanya.

Memilih untuk melipat tangan diatas tasnya, diam-diam Hazel memperhatikan Naya yang sibuk mengerjakan tugas, Naya jelas tahu kejadian semalam. Tapi kenapa Naya tampak diam saja? Apa cewek itu tak ingin menanyakan sesuatu padanya? Hazel kira Naya akan bertanya banyak hal, tapi pemikiran lainnya, mungkin saja Naya memahami perasaanya.

"Nay, gue boleh pinjem hp lo?,"

Merasa namanya disebut Naya mendongak menatap Hazel penuh keheranan dan sebelum Naya berucap Hazel langsung mendahuluinya,"Hp gue rusak,"

Naya ber'oh'ria seraya menyerahkan ponselnya yang langsung diterima oleh Hazel. Tak lupa mengucap terimakasih, Hazel mulai menggulir layar ponsel Naya. Cewek itu membuka instagram milik Naya, namun hal pertama yang dia dapat diberanda cewek itu malah sebuah video berdurasi lima belas detik yang mana adalah adegan gila.

Pyar

Postingan itu sudah mencapai ribuan likes dan comment, Hazel membungkam mulutnya tak menyangka. Sontak perhatian satu kelas hanya tertuju ke Hazel, karena cewek itu spontan menjatuhkan ponsel Naya.

Seribu kalipun Hazel melihatnya dia akan tetap terkejut, semuanya tak bisa ia terima secara mentah-mentah. Sudut matanya sudah berair tanpa dia sadar membuat Naya yang barusan meraih ponselnya yang jatuh langsung khawatir begitu melihat Hazel.

"Zel, lo gapapa?,"

Rasanya Hazel sudah sedikit gila.

Tbc.

𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧: 𝐒𝐜𝐡𝐦𝐞𝐫𝐳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang