**
"Karena Wira gak masalah sama bajunya yang luntur gara-gara lo dan jadwal konser juga di resechedule, gue gak jadi skorsing lo tapi gaji lo tetep gue potong 20%." Ketua Manajer bicara setelah memanggilku ke ruangannya.
Aku memasang wajah memelas hendak menangis.
Tentunya hanya akting.
Namun, sebelum aku melancarkan kalimat mujarab, pintu ruangan Ketua Manajer diketuk dari luar.
Sastra masuk bersama Han dan Joshua. Mereka melihatku yang hendak menangis.
"Loh Kala kenapa masih di sini? Sebentar lagi kita mau pergi kan?" Sastra angkat bicara.
"Ah... eh itu Ketua mau ngomong sama aku," Aku membalas gugup.
"Nanti aja Kala. Habis kerjaan lo selesai, kita bicara lagi. Sekarang lo boleh pergi," ujar Ketua ikut menyahut.
Lah? Kenapa? Tiba-tiba banget.
Meski begitu, tak urung aku pamit pergi ke Ketua Manajer dan bersiap dengan pekerjaanku.
Hari ini grup tujuhbelas akan syuting acara healing selama tiga hari dua malam.
Keempat manajer ditugaskan untuk pergi. Sementara Ketua Manajer tetap stay di kantor untuk menunggu Jun dan Hasya dari luar negeri.
Aku bertugas mengemasi stok bahan makanan. Memilah yang harus dibawa dan memasukkannya ke dalam wadah dan tas pendingin.
Sastra datang ikut membantu.
"Kak biar aku aja."
Aku merebut paket daging merah dari tangan Sastra dan memasukkannya ke dalam tas pendingin dengan berbagai macam paket yang serupa.
"Gak papa, gue lagi gabut," ujarnya lantas tangkas memilah bumbu-bumbu dapur dan memasukkannya ke dalam tas.
Aku meliriknya dan membiarkan ia ikut membantu.
Sekali lagi aku memeriksa catatan stok bahan makanan yang akan dibawa.
Setelahnya bersama Sastra kami membawa bahan-bahan makanan itu ke bagasi mobil staff.
Hari ini semua member akan menggunakan bus, sementara itu ada dua mobil staff yang akan turut serta.
Perjalanan kali ini cukup jauh, memakan waktu tiga jam lebih. Aku tidak akan menyetir karena ada supir khusus yang sudah disediakan.
Alhasil aku bisa santai-santai di dalam bus selama perjalanan.
Aku mengambil duduk di kursi nomor dua dari depan.
"Kala lo stay di sini ya, gue sama manajer lain bakal ngikut mobil staff," kata salah satu manajer padaku.
"Siap kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost You Again! (REVISI)
RomanceLagi revisi ya! Completed! (Fiction about S.Coups) Menjadi korban taruhan memang tidak enak. Aku terpaksa bekerja sebagai manajer grup tujuhbelas demi membuang lintah darat di perusahaan. Namun, aku malah jatuh hati dengan Sastra yang dengan tulus...