11. Acara Makan Malam dan Kejujuran Sastra

182 28 2
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Tiga hari berlalu lebih cepat.

Akhirnya kini semua pekerjaan sudah terkendali. Tidak ada lembur lagi dan aku akan pulang kerja tepat waktu.

Setelah mematikan panggilan telepon dengan Daddy, memberitahukan bahwa aku sudah resmi jadi Ketua Manajemen SDM.

Aku menantikan makan malam perusahaan nanti malam. CEO Agensi langsung yang akan mentraktir.

Katanya, makan malam itu untuk menyambut kedatanganku serta merayakan dua benalu perusahaan yang telah pergi.

Sejak aku menjadi Ketua Manajemen SDM yang baru selama 3 hari ini. Aku belum pernah bertemu dengan anggota grup tujuhbelas.

Aku tak berani bertemu dengan mereka secara langsung begitu pula dengan para manajer yang menjadi rekan kerjaku dulunya.

Namun, siang ini ada meeting kecil dengan anggota manajer grup tujuhbelas.

Aku tidak bisa menghindar lagi. Ini sudah takdirnya.

Perutku terasa mulas karena perasaan gugup luar biasa.

Ketika pintu diketuk dari luar, aku refleks menahan napas. Fay melangkah masuk diikuti Lingga.

Hanya mereka berdua saja sisa manajer grup tujuhbelas yang ada, selebihnya dicoret karena ikut terlibat dengan Ketua Manajer.

Suasana seketika jadi canggung.

Aku langsung membungkuk dan meminta maaf.

"Maafkan aku. Aku udah bohong ke kalian. Sekali lagi maafkan aku."

Hening.

Tak ada respon.

Aku kembali menegakkan punggung dan mendapati Fay yang mengulum senyum.

"Hai Kala, eh-" Fay melirik papan nama di meja kerjaku. "Hana maksud gue, selamat sudah berhasil ngebuang lintah darat itu dari kantor kita," ujar Fay diakhiri gelak tawa.

"Padahal dia baru gabung dari 3 bulan yang lalu ya, tapi bisa gerak cepet, koneksi sama uang emang segalanya," timpal Lingga.

Apa yang sedang mereka bicarakan?

Aku ternganga sempurna. Sel-sel otakku berhenti tidak mau diajak berpikir keras.

Lingga melihatku dari atas sampai bawah lalu melipat tangan di dada dan mendecakkan bibir.

"Gak nyangka gue, sandiwara lo lolos, gue kasih seratus karena lo berhasil pecat Ketua Manajer sama Ketua Manajemen SDM," sahutnya lagi.

Aku mengerjap. Apa mereka tahu?

"Kalian..."

Belum sampai kalimatku Fay lebih dulu menjelaskan bahwa dari awal mereka tahu kalau Ketua Manajer dan Ketua Manajemen SDM menggunakan uang grup tujuhbelas untuk kepentingan pribadi mereka.

Lost You Again! (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang