**
Suara hiruk pikuk penonton konser membuatku terharu. Seolah berada di dunia lain.
Aku menatap kesibukan konser di balik peralatan panggung yang tak aku mengerti.
Aku diarahkan Lingga untuk stay di sana, karena tempat tersebut aman dan aku tidak perlu bersinggungan dengan banyak orang.
Ini konser kedua, aku baru bisa hadir sekarang.
Di tempatku sekarang, aku bisa melihat kesibukan member tujuhbelas yang berada tepat di balik dinding penyekat.
Aku tidak memberitahu mereka aku datang kecuali para manajer dan segenap staff.
Menikmati konser seorang diri ternyata mengasyikkan. Aku agak menyesal tak meluangkan waktu di konser hari pertama.
Setelah konser usai, aku mengirim pesan pada Fay bahwa cemilan manis dan kopi untuk seluruh staff panggung, member tujuhbelas dan anggota manajer sudah aku siapkan.
Itu hadiah dariku untuk mereka yang sudah bekerja keras.
Aku melipir keluar dari tempat persembunyian. Tiba-tiba tersentak mendapati punggung Wira yang melangkah menjauh.
Refleks, aku menoleh ke kanan dan kiri memastikan tidak ada member tujuhbelas yang lain. Aku tidak ingin ketahuan sekarang. Rencananya aku akan memberi mereka suprise kehadirannku di ruang backstage nanti.
Untuk sekarang, aku ingin menjadi seperti salah satu fans sehabis menonton konser idola mereka. Apa lagi kalau bukan mengambil potret diri sendiri dengan lightstick dan tiket yang melingkari pergelangan tanga.
Aku meminta tolong kepada salah satu staff untuk memotret diriku dengan background hitam area belakang panggung.
Omong-omong soal punggung tangan kananku, sudah sembuh total. Aku tak memakai perban lagi dan bisa bergerak bebas.
Setelahnya, aku mengirimkan potretku itu ke Sastra. Sebagai bukti kalau aku sudah menonton konsernya.
Namun, tiba-tiba aku dikejutkan dengan bisikan seseorang di sebelahku, ia memuji fotoku.
"Fotonya bagus."
"Yang di foto juga cantik sih."
"Iya, bener banget."
"Coba cek hp lo, fotonya udah masuk gak?"
"Hp gue ada di Bang Lingga ...."
Aku membelalak tak bisa mengucapkan apa-apa melihat Han dan Sastra di berdiri di sampingku.
"Kalian sejak kapan di situ?" Aku menatap keduanya horor. Aku kira semua member tujuhbelas sudah kembali ke backstage.
Han tertawa. "Sejak lo keluar dari sana dan minta difotoin ke salah satu staff," jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost You Again! (REVISI)
RomanceLagi revisi ya! Completed! (Fiction about S.Coups) Menjadi korban taruhan memang tidak enak. Aku terpaksa bekerja sebagai manajer grup tujuhbelas demi membuang lintah darat di perusahaan. Namun, aku malah jatuh hati dengan Sastra yang dengan tulus...