10. Kebohongan yang Akan Terungkap

200 30 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Aku sama sekali tidak mengerti dengan lembar dokumen dipangkuanku.

Isinya hanya berupa grafik naik turun dengan angka-angka random.

"Itu investasi, orang-orang yang hobi berinvestasi bakal ngerti sama yang begituan," sahut Sarah.

Ia melirikku sekilas, sebelum kembali menatap jalanan.

"Gue gak pernah investasi Sar, Daddy sih jagonya."

Kecepatan mobil melambat lalu berhenti tepat di belakang garis zebra cross. Lampu merah menyala. Sementara lampu hijau tanda boleh menyebrang juga menyala, berkedip-kedip.

Sarah membuka laci dashboardnya lantas memberikan kunci padaku.

"Ini kunci apa?"

"Sst, bentar dulu. Tahan pertanyaan lo."

Lantas, kenapa dia malah memberikanku kunci?

Sarah random sekali.

"Alasan gue ngasih lo dokumen itu buat gambaran investasi yang bener, real dan ga bodong."

Aku mangut-mangut sembari membolak-balik lembar kertas tersebut.

"Alasan keduanya ada hubungan sama Ketua Manajemen SDM, yang bikin gue nelpon lo,"

"Dan bilang, 'Han, gawat!'," potongku.

Sarah nyengir, lalu mengangguk.

"Coba tebak deh!" Serunya.

Aku berdecak pelan. Teringat Kak Han dan Dino di ruang latihan tadi siang sedang main tebak-tebakkan.

"Lo kayak Kak Han aja deh, suka nyuruh orang nebak."

Sarah nyengir lagi. Sekilas aku melihat rona merah timbul di kedua pipinya.

"Ayo tebak Hana!" Tuntut Sarah.

"Oke gue tebak, karena lo bawa-bawa dokumen soal investasi dan ada kaitannya sama Ketua Manajemen SDM, gue rasa dia ngikut investasi tapi bukan investasi yang real tapi yang bodong?"

"Binggo!"

Aku menghela napas panjang.

"Dia bodoh banget."

"Banget nget nget. Dan lo harus tau kalau si Ketua Manajemen SDM pake duit perusahaan buat investasi itu," sambung Sarah.

"Jadi, udah clear dong. Tinggal depak aja mereka berdua."

"Akhirnya benalu di perusahaan lenyap. Sekarang tuh yang paling penting elo."

Sarah menatapku lamat. Namun, hanya sebentar sebab lampu merah sudah berganti hijau.

"Gue? Gue kenapa?"

"Itu tandanya lo harus siap jadi Ketua Manajemen SDM yang baru dan harus siap ngadepin orang-orang yang udah lo bohongin."

Lost You Again! (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang