16. Pencarian Pemilik Bunga Sakura

167 27 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

"Gue denger-denger ada sasaeng ya?" bisik Sarah.

Pagi ini, aku sedang mengantri di depan counter pemesanan kopi. Ada lima orang yang mengantri di depanku. Dua diantaranya adalah Hasan dan Wanza.

Aku mengangguk. Menarik Sarah berdiri di sampingku dan balas berbisik.

"Fay bilang kalau Vernon nemuin kelopak bunga sakura di saku jaketnya. Padahal sekarang lagi musim dingin, bunga sakura gak ada yang mekar."

Eh, bunga sakura ya?

Seketika sekelebat ingatan terlintas di kepalaku. Saat di lift berdua dengan Sastra. Ada bunga sakura kecil di saku jaketnya.

Aku tercenung selama beberapa saat hingga orang yang antri di depanku sudah maju lebih dulu.

Sarah menarikku maju.

"Kenapa malah bengong?"

"Pas gue nanya soal bunga sakura ke lo waktu itu, gue abis ngeliat bunga sakura di saku jaketnya Kak Sastra Sar."

Mata Sarah membelalak.

"Beneran?"

Aku mengangguk.

"Tapi pas gue inget lagi yang di jaket Sastra itu bukan bunga sakura asli, tapi mainan bunga sakura yang segede ibu jari."

Entah kenapa aku baru ingat hal itu sekarang bukan semalam. Agaknya karena aku terlalu menyimak informasi janggal yang diceritakan Fay.

Sepertinya aku harus memastikan sendiri bentuk bunga sakura yang ada di saku jaket Vernon dan Sastra.

"Modelan sasaeng yang kayak gimana lagi ya kali ini." Sarah menyahut setelah meneguk es lattenya.

"Emang udah pernah ya?"

Sarah mengangguk. Menarikku melewati antrian di depan lift dan melangkah lurus menuju tangga.

"Ada dua kali sebelumnya, yang paling heboh sampai bikin artis kita masuk rumah sakit. Tapi, dia sekarang udah baik-baik aja kok. Udah makin strong," jelas Sarah.

Aku mangut-mangut mengerti.

Setara perusahaan agensi yang sudah berdiri sejak lima belas tahun lalu, masalah sasaeng tentunya bukan lagi hal baru.

Kalau memang sudah pernah terjadi, semuanya tentu saja bisa terkendali bukan?

Aku menemani Sarah mengecek ruang latihan yang terbagi menjadi tiga ruang latihan koreografi dan empat studio rekaman.

Memastikan ruangan tersebut bersih, dipakai dengan sebaik-baiknya dan mendengar keluh kesah para produser. Itulah pekerjaanku nantinya yang akan diturunkan Sarah kepadaku.

Sesekali aku ikut menanyai mereka, mana tahu ada sedikit kejadian janggal yang terjadi beberapa hari ini.

Namun, masih sama. Hanya info bunga sakura di saku jaket Vernon saja yang tersebar.

Lost You Again! (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang