46. Crop Top

182 25 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Satu-satunya hal yang paling aku rindukan dari sosok Sastra adalah cara ia merengkuhku dan merapatkan tubuh kami.

Sensasi hangat dan geli membuat aku merasa nyaman. Tangan besarnya terasa panas di kulit pinggangku yang terekspos, karena aku hanya memakai crop top sebatas perut.

Aku pernah menyebut soal crop top bukan di awal cerita ini? Nah, aku memang sering memakainya karena aku menyukainya.

Jari Sastra menekan kulitku di sana. Aku mengigit bibir bawah menahan desakan aneh dalam diriku.

Sastra mulai aktif melarikan bibirnya untuk mengecup setiap senti kulitku.

Ia tidak bisa diam, kendati aku sempat mengira ia lelah setelah melakukan konser selama dua jam lebih.

Namun, melihat bagaimana ia begitu bersemangat menghujaniku dengan ciuman, aku rasa tenaga Sastra tersisa banyak.

Atau ia memang punya stok tenaga lain jika bersangkutan dengan diriku?

"Lo manis banget Kala." Sastra berujar dengan mata sayu menatapku lurus-lurus.

Aku mengusap pelipisnya dan ia memejamkan mata. Terlihat begitu nyaman ketika aku melakukan pijatan ringan di sekitar area matanya.

"Kalau aku manis, aku gula dong," balasku sembari mengecup puncak hidungnya.

Bibir penuh Sastra tertarik, membentuk senyuman.

Lesung pipinya muncul. Aku tak melewatkan untuk meninggalkan kecup di sana.

Tangan Sastra di pinggangku bergerak. Menjalar ke atas, mengusap kulit punggung. Rasanya sama, nyaman.

Tiba-tiba Sastra mengangkat tubuhku. Aku refleks mengalungkan kaki di pinggangnya. Ia tampak tak kesusahan, seolah aku hanya segenggam kapas saja.

Kami berpindah ke kamarku.

Seketika, aku teringat percakapan kami di mobil sebelum beranjak pergi dari area konser.

"Jadi, bakal ada nginep dalam tanda kutip ya Kak?"

Sastra tergelak. "Tergantung gimana nantinya aja. Badan kamu dingin banget, perlu diselimutin."

Seperti yang Sastra bilang, cowok itu mendudukkanku di tengah-tengah kasur. Ia juga ikut duduk di sisiku dan menutupi tubuhku dengan selimut.

"Kamu gak dingin apa pake crop top?"

Aku menggeleng. "Aku suka pake crop top."

Sastra menoleh, menatapku lamat. Sorot matanya sarat akan protes, namun bibirnya hanya diam.

Kalau sudah begini, aku harus turun tangan langsung.

"Aku bisa jaga diri Kak."

Sastra tak menyahut kalimatku. Cowok itu lalu memelukku yang tampak gemuk setelah dililit selimut.

Lost You Again! (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang