Buku diary yang gue cari... benar-benar ada.
Menghabiskan berjam-jam waktu buat baca kisah Adela B dari awal jadi maba sampai H-1 pernikahan dengan Gama.
Mata gue rasanya perih dan berat, gimanapun baca diary full dua buku bukan mainan. Sekarang bahkan udah jam 2 malam! Gue nggak sadar karena tenggelam sama kisah Adela B. Namun, semuanya setimpal dengan apa yang sekarang gue kantongi. Kenyataan tentang siapa musuh gue sebenarnya. Siapa antagonis dari kehidupan sinetron Adela B.
Memang Adela B nggak nulis kalau Kak Gea adalah musuhnya atau hal-hal semacam itu, tapi gue tahu, gue sadar dari beribu-ribu kalimat Adela B, penyebab utama insiden buruk itu adalah Kak Gea. Katakan gue curigaan, tapi, hey, di sini tertulis kalau Naraya mulai berubah sejak ketemu si OniGea.
Pertengkaran hebat sama Naraya terjadi setelah insiden Hexagon. Adela B datang ke Iyoy Ramen buat nanya kenapa Naraya lakuin itu sama dia. Sampai sana jelas kalau Naraya emang jebak Adela B.
Di pertengkaran itu, Naraya bilang kalau Adela B orang munafik yang mainin perasaan dia. Yah, mirip lah sama yang dia bilang sama gue. Meski berusaha nyangkal dan bilang kalau Adela B tulus temenan sama dia tanpa peduli dia jerawatan apa nggak, Naraya tetap keras kepala. Teriak-teriak di Iyoy Ramen, bilang kalau orang jelek kayak dia nggak bisa bahagia. Dia bilang OniGea udah buka mata dia, buat dia bisa lihat makna dari segala macam tindakan Adela B saat sama dia.
Adela B akhirnya tersulut emosi. Marah karena perasaan tulusnya seolah nggak sampai pada Naraya. Dia juga marah karena hanya karena hal kayak gitu Naraya jebak Adela B sampai Adela B kehilangan kehormatannya. Saat Adela B tanya kenapa harus kehormatannya yang menjadi sasaran, Naraya bego itu bilang karena dengan itu Adela B akan hancur sehancur-hancurnya. Mahkota wanitanya telah Naraya rusak dan dia bilang dengan begitu Adela B hanya sampah hina. Yang buat gue tertegun adalah kalimat selanjutnya.
Kata Raya, cuma Kak Gea yang peduli sama dia. Kak Gea kasihan Naraya terus jadi badut aku dan bilang kalau Kak Gea mau jadi sahabat Naraya buat gantiin posisi aku. Kenapa? Kenapa Raya nggak sadar kalau aku juga peduli sama dia? Naraya bilang Kak Gea kasih tahu hal apa yang bisa bikin aku menderita dan berubah. Hal apa yang bisa bikin aku nggak manfaatin orang-orang kayak Naraya lagi. Aku nggak tahu Kak Gea kasih tahu hal kayak apa, tapi kata Raya, dia jadi tahu harus lakuin apa sama aku.
Apa Kak Gea bener, ya? Apa aku sebenarnya emang munafik? Apa aku cuma manfaatin keberadaan Naraya aja? Aku juga nggak tahu kalau temenan sama Naraya bisa bikin aku sama dia dibandingkan. Kenapa aku harus kehilangan Naraya? Aku... salah, ya? Maaf, Ray, maaf karena udah nggak peka kamu menderita selama temenan sama aku.
Tuhan, tolong, ya, tolong cabut kesedihan Naraya, tolong juga maafkan aku yang udah marah sama Naraya.
Nah, yang begitu masih bisa disebut orang munafik? Gue kesel dan heran sama Adela B. Ya, emang, sih, dia itu contoh pribadi yang baik dan benar, tapi, (╥﹏╥) masa iya dia nggak benci sedikipun sama Naraya?! Nggak masuk akal!
Tok... tok... tok...
Ketukan pintu buat gue yang lagi menyelam di pikiran bisa kembali ke kenyataan. Pintu dibuka bersamaan dengan gue yang noleh ke arah sana. Sosok manusia berhoody cream dan celana panjang hitam bisa gue lihat. Hm, apa, nih? Dia jemput gue apa gimana?
"Ngapain, Kak?" tanya gue duluan. Emang, sih, gue ngasih tahu ke dia kalau gue mau ke rumah Bu Rinjani, tapi siapa sangka dia bakal nyamperin?
"Berdiri sambil lihatin lo." Nyeh.
"Udah malem banget ini, Del, minimal kirim pesan kalau mau nginep," ucap si Gama jalan masuk ke kamar gue ini.
Iya, juga, ya? Gue istri orang sekarang. Tadi izinnya cuma mampir ke rumah bunda tapi sampe jam 2 masih di sini. Heeee, apa gue bisa masuk katagori istri durhaka? Bodo amat, lah, ya, lagian gue nggak serius jadi istrinya Gama.
"Sorry, Kak, keasikan soalnya." Gue emang keasikan🙆🙏.
"Lain kali jangan gini lagi, Mama nggak bisa tidur kalau lo nggak pulang," kata si Gama ini acak-acak ujung rambut gue sebelum duduk di sisi ranjang. Hm, pasti punya mertua kaya Mama Tia adalah impian semua orang. Enak, loh, gess, Mama Tia nggak pernah melotot <( ̄︶ ̄)>.
"Gue juga nggak bisa tidur kalau lo nggak ada."
Gue... kadang heran. Gama nggak cinta, kan, sama Gue? Tapi kenapa sikapnya kayak gini? Contohnya sekarang, saat dia bilang gitu dia peluk gue dari samping. Ayolah, si Gama bwengshake ini bos buaya apa gimana? Dia harusnya nggak bertingkah kayak gini kalau nggak cinta sama gue.
Nggak, gue bukannya takut baper atau jatuh cinta sama si buaya ini, tapi gue ngerasa gimana gitu kalau Gama perlakuin gue kayak gini tanpa dasar cinta. Maksudnya gimana, ya? Errrr, ajarin gue cara jelasin isi kepala yang baik dan benar😠. Gini, loh, Gama nggak cinta sama gue. Dia perlakuin gue seolah gue istri benerannya dia. Istri yang dia nikahi karena cinta. Nah, apa maksudnya dia kayak gitu? Apa perasaannya nggak terganggu kalau dia perlakuin gue gini? Dia belum lama putus dari Kak Ruby dan gue yakin dia masih cinta sama Kak Ruby. Dia cinta sama Kak Ruby tapi sikapnya ke gue kayak gini. Gimana perasaan dia saat peluk gue padahal hatinya buat Kak Ruby? Dia nggak merasa buruk apa?
Paham nggak, sih, maksudnya? Gue jelek banget kalau disuruh kasih tahu hal-hal semacam itu.
"Del, maaf, ya."
Masih dengan pelukan yang belum lepas, Gama tiba-tiba bilang gitu. Mana nadanya aneh lagi, kayak orang yang habis maling ayam aja.
"Kenapa?" tanya gue yang malah dibalas Gama pake gelengan. Gue bisa tahu karena dagu si Gama ada di atas kepala gue. Jadi, kerasa kalau dia geleng-geleng.
"Maaf aja," ucapnya.
Hmmm, mencurigakan. Apa dia beneran maling ayam? ⊙﹏⊙. Namun, tunggu, berhubung sekarang Gama deket banget dan gue udah sering deket sama dia, gue hafal aroma parfum Gama. Tapi sekarang ini parfum Gama baunya beda. Bau perempuan. Hal yang bikin gue menghela napas dalam hati adalah karena bau ini bau yang sama dengan yang gue cium beberapa jam lalu.
Ya, parfum Kak Ruby.
•••
22.04.2023
Menarilah dan terus tertawa, walau dunia tak seindah surga. Hm, tolong tap bintang di pojok kiri kalau kalian niat💃
KAMU SEDANG MEMBACA
Anti Romantic [END]
Teen Fiction"Astaga, adegan sinetron macam apa ini?!" Adela itu pengurung diri level tertinggi yang tidak berniat membuat kisah romansa di hidupnya. Sejak dulu julukannya adalah si 'anti romantic'. Dia cantik tapi malas mandi. Lalu, entah sebab apa si anti rom...