44. Publish

636 102 7
                                    

Kenapa Spongebob harus robek celananya pas di pantai? Kalau dipikir-pikir, sejak kecil gue suka nonton Spongebob tapi nggak suka sama karakter dia. Gue lebih suka Sandy saat itu. Cantik, pinter, dan keren. Namun, sekarang gue lebih suka Mbak Karen alias istri komputernya Plankton. Maksud gue, setelah gue dewasa, dia kayaknya karakter paling waras di serial Spongebob.

Omong-omong beberapa menit setelah Gama kasih gue obat tertentu yang katanya dia beli di apotik, perut gue udah baikan. Dia asalnya mau beliin gue jamu, tapi jelas aja gue larang. Gue nggak pernah minum jamu! Baunya nggak enak.

Meski udah sembuh, tapi gue masih rebahan. Hmm, jelas sekali kalau gue ini pengangguran.

Gama juga sejak tadi nggak minggat-minggat dari samping gue. Cuma senderan sambil mainin hpnya. Apa jangan-jangan dia sebenarnya pengurung diri juga?😱😱 Nggak meyakinkan.

Ngerasa kaku terus rebahan, gue pun memilih bangkit. Nggak, bukannya mau turun, cuma berniat duduk aja, kok. Gue juga mau ngecek hp. Siapa tahu menang dor prize ( ꈍᴗꈍ).

"Udah baikan, Del?" tanya Gama yang gue lihat turunin hpnya.

Mengangguk, gue menjawab, "Udah."

"Bagus kalau gitu. Mau makan sesuatu?" tanyanya.

Gue mau apa, ya? Hm, hm, him, hum, hom, hm, emmm, krabby Patty? Kelp Shake? "Pengen big mac sama es matcha lattenya Wekdi."

Gama mengangguk dan tangan kanannya itu malah usap rambut gue sambil berkata, "Gue pesenin dulu, ya."

Hohoho, gue punya babu <( ̄︶ ̄)>. Kalau diinget, sejak datang ke sini gue nggak pernah tuh cobain Wekdi. Rasanya nggak akan beda, kan, ya, sama bumi A?

Gue bisa lihat Gama utak-atik ponselnya, 100% lagi pesen makanan. Saat selesai dan kembali turunin ponsel, dia secara tiba-tiba berucap, "Besok temenin gue ke nikahannya kakak kelas SMA, ya? Bang William, kenal, kan?"

Bolehkah gue besok jadi slime? Ayolah, nikahan? Pergi ke nikahan? Pergi ke nikahan para saudara aja gue suka males, apalagi ke nikahan orang asing. Saha tadi, Bang William? Gue mana tahu. Gue tahunya Pangeran William. Hikseuu, gimana, nih?

"Nikahan? Lo nggak sibuk kuliah apa, Kak?" tanya gue. Semoga sibuk. Semoga sibuk. Semoga sibuk. Namun, sekarang dia malah leha-leha ༎ຶ‿༎ຶ. Gama tuh mahasiswa tahun terakhir bukan, sih? Kok beda banget sama gue waktu tahun terakhir? Gue malah dari semester 3 udah super sibuk karena pengen lulus tepat waktu.

"Besok siangnya gue senggang, kok."

:)

Oh, oke. Mattteeeeeee, jangan menyerah diriku! "Gue nggak kenal William William itu. Gue juga nggak mau datang ke acara nikahan orang. Gue nggak usah datang aja." Hohoho, gue lebih suka bau rumah daripada bau kambing guling. Kenapa kambing guling? Ya, karena di acara nikahan keluarga gue pasti yang nggak pernah absen cuma kambing guling.

"Bang Will minta gue datang bareng pasangan."

-_- Masalahnya gue bukan pasangannya si Gama.

"Gue pengen kenalin lo sama teman-teman gue, Del."

Ah, benar. Dia bilang kayak gitu juga kemarin. Apa kemarinnya lagi, ya? Kalau gue nyari alasan lagi ketahuan banget gue maksa nggak mau pergi. Huft, nyerah? Waktunya nyerah, kah?

"Asal jangan tinggalin gue sendiri."

Gue suka sendirian. Saat jalan-jalan ataupun saat datang ke acara keluarga gue pasti cosplay jadi anak ilang. Namun, kalau sendirian saat dikelilingi teman-teman Gama, gue mana mau. Iyada, iyadesu.

Anti Romantic [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang