𝓝𝓸𝓪𝓱 | 23

111 4 0
                                    


    Tengku Aezean Xavier melabuhkan duduk di kerusi restoran mewah tersebut. Matanya tak lepas dari memandang wajah adik-adiknya yang sedang leka bermain telefon.

    " Apa hal kau ajak jumpa dekat sini? Dekat rumah boleh kan. Aku busy ni " Tengku Aarian Xiev memulakan perbualan. Telefon diletakkan di atas meja.

  " Entah. Dah lah kau lambat lima minit " ujar Tengku Aaryan Noel pula.

   " Aku dah jumpa dia " ujar Tengku Aezean berterus terang.

  Kening Aarian bertaut. Apa mamat ni merepek?

   " What do you mean brother? Who? " soal Tengku Orkid Aadryana pula.

  " Noah. I found him " kata Aezean lagi.

  Jelas terpapar riak terkejut pada wajah mereka.

   " Where is he? I want to meet him! " tegas nada Aaryan berkata.

  Aezean menggeleng.
  " It's not the right time Noel. He's sick. His trauma is back " ujar Aezean.

   " And? Not telling mommy and daddy? " soal Aarian serius.

  Aezean menggeleng.
  " Aku masih tak pasti dia ialah Noah atau tak. If i'm wrong, mommy will be upset " jelas Aezean. Mereka mengangguk faham.

  " And? What do you want to do with him? " tanya Orkid.

  " Aku akan tanya dia nanti "

  " He will lied to you " pintas Aaryan.

  Aezean menggeleng yakin.
 
  " Dia tak akan "

  Mereka memandang sesama sendiri. Faham akan maksud tersirat Aezean.

 

🅽︎🅾︎🅰︎🅷︎

     Jari-jemari Aadyan Noah bermain-main di selimut hospital itu. Mata hazelnya tidak lekang dari merenung wajah Luthfan dan Zayyan yang sedang bermain telefon di sofa.

   Mereka berdua seakan-akan tidak mahu bercakap dengannya.

  Jika sebelum ini, mereka berdua lah yang selalu mendesak Aadyan untuk kembali bercakap. But today, what happen?

   Aadyan Noah bangkit dari baringan. Mata masih jagi merenung mereka berdua.

  Nafas dihela kasar. Bosannya!

  If you want them to understand you, you must understand them first.

   Tiba-tiba sahaja ucapan Tengku Adam Dree terlintas di kepala.

  ' That's right ' getus hati Aadyan.

   " Luth " panggilan dari Aadyan Luthfan buat tak endah.

   " Yan " Zayyan juga sama.

   ' Don't give up. Kau nak keluar cepat dari penjara ni kan? ' soal Aadyan kepada dirinya sendiri.

   " Luth! "

   " Yan! "

   Dan mereka berdua tetap menghiraukan Aadyan.

𝑯𝒊𝒔 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚 | ℂWhere stories live. Discover now