𝓝𝓸𝓪𝓱 | 56

90 8 0
                                    


    Pintu dikuak dari luar. Terpampang wajah Ghost serta Anatasia, Rico dan Jack. Mereka berempat masuk ke dalam. Ghost berdiri di hadapan Aadyan yang sedang menunduk itu.

   Dagu Aadyan dipegang lalu didongakkan untuk memandangnya.

  Saat mata hazel itu bertembung dengan mata biru Ghost, mata hazel Aadyan menatap benci iris mata Ghost. Dendam yang mendalam terlihat dari dalam mata hazel Aadyan.

  Terjungkit sedikit bibir Ghost tika itu.

  " Aku akan lepaskan kau kalau kau masuk kumpulan White Tiger. Tinggalkan Black Dragon's "

   " Sampai mati pun aku tak akan masuk kumpulan kau " tegas Aadyan.

  " Haih. Apa lah yang ada dekat mereka sampai kau jadi degil sangat ni? Kau nak aku bunuh mereka baru kau masuk kumpulan aku? "

   Aadyan diam. Langsung tak dipandang wajah Ghost.

  " Aku lupa nak tanya. Kau suka hadiah aku? Hadiah jasad orang yang kau sayang. Siapa ya? Oh.. Charlotte and Putera Aqil " kemudian tawa halus terletus dari bibir Ghost.

   Aadyan mengetap bibir kuat. Dia marah, tapi tak mampu berbuat apa.

  " Kau nak lagi? Aku boleh buat depan mata kau.. sebab mangsanya ada di sini " Ghost beralih pula kepada Medina.

  Jarinya naik menyentuh pipi mulus Medina namun laju sahaja Medina mengalihkan kepalanya.

  " Jack " Jack mengangguk. Dihulurkan Glock 17 kepada Ghost.

  Glock 17 itu dihalakan tepat pada kepala Medina.

  " N... Noah " menggigil Medina tika itu. Dia terlalu takut. Lagi-lagi dia takut apa-apa buruk terjadi pada bayinya.

  " Don't touch her " keras Aadyan mengarah.

  " If I don't want? " Jarinya beralih kepada picu pistol tersebut.

  " Don't touch her!!! " jerkah Aadyan kuat. Kesabarannya sudah menipis.

   " Ghost. She's pregnant " Anatasia memegang muncung Glock 17 yang dipegang Ghost.

   Ghost memandang Anatasia jengkel. Tahu pula Anatasia ini kesian.

  Ghost berjalan ke arah Aadyan.

  " Aku dengar kau yang jaga Puteri Delisha Evelyn. Right? Kau nak dia jadi mangsa seterusnya? " mata helang Aadyan tajam menikam mata Ghost.

  BAK

  Kuat kaki panjang Aadyan menendang perut Ghost. Dia tersenyum senget.

  " Don't say Evelyn name with your stupid mouth " tegas Aadyan.

  Ghost menikam tajam Aadyan. Tangannya memegang perut yang ditendang tadi.

  " Shit! Dah nak mati pun menyusahkan. Patutlah mak bapak kau benci kau "

  BAK

  Sekali lagi Aadyan menendang perut Ghost. Kali ini lebih kuat. Geram punya pasal.

  " Jangan cakap kotor pasal mak bapak aku " keras nada Aadyan memberi amaran.

" Tak guna! "

  " Sir. They are coming " beritahu Rico apabila menerima khabar dari orang bawahannya.

𝑯𝒊𝒔 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚 | ℂWhere stories live. Discover now