𝓝𝓸𝓪𝓱 | 54

95 5 0
                                    


    Qistina mengusap lembut belakang badan Kasyaf bagi meredakan tangisan jejaka itu.

   " Mama. Kasy risaukan Sofia " kata Kasyaf tersekat-sekat.

  " Ya. Mama tahu. Kita doa yang baik-baik. Ok? " pujuk Qistina lembut.

  " Dah dapat ke Yan? " Soal Luthfan kepada Zayyan yang sedang tekun menaip di laptop.

  Zayyan menggeleng.
" Bagi aku masa " katanya serius.

  Aadyan Noah yang memerhati sekeliling dari tadi kini bangkit berdiri dari sofa. Tajam matanya memerhati sekeliling rumah Kasyaf. Ada sesuatu yang tak kena dengan rumah ini.

  Aadyan perlahan lahan bergerak ke setiap penjuru rumah Kasyaf sebelum dia berhenti pada satu pasu bunga yang terletak di sebelah televisyen.

  Dua jarinya menusuk masuk ke dalam pasu tersebut. Dari bunga, daun, batang sehinggalah tanah. Aadyan tahu ada sesuatu pada pasu bunga itu.
 
  " Kasy. Ini bukan pasu bunga kau kan? " tanya Aadyan dengan nada serius.

  Yang lain terus terdiam dan tak mampu berbuat apa jika Aadyan sudah masuk ke dalam mod serius nya. Mod Phoenix, ON.

  " Tak. Pasu tu tak ada sebelum ni " selepas mendapat jawapan Kasyaf, Aadyan mencengkam pasu tersebut.

  Kemudian dibaling pasu tersebut ke atas lantai. Berdentum bunyinya saat pasu itu pecah.

  Aadyan menjungkit sebelah kening saat satu pendrive muncul di balik tanah lembab itu. Pantas tangan mencapai pendrive tersebut.

  " Yan. Nah " Aadyan membaling pendrive tersebut kepada Zayyan.

  Zayyan cekap menangkapnya. Pendrive itu dicucuk masuk ke dalam lubang laptop.

  Kemudian, satu audio kini keluar di skrin laptop Zayyan.

  Butang mula ditekan. Semua senyap untuk mendengar audio itu.

   " I know you will find this. Black Dragon's never fail. I know it.

   Kasyaf Edriav. I will make your wife suffer. Ini balasannya bila kau musnahkan markas aku.

  And Tengku Aadyan Noah. I can't make you cried anymore. Because your family hated you. Mereka tak sayangkan kau lagi. Pity Aadyan. Then, how about I kill you with my own hands? It will be fun.. right?

   Goodbye Kasyaf Edriav and... Tengku Aadyan Noah " audio tamat.

  Aadyan menghela nafas lega. Lega apabila Ghost berkata begitu. Bermakna, Ghost masih tidak tahu tentang kewujudan Puteri Delisha. Baguslah.

  " You still want to be calm Noah? He want to kill you. " keras Khalif berkata.

  " Yeah I know. Tak pelik pun sebab dari dulu Noah hanya buruan dia " Aadyan menjungkit bahu.

  Tak kisahlah nyawanya yang akan menjadi taruhan. Asalkan semua yang dia sayang, selamat.

" What is your plan Kasy? " soal Syaqil.

𝑯𝒊𝒔 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚 | ℂWhere stories live. Discover now