𝓝𝓸𝓪𝓱 | 66

77 4 0
                                    


    TOK TOK

  " Mother! Aqeel! Kitorang datang ni! " laung Zayyan.

  Melihat tiada respon dari dalam, Zayyan bertindak mengetuk sekali lagi rumah kayu itu.

  TOK TOK

  " Mother!! Qeel!! " laung Zayyan lagi. Kali ini lebih kuat.

  " Haih. Mana diorang ni? Takkan lah keluar " gumam Hud Izzat.

  " Yan, tepi " arah Kasyaf dingin.

  Zayyan menurut. Dia beranjak ke belakang. Kasyaf pula bergerak ke hadapan pintu.

  ' Sorry mother ' getusnya.

  Pintu kayu itu ditendang kuat oleh kaki panjang Kasyaf. Dengan hanya sekali tendangan, pintu itu terbuka luas.

  Memaparkan isi dalam rumah tersebut yang gelap gelita tanpa sebarang cahaya.

  " Sunyi je. Tak ada orang ke? " kata Luthfan pelik.

  " Mother? "

  " Qeel?? "

  Zayyan menapak masuk ke dalam bilik mother. Suis lampu ditekan. Saat berpaling, matanya membutang apabila melihat sekujur tubuh yang terbaring kaku di atas lantai.

  " Qeel!! " laju kepala Zayyan dipangku di atas riba.

  Pipi Aqeel ditepuk lembut. Apabila merasakan pipi Aqeel terasa panas, Zayyan mengalihkan tangannya ke atas dahi Aqeel.

  Memang benar. Panas. Aqeel demam.

  " Kenapa ni Yan? Menjerit macam mony-- Eh Qeel! Kenapa ni?? " soal Luthfan cemas.

  " Demam panas ni " balas Zayyan.

  Tangan Luthfan naik memeriksa dahi Aqeel. Benar, panas.

  " Bawa pergi hospital " arah Kasyaf mendatar.

  " Tapi, mother macam mana? Dek nya dia balik lepastu Aqeel tak ada dekat sini? Tak nya dia marah kita sebab bawa lari anak dia? " seloroh Zayyan.

  Terus Harith Karl mengetuk kepala Zayyan kuat. Zayyan mengaduh kesakitan.

  " Kertas ada kan bebal? Tulis lah! Bengap nya kau ni! " Geram Harith berkata.

  Zayyan meng'o' sahaja sebelum dia tersengih bak kerang busuk.

  " Dah cepat! Jangan buang masa! Niell. Drive " Daniell mengangguk dengan arahan tegas Kasyaf.

   Saat semua orang sudah keluar, tinggal Hud Izzat di situ. Mata Hud kaku pada sehelai kertas yang berada di atas lantai. Dek rasa ingin tahu, terus disambar kertas itu.

  " Allah " ucap Hud Izzat saat sudah membaca keseluruhan surat itu.

  Dan Hud faham dengan ayat itu.

  " Kasy " panggil Hud saat dia sudah berada di luar rumah.

  Kasyaf menjungkit kening. Tanda bertanya kenapa.

  Hud menghulur kertas yang dipegang tadi. Kasyaf memandang Hud sesaat sebelum dia membaca teks di kertas itu.

  Kasyaf terpempan.

  Mother... sudah tiada?

  " Kenapa Kasy? " soal Luthfan.

  Teragak-agak Kasyaf memandang Luthfan dan yang lain.

𝑯𝒊𝒔 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚 | ℂWhere stories live. Discover now