" A... Abang. Apa semua ni? " soal Orkid Aadryana dengan mata yang berkaca.Aadyan bangun. Kertas yang dipegang kemas oleh Orkid dilihatnya sebelum dia menatap anak mata Orkid.
" I ask you abang! What is this?! " tak mampu ditahan lagi, air mata berjujuran membasahi pipi.
" Ryana. What's wrong? Kenapa marah Noah? Cakap elok-elok " pesan Aezean lembut.
Orkid memandang Aezean.
" Vier. He... He hides something from us! " Semua mata memandang Aadyan." What are you talking about? I can't understand Ryana " Aarian menyampuk.
" Ryana. Calm down " ujar Aadyan lembut. Kaki melangkah ke arah Orkid Aadryana.
" Why you didn't tell me? Am I not important in your life? " dengan nada tersekat Orkid menyoal.
"Mi dispiace, Ryana " (I'm sorry) Aadyan mengungkapkan kata maaf dalam bahasa Itali.
" Perché? Perché fratello?! Hiks " (Kenapa? Kenapa abang?!) Orkid memukul-mukul dada bidang Aadyan Noah.
" Ryana! " laung Aaryan. Sedikit marah dengan perbuatan Orkid.
" I'm sorry. Ok? I'm not hiding it. I just waiting for a great time to tell you all about this " pujuk Aadyan Noah.
Orkid menggeleng perlahan.
" Why didn't you tell me that you have cancer? "" H... Huh? Ryana... What are you talking about? Cancer? " semakin bingung mereka dibuatnya.
" Kanser hati. Tahap 4. Right, abang? " tunak mata Orkid mendongak memandang Aadyan.
Lambat-lambat Aadyan mengangguk.
" No no! This is not real "
Aadyan berpaling memandang mereka.
" I'm sorry but it's the truth " kata Aadyan jujur." Noah. You want to said that you will die and leave us again?! " Aaryan Noel memandang Aadyan. Berharap jawapannya ialah tidak.
" Yes. And... I'm sorry " balas Aadyan mendatar.
" Why?! Kitorang bawa kau-- "
" Tak ada harapan Yan. Aku dah tak boleh dirawat. Aku hanya boleh menunggu mati " pintas Aadyan Noah.
KTAK
" WOAH.. What happen here? " satu suara garau menyapa mereka.
Mereka berpaling memandang Kasyaf yang baru tiba.
Kasyaf memandang Aadyan. Meminta penjelasan.
" They know it " ujar Aadyan perlahan. Membuatkan semua mata memandang Aadyan sekali lagi sebelum mereka memandang Kasyaf.
" Wo!! Kasy! You know it? And you hiding it from us?! " berombak kencang dada Luthfan tika ini.
" Jangan salahkan Kasy. Kasy tak bersalah. Aku yang suruh dia rahsiakan " ujar Aadyan lemah. Sungguh situasi sekarang memeningkan dia.
Jeda.
" Delisha tahu? " soal Aarian Xiev kepada adiknya.
" Tak " balas Aadyan.
YOU ARE READING
𝑯𝒊𝒔 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚 | ℂ
Action( 𝙲𝚘𝚖𝚙𝚕𝚎𝚝𝚎 ) Black Dragon's Series Book #1 Dia, Tengku Aadyan Noah. Dia, jejaka beriris hazel. Senyuman menawannya menyembunyikan identiti gelapnya. Membunuh, menggodam, semua kerja gila itu dia mahir sehinggalah dia digelar Phoenix. Phoeni...