𝓝𝓸𝓪𝓱 | 57

101 5 0
                                    


    Awan-awan hitam dengan titisan-titisan hujan mula membasahi tanah perkuburan itu. Mendungnya hari ini sama seperti mendungnya di dalam hati mereka.

   Perit rasanya untuk menerima hakikat bahawa sahabat mereka sudah tiada.

   Allah lebih menyayangi dia. Allah tahu dia sudah banyak menderita di dunia kejam ini. Allah tunaikan permintaannya yang satu itu.

  Black Dragon's langsung tidak memandang Tengku Adrian Raizer dan Melur Razqya yang menghampiri mereka.

   " Baru nak datang minta maaf? Orang dah mati baru menyesal? " sinis Kasyaf Edriav.

  " Tak. Kami tak datang untuk minta maaf. Noah memang bersalah. Kami datang hanya untuk datang tengok dia buat kali terakhir " balas Melur. Egonya masih tinggi mencanak walaupun dalam hati dia sedih akan pemergian anaknya.

  Kasyaf tergelak sinis.
" Ibu macam apa Puan Melur ni? Tak ada hati perut langsung " kata Kasyaf.

  " Sudahlah. Kami balik dulu " kata Adrian. Matanya langsung tidak memandang kubur arwah Aadyan Noah.

  Benci sangatlah tu dengan arwah?

  Black Dragon's berpaling pula pada Orkid Aadryana yang masih duduk melutut di hadapan kubur Aadyan. Mereka pasti, Orkid menyesal. Orkid lah yang menerima tamparan besar apabila menerima khabar Aadyan sudah tiada.

  " Terima kasih sebab uruskan urusan pengebumian Noah " pinta Aaryan Noel lembut.

  Luthfan mengangguk kecil sebelum tersenyum. Kemudian dia hanya menatap pemergian Aaryan yang duduk di sebelah Orkid.

  " Ryana. Jom balik? " ajakan Aaryan hanya dibalas dengan gelengan.

  " Noel. Ryana nak abang. Ryana nak Noah. Hiks " sungguh dia tak kuat untuk menahan air matanya.

  Aaryan memeluk Orkid dari sisi.
" Ryana. Noah dah tak ada " kenyataan itu sangat perit untuk diterima.

  " Ryana menyesal. Ryana tak sempat minta maaf dengan abang " luah Orkid.

  " Aku pun sama. Aku tak sempat jumpa dia " sebak Aaryan berkata.

  " Noel. Ryana. Jom balik? " lembut Aezean memanggil adik-adiknya.

  " Jom Ryana. Kita balik ya? " ajak Aarian Xiev pula. Orkid akhirnya mengalah. Dia mengangguk.

  Saat abang-abangnya sudah berjalan ke hadapan, Orkid berhenti di hadapan Black Dragon's.

   " Orkid minta maaf. Orkid minta maaf sangat-sangat "

  " Kau tak ada salah Orkid " ujar Luthfan.

  Namun Orkid tidak percaya. Dia banyak salah. Dia berdosa dengan Aadyan Noah.

  " Baliklah Orkid " arah Kasyaf perlahan.

  Orkid mengangguk perlahan.

  Pemergian keluarga arwah Aadyan Noah ditatap kosong. Selepas itu, mereka menatap pula kubur Aadyan Noah.

  Perasaan bercampur baur. Sedih, kecewa, rasa bersalah.

  " Ini semua salah aku. Kalau aku tak halang Noah, Noah tak akan tinggalkan kita " Kasyaf meletakkan semua kesalahan di atas bahunya.

   " Tak! Kau tak bersalah. Ini semua ketentuan Allah " ujar Luthfan. Meyakinkan Kasyaf bahawa ini bukan salahnya.

   " Delisha? Macam mana? " soalan Kasyaf menyebabkan mereka terdiam.

𝑯𝒊𝒔 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚 | ℂWhere stories live. Discover now